Laporan Rudal Afgani
Purbalingga, IDN Times - Nofi Bayu Darmawan, millennial pendiri Kampung Marketer di Desa Tunjungmuli, Kacamatan Karangmoncol, Purbalingga, akan berangkat ke Spanyol untuk mengikuti international field training tanggal 1 hingga 18 November mendatang.
Bayu, demikian ia disapa, ke Spanyol setelah meraih penghargaan Sustainable Developement Goals (SDG) Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan 2019.
Bayu meraih penghargaan atas kontribusinya membuka lapangan kerja bagi dan memberikan pelatihan keterampilan untuk warga, khususnya para pemuda desa. Kampung Marketer kini menyerap kurang lebih 700 pemuda desa untuk menjadi customer service.
Kampung Marketer menyediakan layanan customer service bagi para pebisnis online. Pemilik toko online yang bermitra dengan Kampung Marketer tak perlu repot menjawab pertanyaan dan permintaan pembeli karena ada tenaga admin terlatih yang siap melayani customer. Bisnis online tetap berjalan dalam kendali admin dari pelosok desa.
Sebelum ke Spanyol, Bayu menyempatkan diri bertemu Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Senin (21/10). Bayu mengaku datang untuk meminta dukungan serta doa restu.
"Memohon dukungan dan doa restu agar selama di Spanyol bisa lancar dan memberi manfaat bagi masyarakat Purbalingga,” kata Bayu.
Adapun beberapa penghargaan yang telah Bayu peroleh berkat Kampung Marketer yang ia dirikan dalam rangka mengurangi pengangguran, menekan laju urbanisasi, dan menciptakan entrepreneur muda mandiri di desa ini.
Selain penghargaan ini, Bayu juga memiliki sederet penghargaan lain, antara lain Wirausaha Mandiri 2019 bidang sosial yang diselenggarakan Bank Mandiri dan Net TV dan Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI.
Sementara itu Bupati menyambut baik kedatangan Bayu. Dyah berharap agar sepulang dari luar negeri bisa membawa bermanfaat untuk masyarakat Purbalingga.
“Semoga ilmu yang didapat bisa menjadi bahan masukan kita yang ada di Purbalingga khsususnya pengembangan di bidang wirausaha,” katanya.
Di balik kisah sukses Bayu dengan Kampung Marketer, ada jalan berliku yang ia tempuh. Bayu semula merupakan PNS di Kementerian Keuangan. Namun posisi zona nyaman sebagai PNS justru mengusik ketenangan batinnya.
Ia merasa tak bisa leluasa berinovasi. Bayu yang sudah mulai berwirausaha saat kuliah kemudian memutuskan mundur dari PNS setelah 3,5 tahun lamanya. Ia pun membayar ganti rugi sebesar Rp 47 juta kepada negara.
Setelah melepaskan predikat abdi negara, Bayu mulai berkarya. Ia membuat aplikasi yang memudahkan para pebisnis online, antara lain insightzilla untuk riset targeting, digzilla untuk riset kompetitor, dan zillatics untuk menganalisis iklan di facebook. "Tahun 2011 saya mulai bisnis online," kata Bayu yang mengaku pernah jualan bad cover.