Ilustrasi Fintech (IDN Times/Arief Rahmat)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah juga mencatatkan kinerja positif. Aset tumbuh 2,60 persen, DPK naik 3,24 persen menjadi Rp39,89 triliun, dengan kredit yang tersalur sebesar Rp38,58 triliun.
Sementara itu, perbankan syariah di Jateng mencatat pertumbuhan aset paling tinggi, yakni 9,82 persen (y-o-y). DPK syariah naik 9,19 persen menjadi Rp37,68 triliun, dan pembiayaan tumbuh 11,84 persen menjadi Rp34,41 triliun. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) tercatat 5,11 persen.
Lalu, di sektor industri keuangan non-bank (IKNB), kinerja juga menguat antara lain:
Perusahaan Pembiayaan: piutang naik 2,10 persen menjadi Rp33,39 triliun dengan NPF 3,16 persen
Modal Ventura: penyaluran dana tumbuh 3,13 persen mencapai Rp1,09 triliun
Dana Pensiun: aset naik tipis 0,68 persen jadi Rp6,81 triliun
Fintech P2P Lending: melonjak 30,42 persen dengan penyaluran kredit Rp6,87 triliun; tingkat wanprestasi (TWP90) 3,52 persen
Lembaga Keuangan Mikro (LKM): jumlah pinjaman tumbuh 23,37 persen jadi Rp568 miliar, aset sebesar Rp702 miliar
Sementara itu, Perusahaan Penjaminan mencatat kenaikan aset 32,47 persen menjadi Rp648 miliar, meskipun penyaluran pinjaman turun drastis 44,30 persen.