Semarang, IDN Times - Lomba lari Semarang 10K 2025 sudah terlaksana pada Minggu (14/12/2025). Ajang sport tourism tersebut tidak hanya berhasil menjadi magnet pelari dari seluruh daerah di Indonesia hingga mancanegara, tetapi juga menggeliatkan ekonomi lokal.
Semarang 10K Dongkrak Penjualan UMKM Kuliner Binaan Bank BJB

Intinya sih...
Lomba lari Semarang 10K 2025 sukses digelar pada Minggu (14/12/2025).
Ajang sport tourism ini menarik pelari dari dalam dan luar negeri serta menggeliatkan ekonomi lokal.
Penjualan UMKM kuliner binaan Bank BJB meningkat signifikan berkat ajang lari tersebut.
1. UMKM binaan Bank BJB turut ambil bagian
Bank BJB sebagai mitra perbankan yang turut mendukung Semarang 10K 2025 merasakan dampak positif dari kegiatan tersebut.
Untuk diketahui, Bank BJB mendukung penyelenggaraan acara melalui penyediaan layanan perbankan, termasuk fasilitas transaksi non tunai dan layanan informasi produk di area race village. Dukungan Ini ditujukan untuk menunjang kelancaran aktivitas peserta dan pengunjung selama acara berlangsung.
Kemudian, pada race village juga diramaikan dengan berbagai aktivitas komunitas serta kehadiran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Di sana UMKM binaan Bank BJB turut ambil bagian dengan menghadirkan kuliner dan produk khas Semarang, yang dimanfaatkan peserta dan pengunjung setelah lomba.
Wakil Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB, Sani Ikhsan Maulana mengatakan, peningkatan jumlah peserta tahun ini turut berdampak pada aktivitas ekonomi lokal, khususnya sektor UMKM dan jasa pendukung pariwisata.
2. Dukungan fasilitas membantu peserta
“Kami menilai penyelenggaraan lomba berjalan tertib dengan pengelolaan rute yang baik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).
Semarang 10K sendiri diikuti oleh hampir 3.000 peserta. Mereka menyusuri rute lomba yang melintasi kawasan Kota Lama hingga pusat Kota Semarang. Rute yang melewati sejumlah ikon bersejarah tersebut menghadirkan pengalaman berlari di tengah kawasan dengan nilai historis yang kuat, sekaligus menjadi daya tarik utama Semarang 10K.
Salah satu peserta, Rizal asal Bandung, menyampaikan kesan terhadap ajang ini.
“Rutenya menarik dan suasananya meriah. Dukungan fasilitas di sepanjang lomba juga cukup membantu peserta,” ujarnya.
3. Dampak positif bagi promosi kota dan ekonomi lokal
Pemerintah Kota Semarang menilai penyelenggaraan Semarang 10K memberikan dampak positif, baik dari sisi promosi kota maupun pergerakan ekonomi lokal. Kehadiran pelari dari luar daerah turut meningkatkan aktivitas sektor pariwisata dan UMKM.
Sementara, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Adi Prinantyo menyampaikan, bahwa dari sekitar 3.000 pelari terdaftar, sebanyak 2.760 peserta tercatat mengikuti start, dengan tingkat kegagalan finis di bawah 0,5 persen.
Selanjutnya, Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang, Budi Prakosa mengatakan, Semarang 10K sejalan dengan upaya Pemerintah Kota dalam membangun citra Semarang sebagai kota yang sehat, bersih, dan berdaya saing, serta terbuka bagi kegiatan berskala nasional maupun internasional.
Semarang 10K 2025 resmi ditutup dengan suasana kebersamaan di garis finish. Para peserta mengabadikan momen pencapaian mereka, menandaiberakhirnya rangkaian acara tahun ini. Penyelenggara berharap Semarang 10K dapat terus menjadi agenda tahunan yang mendorong gaya hidup sehat, kolaborasi lintas sektor, serta pengembangan sport tourism di Kota Semarang.