Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sun Energy sebagai penyedia layanan EBT menyampaikan kinerja pada media bahwa sudah berhasil memasang solar panel dengan kapasitas proyek mencapai 175MWp sepanjang tahun 2024, Senin (9/12/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Sektor industri mulai sadar untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT). Sun Energy sebagai penyedia layanan EBT sudah memasang solar panel dengan kapasitas proyek mencapai 175MWp sepanjang tahun 2024. 

1. Penetrasi pemasangan solar panel di Jateng 10–15 persen

Dok. LamiPak Indonesia

Pemanfaatan EBT di industri ini karena sektor tersebut menyumbang emisi terbesar di Indonesia. Maka itu, sektor ini didorong untuk melakukan berbagai inisiatif hijau, termasuk implementasi bauran energi bersih guna menekan jumlah emisi karbon.

Adapun, energi surya kini menjadi tren yang relevan, efisien dan terjangkau seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi di sektor industri. Sebanyak 25 persen pelanggan PLN di Jawa Tengah telah menggunakan PLTS atap sebagai bagian dari inisiatif hijau mereka, menegaskan pentingnya peran industri dalam mendorong transformasi energi.

Chief of Sales SUN Energy, Oky Gunawan mengatakan, pihaknya sebagai salah satu penyedia layanan EBT di sektor industri, memperkuat komitmen untuk mempercepat adopsi energi surya di Indonesia. Seperti di Jawa Timur, kini berkontribusi hampir 20 persen dari total pemasangan atau kapasitas proyek PLTS Sun Energy sebesar 175 MWp pada tahun 2024 ini.

‘’Kemudian, penetrasi di Jawa Tengah terhadap total kapasitas solar panel yang terpasang itu mencapai 10–15 persen,’’ ungkapnya saat ditemui di Semarang, Senin (9/12/2024).

2. Adopsi energi surya didukung ekosistem yang memadai

Pemasangan solar panel atau PLTS di Pabrik Polytron Sayung. (dok. Polytron)

Guna terus mendorong implementasi bauran energi bersih demi menekan jumlah emisi karbon, Sun Energy berinisiatif menyelenggarakan Green Future Summit. Kegiatan ini dirancang untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan guna mempercepat adopsi energi terbarukan di sektor industri.

‘’Acara ini akan berlangsung di tiga kota, yaitu Surabaya, Semarang, dan Jakarta,” ujarnya.

Adopsi EBT, khususnya energi surya, juga didukung oleh ekosistem yang semakin memadai, termasuk regulasi dengan skema kuota dan keterjangkauan teknologi. Teknologi ini memainkan peran penting dalam efisiensi produksi PLTS bagi sektor industri. Sebagai salah satu mitra teknologi utama SUN Energy, Huawei Digital Power memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan implementasi solusi energi surya di sektor industri.

Channel Marketing Manager Huawei Digital Power, Jimmy Carlos Simamora menegaskan, pentingnya kolaborasi dengan Sun Energy dalam mendorong adopsi teknologi energi surya.

3. Huawei sediakan solusi teknologi untuk PLTS

Ilustrasi Pemasangan solar panel atau PLTS di Pabrik Polytron Sayung. (dok. Polytron)

"Sun Energy adalah mitra strategis bagi Huawei dalam mengakselerasi adopsi energi terbarukan di Indonesia, terutama di sektor industri. Dengan pengalaman dan portofolio yang kuat, Sun Energy telah membuktikan diri sebagai pemain kunci dalam pengembangan PLTS,’’ katanya.

Sementara, Huawei menyediakan solusi teknologi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengoptimalkan kinerja PLTS, mulai dari inverter cerdas hingga sistem manajemen energi berbasis IoT.

‘’Kolaborasi kami memungkinkan terciptanya ekosistem energi yang andal, efisien, dan terjangkau bagi sektor industri. Kami percaya bahwa dengan dukungan teknologi inovatif, Sun Energy dapat mempercepat transformasi hijau di Indonesia, termasuk di wilayah strategis seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan PLTS,” tandas Jimmy.

Editorial Team