Semarang, IDN Times - Mempunyai karir yang mapan menjadi dambaan setiap orang, khususnya bagi junior millennial -mereka yang lahir pada tahun 1991-1998 dan senior millennial -mereka yang lahir di antara tahun 1983-1990. Namun kecukupan finansial terkadang membuat mereka abai, mereka masih merasa aman berada di zona nyaman untuk tak memikirkan langkah masa depan. Salah satunya memiliki rumah atau tempat tinggal sendiri. Kecenderungan tersebut disebabkan para millennial di Indonesia lebih menikmati hasil jerih payah keringatnya untuk kesenangan sesaat dan sendiri. Kondisi itu diperkuat dari penelitian yang dilakukan IDN Research Institute dalam laporan Indonesia Millennial Report (IMR) 2019, dimana hanya 35,1 persen millennial di Indonesia yang sudah mempunyai rumah sendiri.
Kapan bisa punya rumah? Pertanyaan yang kadang terlintas dibenak para millennial. Kenyataannya, kebutuhan kian beragam, sedangkan harga properti semakin tinggi, sehingga berdampak pada kemampuan keuangan millennial untuk membeli rumah.
Meski demikian, tak sedikit dari mereka yang mulai sadar jika kemampuan finansial mereka untuk membeli rumah makin terbatas. Sehingga banyak dari mereka yang ingin mewujudkan keinginan tersebut melalui mekanisme kredit pemilikan rumah (KPR).