Kepala Cabang Bulog Semarang Rendy Ardiansyah menunjukkan beras kemasan bersama anggota TNI di salah satu gudang Bulog. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Untuk merealisasikan dukungan swasembada pangan, pihaknya mengacu pada surat keputusan Bapanas Nomor 2 Tahun 2025 bahwa ada patokan harga jual baru untuk serapan gabah dan beras tingkat petani.
Per 15 Januari kemarin HPP gabah kering panen tingkat petani dipatok Rp6.500, HPP gabah kering panen tingkat penggilingan padi Rp6.700, HPP gabah kering giling tingkat penggilingan padi Rp8.000 dan HPP gabah kering giling tingkat gudang Bulog dipatok Rp8.200.
Sedangkan untuk HPP beras tingkat petani dengan keputusan Bapanas dipatok Rp12.000. Dengan adanya patokan HPP beras dan gabah yang baru, maka pihaknya ditugaskan khusus menyerap beras semaksimal mungkin.
"Harga gabah di tingkat petani yang kemarin dihargai Rp6.000 sekarang menjadi Rp6.500. Dan harga berasnya tahun kemarin Rp11 ribu tahun ini naik jadi Rp12 ribu. Surat edaran turunannya ada. Dengan kadar air 25 persen butirnya 10 persen. Intinya tahun ini Bulog ditugaskan menyerap beras dalam negeri semaksimal mungkin karena tahun ini tidak ada impor," ungkapnya.