Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang segera mempercepat modernisasi armada dan memperkuat transformasi layanan pada sistem transportasi publik BRT Trans Semarang. Langkah ini dilakukan usai mengevaluasi ketat terhadap seluruh aspek teknis dan operasional transportasi massal tersebut.
Tanpa Kompromi, Modernisasi Armada BRT Trans Semarang Dipercepat

Intinya sih...
Pemerintah Kota Semarang mempercepat modernisasi armada dan transformasi layanan BRT Trans Semarang.
Langkah ini diambil setelah evaluasi ketat terhadap aspek teknis dan operasional transportasi massal tersebut.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik bagi masyarakat Semarang.
1. Setiap armada harus memenuhi standar pelayanan minimal
“Trans Semarang harus memberikan layanan terbaik, aman, dan memenuhi standar kelayakan yang ketat. Tidak boleh ada kompromi soal keselamatan,” ungkap Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, Jumat (5/12/2025).
BLU UPTD Trans Semarang sebagai operator teknis telah melaksanakan verifikasi kelayakan armada secara lebih ketat. Pemeriksaan itu dilakukan melalui pengecekan fisik dan dokumen, termasuk pemeriksaan harian sebelum armada dilepas ke jalur pelayanan.
“Pemkot Semarang memastikan setiap armada Trans Semarang, baik milik pemerintah maupun konsorsium, benar-benar memenuhi Standar Pelayanan Minimal,” kata Agustina.
Pengecekan tersebut merupakan bagian dari proses modernisasi armada yang diharapkan mampu meningkatkan standar keamanan. Seperti dicontohkan wali kota, bahwa petugas BLU wajib melakukan ramp check ringan setiap pagi.
2. Trans Semarang harus dikelola secara profesional
‘’Jika ditemukan gangguan teknis ataupun indikasi trouble, armada langsung diserahkan kepada mekanik operator untuk diperbaiki,’’ ujarnya.
Selain itu, Agustina meminta sebelum bus kembali ke daftar pelayanan, petugas Trans Semarang melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan seluruh unit laik jalan. Ia juga menekankan bahwa mekanisme evaluasi itu bukan formalitas administratif.
“Trans Semarang harus dikelola secara profesional. Bila ada armada yang tidak lolos uji kelayakan, operator wajib mengganti atau memperbaikinya sesuai ketentuan kontrak,” terangnya.
Kebijakan tersebut, kata dia, penting untuk menjaga konsistensi kualitas dan mendukung transformasi layanan secara menyeluruh. Selain pemeriksaan armada, Trans Semarang juga wajib terus memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan reguler.
3. Modernisasi armada harus diiringi modernisasi SDM
BLU perlu memastikan bahwa pelatihan bagi pengemudi dan kru dilakukan berkala mengikuti standar pelayanan yang ditetapkan.
“Modernisasi armada harus diiringi modernisasi kompetensi SDM. Pengemudi dan kru Trans Semarang harus punya kualitas pelayanan yang baik, paham rute, dan siap dalam kondisi darurat,” kata Agustina.
Kemudian di sisi manajemen, Agustina menyampaikan bahwa BLU juga telah melakukan monitoring terhadap beban operasional, termasuk subsidi, BOK, serta evaluasi kontrak operator. Pemantauan itu, menjadi dasar pemerintah dalam memastikan penambahan armada berjalan stabil dan tidak membebani kualitas pelayanan.
“Trans Semarang harus menjaga efisiensi tanpa mengurangi standar layanan. Transformasi layanan tidak boleh berhenti hanya karena tantangan anggaran,” terangnya.
4. Evaluasi harus dilakukan berkala
Dalam langkah lanjutan dari laporan BLU Trans semarang, diharapkan koridor-koridor padat seperti Koridor I, II, III, IV, dan VIII tetap rutin menerapkan strategi pengawasan khusus. Koridor tersebut menjadi titik penumpang terbesar sehingga membutuhkan kedisiplinan jadwal, kehandalan armada, dan kesiapan kru.
Evaluasi pun harus dilaksanakan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan menjaga ritme mobilitas masyarakat yang bergantung pada Trans Semarang.
Sementara, dengan peningkatan pengawasan teknis, penguatan kompetensi kru, penataan manajemen operasional, dan strategi khusus di koridor padat, Trans Semarang diharapkan mampu mempercepat modernisasi armada sekaligus menyempurnakan transformasi layanan.