Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pengecekan meteran listrik oleh petugas PLN (dok. PLN)

Intinya sih...

  • Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi 0,08%, IHK Februari 2025 sebesar 105,75, pertama kali dalam 10 tahun terakhir.
  • Penyumbang deflasi: diskon tarif listrik, penurunan harga beras, cabai merah, telepon selular, susu, dan telur.
  • Kabupaten Wonogiri mencapai deflasi terdalam 0,48%, sementara Kudus terendah dengan 0,08%, Cilacap inflasi tertinggi 0,30%.

Semarang, IDN Times - Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,75 pada bulan Februari 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi tahunan yang terjadi ini merupakan pertama kali selama kurun waktu 10 tahun terakhir.

1. Penurunan harga beras sumbang deflasi

Ilustrasi beras (pexels.com/Suki Lee)

Ada penurunan IHK dari 105,83 pada Februari 2024 menjadi 105,75 pada Februari 2025.

Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, diskon tarif listrik menjadi penyumbang terbesar deflasi di bulan Februari 2025 di Jateng.

“Selain diskon tarif listrik, deflasi juga disumbang oleh penurunan harga beras, cabai merah, telepon selular, susu dan telur,” ungkapnya dalam siaran pers secara daring, Senin (3/3/2025).

2. Emas perhiasan berikan andil inflasi

ilustrasi emas (pexels.com/Migs Reyes)

Kemudian, komoditas penahan utama laju deflasi antara lain kenaikan harga emas perhiasan, minyak goreng, serta bahan bakar rumah tangga.

Sedangkan, komoditas yang memberikan andil inflasi, antara lain emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, bahan bakar rumah tangga, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

"Diskon tarif listrik, bensin, dan beras memberikan andil sangat tinggi terhadap inflasi maupun deflasi, karena memang menempati tiga besar porsi pengeluaran rumah tangga tertinggi dari hasil survei biaya hidup tahun 2022. Jadi, kenaikan maupun penurunan tarif listrik, bensin, dan beras akan berdampak spiral pada nilai inflasi," jelas Endang.

3. Inflasi tertinggi di Kabupaten Cilacap

Ilustrasi tulisan inflasi di atas meja (Pexels.com/Markus Winkler)

Sementara, dari sembilan kabupaten/kota tempat dilakukannya survei indeks harga konsumen, enam daerah tercatat mengalami deflasi, dan tiga daerah mengalami inflasi.

Endang menyampaikan, deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Wonogiri yang mencapai 0,48 persen dengan IHK sebesar 106,12. Sedangkan, yang terendah terjadi di Kudus sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 105,82.

“Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,30 persen dengan IHK sebesar 105,71,” tandasnya.

Editorial Team