Bandara JB Soedirman mulai dibangun sejak dua tahun lalu oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Bandara Jenderal Besar Soedirman dilengkapi dengan runway berdimensi 1.600 meter x 30 meter, apron seluas 69 x 103 meter dan taxiway dengan lebar 15 meter.
Director of Operation & Service PT Angkasa Pura II, Muhamad Wasid menuturkan
persiapan menjelang pembukaan Bandara JB Soedirman berjalan lancar sesuai jadwal.
“Pembangunan sisi udara (airside) Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah tuntas 100 persen. Juga sudah dilakukan penerbangan proving flight atau uji operasional sebanyak dua kali, pertama proving flight oleh Kementerian Perhubungan pada Januari 2021 dan yang kedua oleh Citilink pada hari ini,” kata Muhamad Wasid.
Sementara pembangunan terminal masih berjalan. Untuk mencapai target operasional bandara pada 22 April mendatang, Pemerintah Kabupaten Purbalingga bersedia menanggung pembangunan terminal. Karena sifatnya temporer, maka terminal untuk menggunakan tenda roder dengan luas 20x20 meter.
Pengadaan tenda saat ini dalam tahap lelang. Pada pengadaan tenda roder ini, Pemkab Purbalingga menganggarkan dana sekitar Rp 900-an juta. Sementara lantai terminal yang dibangun permanen rencana mulai dibangun pekan ini.
Selain terminal, Purbalingga juga menanggung total empat obstacle, antara lain memindah pesawat dakota, memindah tiang listrik dan pohon, dan limpasan air dari bandara.