Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250926_152726.jpg
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono menjelaskan persoalan yang dihadapi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya sih...

  • Penumpukan peti kemas di Semarang tertinggi se-Indonesia

  • Kenaikan jumlah peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas mencapai 15 persen setiap tahun, tertinggi dibandingkan dengan pelabuhan lain di Indonesia.

  • Pelaku industri Jabar dan Jatim akan geser ke Jateng

  • Pelaku industri dari Jabar dan Jatim berencana bergeser ke Jawa Tengah karena UMR yang lebih murah, sehingga membutuhkan peningkatan sarana logistik di Pelabuhan Tanjung Emas.

  • Bambang Haryo tegaskan perlu antisipasi jangka pendek

  • Pemerintah perlu memperbesar lapangan penumpukan peti kemas dan memperlu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Keterisian terminal peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang saat ini hampir penuh.

Bahkan, saat meninjau langsung ketersediaan lahan penumpukan peti kemas di lantai dua dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono menyebut dari total kapasitas lahan terminal peti kemas 1,1 juta teus, kini lokasi lahannya sudah terisi 900 ribu teus.

"Saya cek ke terminal peti kemas Semarang ternyata kapasitas crane, kapasitas dermaga dan penumpukan kontainer sudah mendekati overload, sudah mendekati 100 persen. Karena kapasitas pelabuhan ini sudah mencapai 1,1 juta teus. Sedangkan sekarang ini sudah 900 ribu teus," kata Haryo saat memberi pernyataan di depan ruang terpadu kontainer Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (26/9/2025).

1. Penumpukan peti kemas di Semarang tertinggi se-Indonesia

Bos DLU sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono didampingi Direktur DLU Semarang Herman Fajar berbicara dengan jajaran KSOP Semarang dan Pelindo Tanjung Emas. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia mengingatkan kepada Pelindo untuk mengantisipasi naiknya jumlah peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas. Sebab hampir saban tahun kenaikan tonase peti kemas mencapai 15 persen.

Jumlah peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Mengingat saat pengecekan yang dilakukan pihaknya, kenaikan jumlah peti kemas di Jakarta hanya kisaran 6 persen, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 5--6 persen. Sementara di Pelabuhan Makassar berkisar 4-5 persen.

"Yang perlu diingat kenaikan (peti kemas) di sini tiap tahun 15 persen. Ini kenaikan tertinggi. Saya cek di Jakarta 6 persen, Surabaya 5-6 persen, Makassar 4-5 persen. Makanya di Jateng ini sampai 15 persen. Ini dikhawatirkan terjadi kepadatan," ungkapnya.

2. Pelaku industri Jabar dan Jatim akan geser ke Jateng

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengecek sistem kerja ruang kontrol terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pihaknya pun menuturkan otoritas terkait perlu meningkatkan pemahaman terkait kemampuan sarana logistik untuk mendukung kepentingan industri di Jawa Tengah.

Terlebih lagi, kini pelaku industri dari Jabar dan Jatim kepengin bergeser ke Jawa Tengah dengan melihat besaran UMR yang cukup murah.

"Maka nanti ada potensi menggunakan demand yang ada di pelabuhan ini terutama kapal kapal kontainer. Biasanya untuk arus impor yang paling banyak dan ekspor juga. Semarang jadi feeder 50 persen dan 50 persen Semarang sebagai hub internasional," cetusnya.

3. Bambang Haryo tegaskan perlu antisipasi jangka pendek

Anggota DPR RI Komisi VII Bambang Haryo Soekartono cek fasilitas kepelabuhan di dermaga nusantara Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih lanjut ia menyarankan pemerintah memperbesar lapangan penumpukan peti kemas dan memperluas dermaga. Ia bilang perlu adanya antisipasi jangka pendek sampai 5-8 tahun mengenai kapasitas Pelabuhan Tanjung Emas.

Keberadaan Pelabuhan Batang, katanya diharapkan mampu jadi sarana pelabuhan alternatif. Semakin seringnya banjir rob yang muncul di Pelabuhan Tanjung Emas beresiko memperburuk citra sarana kepelabuhan.

"Hati-hati di sini sering terjadi rob, maka kita perlu alternatif, begitu rob banjir terjadi stagnan ya sudah. Citra kita akan buruk sekali. Maka dipersiapkan pelabuhan pelabuhan baru," ungkapnya.

Editorial Team