Komponen lain yang menyumbang pertumbuhan laba bersih BBTN di pasar modal adalah tumbuhnya kredit dan pembiayaan sebesar 1,7 persen, dari Rp255,825 triliun pada 2019 menjadi Rp260,121 triliun selama tahun 2020.
Perbaikan proses bisnis yang fokus pada kredit konsumer tersebut diterapkan dengan peluncuran tiga produk, yakni Kado Beruntung Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kado Beruntung Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kado Kredit Ringan (Kring) pada awal 2020 atau sesaat sebelum pandemik COVID-19 melanda Indonesia, Maret 2020. Ketiganya menyokong rasio early payment default BBTN pada 2020 mencapai 0,19 persen dari sebelumnya sebesar 0,46 persen pada 2019.
"Tahun 2020 KPR (Bank BTN) tumbuh 7,7 persen. Luar Biasa karena bisa akadkan KPR subsidi sebanyak 123 ribu rumah yang sebelumnya berhenti kurang lebih 3 bulan (awal pandemik) karena orang masih panik dengan COVID-19," kata Nixon sat siaran langsung acara ulang tahun Bank BTN ke-71 melalui akun Youtube Bank BTN, 9 Februari 2021.
Adapun fasilitas pembiayaan yang disalurkan untuk subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) konvensional sebanyak Rp7,76 triliun dan KPR syariah Rp965 miliar. Hasil manis itu turut ditopang dari acara Pameran Indonesia Property Virtual Expo (IPEX) 2020 secara virtual, pada 22 Agustus-30 September 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono Basuki mengapresiasi penyelenggaraan pameran perumahan secara maya itu, guna meminimalisir kerumunan dan tatap muka sebagai bentuk adaptasi serta penerapan protokol kesehatan pada masa pandemik virus corona. Basuki menyatakan kegiatan tersebut menjadi salah satu leading sector untuk menopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Sektor properti dapat menjadi salah satu leading sector, karena memiliki multiplier effect yang besar dalam menggerakan lebih dari 140 industri. Seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu, dan lainnya, sehingga akan memengaruhi produktivitas masyarakat kita," katanya dalam pembukaan IPEX 2020 di Gedung Menara BTN, Jakarta, Sabtu (22/8/2020), sebagaimana dilansir laman resmi Kementerian PUPR.
Benar saja, hasil dari pameran berkonsep virtual 3D (tiga dimensi) tersebut, Bank BTN mencatat sebanyak 3.000 hingga 4.000 aplikasi KPR dengan nilai Rp1,3-1,4 triliun telah masuk.
"Sebelumnya yang biasanya kami lakukan adalah expo perumahan konvensional di gedung besar gitu. Karena pandemik, expo diadakan secara virtual dihadiri lebih dari seperti pengunjung kalau diadakan secara fisik (tatap muka). Pengunjungnya bisa jutaan dari seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua," tutur Nixon.
Perwakilan pengembang (developer) properti mengapresiasi acara tersebut, karena menjadi wadah adaptasi para developer properti untuk menarik minat pembelian properti hunian pada masa pandemik COVID-19. Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida menyatakan kegiatan itu memaksa para pengembang properti untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau konsumen lebih luas dalam memasarkan properti.
"Pameran perumahan lewat online memang belum terbiasa bagi khalayak umum di Indonesia. Tapi sangat inovatif dari Bank BTN dan menjadi pionir adaptasi saat pandemik COVID-19. Apalagi bisa dilihat lagi (di Youtube Bank BTN) berulang kali, dicermati lagi, properti juga detailnya, apa saja, kapan saja dan di mana pun berada. Mungkin nantinya pengembang-pengembang rumah subsidi juga bisa ikut serta (pameran virtual), kan jadi pengalaman yang menarik," ungkap Ahmad Zuhdi, nasabah Bank BTN yang juga mengajukan KPR Subsidi.