Seorang calon penumpang pesawat saat menunjukkan jadwal penerbangan dari Bandara Ahmad Yani Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto
Ia menyebut bahwa sistem keamanan bagi penumpang menjadi hal yang mutlak yang harus dijaga kualitasnya. Menurutnya aspek-aspek keamanan yang dievaluasi mulai dari manajemen Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP PK), sejumlah dokumentasi kegiatan keselamatan termasuk sistem manajemen keselamatan, sertifikasi aerodrome, dokumentasi publikasi informasi validasi aeronautika.
Lalu evaluasi juga dilakukan untuk manajemen informasi keselamatan yang mencakup rambu, lampu, prosedur operasi visibiltas rendah, manajemen keselamatan apron. Dan yang terakhir tahapan evaluasi untuk manajemen hewan liar.
"Target kita akhir tahun bisa menyelesaikan proses safety airport di dua bandara Bali dan Lombok. Setelah itu, kita membenahi kualitas sumber daya manusia, fasilitas dan regulasi yang ada di dalamnya," katanya.
Pihaknya berjanji tahapan evaluasi keselamatan bandara bakal dikerjakan secara kontinyu dengan melibatkan ACI.
Ermenando Silva, Team Leader ACI menyarankan peningkatan keamana bisa dimulai dari penyusunan SOP untuk keselamatan penerbangan.
Selain itu, susunan SDM juga harus disiapkan dengan baik. "Tentunya Angkasa Pura harus siap memberikan pelatihan bagi para pegawai di Bandara Ahmad Yani," tukasnya.