Ilustrasi pertanian (IDN Times/Ayu Afria)
Kepala Desa Tampir Wetan, Magelang, Wahyu Hantoro memberikan contoh sukses bagaimana komunikasi yang baik dapat mengubah persepsi warga terhadap penggunaan energi terbarukan.
"Kami menggunakan pompa air bertenaga surya untuk mengatasi kekeringan, tetapi awalnya warga ragu. Setelah melakukan diskusi rutin, warga yang awalnya pesimis justru mendukung penggunaan teknologi ini," jelas Wahyu.
Dengan penerapan teknologi tenaga surya, lahan pertanian yang sebelumnya terdampak kekeringan kini bisa dikelola sepanjang tahun. Jumlah pelanggan pompa air surya di desa tersebut juga meningkat pesat dari 25 menjadi 176 pelanggan.
Untuk diketahui, ISEW 2024 menjadi bagian penting dari 30 tahun kerja sama energi antara Indonesia dan Jerman, yang mencakup dukungan teknis dan finansial untuk proyek energi terbarukan. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), GIZ Indonesia/ASEAN, serta IESR.
Dengan tema EVolution REVolution on Technology, Consumers, and the Road to Sustainability, diskusi tersebut berfokus pada perkembangan teknologi kendaraan listrik, penggunaan energi berkelanjutan, dan tantangan serta peluang dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.