Nestri Liana (18), peserta pelatihan, mengatakan pada tahap awal sempat mengalami kesulitan. Ia harus menyusun helai demi helai batang rumput kering menjadi rangkaian sulaman.
Jalinan rumput kering itu kemudian disusun sedemikian rupa menjadi sosok tokoh pewayangan yang diinginkan. Setelah itu, rautan bilah bambu disiapkan untuk menjepit tubuh wayang dan menjuntai di ujung kedua tangannya.
“Awalnya susah, tetapi akhirnya bisa juga meskipun belum terlalu rapih,” ujar Nestri yang baru lulus dari SMK di rumah Badriyanto, Desa Wlahar, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Rabu (30/10).
Selain Nestri, ada Harmanto yang juga mengikuti pelatihan. Hanya seminggu, ia berhasil menyelesaikan satu buah wayang suket. Ia memilih tokoh Wisanggeni saat latihan. “Memang sulit, anyamannya rumit,” ujar dia.