TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Delegasi Rusia dan Amerika Duduk Berseberangan di Forum TIIWG G20

Forum digelar di Kota Solo untuk kedua kalinya.

Forum TIIWG G20 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Pertemuan kedua forum Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20 digelar di Alila Hotel Solo, Rabu (6/7/2022). Acara bertaraf internasional tersebut diikuti 111 delegasi dan organisasi internasional.

Baca Juga: Pertemuan Kedua TIIWG G20 di Solo Akan Dihibur Karnaval SBC

1. Diikuti secara offline dan online

Forum TIIWG G20 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Forum TIIWG G20 dibuka oleh Menko Maritim dan Investasi, Bahlil Lahadalia. Forum tersebut merupakan pertemuan kedua yang membahas soal investasi, perdagangan dunia, dan perkembangan industri.

Dalam forum tersebut dihadiri sebanyak 19 negara dari 30 negara yang terdaftar dalam forum TIIWG G20 tersebut, dan 11 negara lainnya mengikuti secara virtual .

Total ada 111 delegasi yang mengikuti forum tersebut, dari jumlah tersebut 46 delegasi yang secara offline, 65 delegasi lainnya mengikuti secara online. Forum TIIWG digelar mulai tanggal 5-7 Juli di Alila Hotel Solo.

2. Delegasi Rusia dan USA duduk berseberangan.

Forum TIIWG G20 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sebanyak 19 negara hadir dalam forum tersebut yakni negara Indonesia, Italia, India, Australia, Kanada, Inggris, Prancis, German, USA, Rusia, Arab Saudi, Jepang, Argentina, Selandia Baru, Belanda, Swiss, Uni Eropa, Singapura, Spanyol.

Forum tersebut menempati posisi meja melingkar. Dari pantauan IDNTimes.com negara Rusia dan USA menempati kursi yang saling berseberangan. Delegasi negara Rusia yang berjumlah satu orang, duduk di sisi utara berjajar dengan negara India, Argentina, Arab Saudi, Swiss, Singapura, dan Spanyol.

Sedangkan delegasi USA yang berjumlah dua orang, duduk di sisi selatan berjajar dengan negara Belanda, Inggris, Jepang, German, Prancis, Uni Eropa, Kanada, dan Australia.

Baca Juga: OJK Jateng Terima 5.523 Pengaduan Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal 

Berita Terkini Lainnya