76 Balita Stunting di Batang Diintervensi Pemberian Makanan Tambahan

Ganjar minta dana desa digunakan untuk atasi stunting

Batang, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang, Jawa Tengah menyebutkan sebanyak 76 balita mengalami stunting atau menderita kurang gizi di daerah tersebut. Balita berasal dari keluarga kurang mampu di Desa Kluwih, Kecamatan Bandar.

Atas temuan tersebut, PMI langsung mengintervensi para balita dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Baca Juga: Kenalilah, Ini 7 Tanda Anak Stunting yang Perlu Kamu Tahu Sejak Dini

1. Angka balita stunting turun setiap tahun

76 Balita Stunting di Batang Diintervensi Pemberian Makanan Tambahanparents.com

Dinas Kesehatan Kabupaten Batang menyatakan bahwa stunting yang dialami para balita tersebut diakibatkan kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama. Meski demikian, jumlah balita stunting mengalami penurunan setiap tahunnya.

Merujuk hasil penimbangan serentak bulan Agustus 2019, angka stunting di Kabupaten Batang mencapai 8,9 persen dari 59.000 balita. Angka itu turun dibandingkan Agustus 2018 yang jumlahnya mencapai 25 persen.

"Artinya ada penurunan 16 persen. Kita terus menekan angka tersebut agar Batang bebas stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan, Hidayah Basbeth dalam keterngan resmi yang diterima IDN Times, Kamis (3/10).

2. Ragam cara dilakukan untuk menekan balita stunting

76 Balita Stunting di Batang Diintervensi Pemberian Makanan Tambahanindianexpress.com

Untuk menekan angka balita stunting, PMI Kabupaten Batang menggandeng Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), melalui pemberian PMT. PMT menyasar 76 balita stunting dari total 500 balita yang ada di Desa Kluwih, Kecamatan Bandar.

Tidak hanya itu, TP PKK juga melakukan pemantauan langsung dengan melakukan pemeriksaan kesehatan balita, serta memberikan sosialisasi mengenai stunting, termasuk cara pencegahannya kepada warga.

"Stunting merupakan agenda pemerintah pusat dalam menyambut bonus demografi 2030, ini menjadi suatu kewajiban bagi PKK untuk ikut membantu program pemerintah tersebut khususnya di Wilayah Batang," jelas Ketua TP PKK Kabupaten Batang, Uni Kuslantasih.

3. Hal baru bagi PMI di Batang

76 Balita Stunting di Batang Diintervensi Pemberian Makanan TambahanDok. PMI Kabupaten Batang

PMI dan PKK juga memberikan bantuan kepada bidan desa sebagai upaya mencegah stunting sejak dini. Program peduli stunting ini juga menjadi hal baru bagi PMI di Kabupaten Batang.

"Kepedulian ini tidak hanya sampai di sini. Setelah kegiatan ini tetap akan ada tindak lanjut yang digerakkan oleh Dinas kesehatan setempat," terang Ketua PMI Kabupaten Batang, Achmad Taufik.

PMI, tambah Taufik, terus berkomitmen meningkatkan program sosial kemanusiaan terutama untuk membantu kinerja Pemerintah Kabupaten Batang.

4. Ganjar minta Kades gunakan dana desa untuk atasi stunting

76 Balita Stunting di Batang Diintervensi Pemberian Makanan Tambahanhumas.jatengprov.go.id

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada kepala desa di seluruh daerah Jawa Tengah untuk membantu persoalan penurunan angka stunting. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan dana desa.

"Dana desa yang totalnya Rp400 triliun itu dapat digunakan untuk mencegah stunting. Maka saya minta seluruh Kades di Jateng untuk melaksanakan program itu. Anggarkan saja, apa untuk keperluan vitamin, periksa ibu hamil di rumah sakit, membeli ambulans dan sebagainya," ujar Ganjar sebagaimana dilansir pada laman resmi Pemprov Jateng.

Selain menggunakan dana desa untuk sarana kesehatan, anggaran tersebut bisa digunakan untuk perbaikan gizi, kontrol kesehatan dan seterusnya. Jika memang dirasa kurang, Kades wajib meminta bantuan kepada pemerintah tingkat atasnya.

5. Angka stunting di Jawa Tengah tembus 30 persen

76 Balita Stunting di Batang Diintervensi Pemberian Makanan Tambahanstopstunting.org

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan hingga sampai saat ini angka balita stunting di Jawa Tengah masih cukup tinggi dibandingkan provinsi lain. Angka stunting Jawa Tengah mencapai 30 persen.

"Memang harus diturunkan sampai seminimal mungkin. Kalau target yang disepakati SDGs harus dibawah 20 persen," tuturnya.

Yulianto menyambut baik adanya terobosan penggunaan dana desa untuk menyelesaikan soal stunting.

Baca Juga: Ini 7 Penyebab Umum Anak Stunting yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya