Aplikasi Gratis Tanpa Iklan untuk Peningkatan Belajar dan Membaca Anak

Mendukung peningkatan literasi dan kualitas SDM

Semarang, IDN Times - Akses literasi yang berkualitas bagi seluruh anak menjadi kunci lahirnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) kompetitif untuk menyambut Visi Indonesia 2045. Kolaborasi antarpihak soal literasi pemula cukup krusial mengingat saat ini ada 24 juta anak berusia 5–9 tahun akan mencapai usia produktif pada dua dekade mendatang. Mereka bakal menjadi tulang punggung pembangunan.

1. Dukungan peningkatan SDM di Indonesia

Aplikasi Gratis Tanpa Iklan untuk Peningkatan Belajar dan Membaca Anak

Enuma Indonesia bersama pemerintah dan pegiat literasi meluncurkan misi Akses Literasi untuk 10 juta anak Indonesia untuk mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia.

Dalam upayanya, Enuma Indonesia meluncurkan Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia--aplikasi belajar sambil bermain untuk pelajar pemula--.

“Setiap anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, berhak mendapatkan akses literasi dan pendidikan yang berkualitas sejak dini. Aplikasi Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia merupakan kulminasi kerja delapan tahun yang diharapkan membantu anak- anak untuk belajar secara mandiri menggunakan platform digital,” kata CEO Enuma, Sooinn Lee dalam diskusi pada forum Literasi untuk 10 Juta Anak Indonesia bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan pegiat literasi secara virtual, Rabu (26/1/2022).

2. Pembuatan materi melibatkan banyak tenaga profesional

Aplikasi Gratis Tanpa Iklan untuk Peningkatan Belajar dan Membaca Anak

Aplikasi Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia menyediakan konten belajar setara dua tahun penggunaan dengan materi yang disusun berdasarkan kurikulum nasional, nilai-nilai Pancasila, kebudayaan Indonesia, dan kearifan lokal.

Pengembangan aplikasi itu melibatkan 60 individu profesional nasional, termasuk edukator, penyusun kurikulum, penulis cerita, ilustrator, dan aktor.

“Kami berharap Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia dapat diterima dengan baik dan mampu menjangkau 10 juta anak Indonesia, bahkan lebih. Aplikasi bisa diunduh dan digunakan seterusnya secara gratis dan tanpa iklan. Melalui kerja sama dengan yayasan, CSR perusahaan, dan para pemangku kepentingan lainnya, kami berharap seluruh keluarga di Indonesia dapat mendapat manfaat dari aplikasi ini,” ujar representasi Enuma Indonesia, Juli Adrian.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film dan Drama yang Bisa Membantu Belajar Budaya Korea

3. Angka partisipasi PAUD ditargetkan naik

Aplikasi Gratis Tanpa Iklan untuk Peningkatan Belajar dan Membaca AnakDirektur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi (Dok. Enuma)

Pemerintah terus meningkatkan kemampuan literasi minimum dari 53,20 persen pada 2019 menjadi 61,20 persen pada 2024. Selain itu, angka partisipasi PAUD ikut didorong naik dari 30,85 persen pada 2020 menjadi 32,28 persen pada 2024.

Kolaborasi seluruh pihak menjadi bagian penting mencapai target tersebut.

“Mengenalkan budaya literasi kepada anak usia dini menjadi bekal untuk membentuk karakter anak menjadi lebih kompetitif, cerdas, dan berempati. Aplikasi Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia mengisi kesempatan belajar anak yang hilang sekaligus menguatkan kualitas kegiatan literasi di seluruh Nusantara dan mencetak generasi emas 2045,” ucap Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi.

4. Orangtua menjadi kunci anak minat membaca

Aplikasi Gratis Tanpa Iklan untuk Peningkatan Belajar dan Membaca AnakIlustrasi seorang anak laki-laki sedang membaca buku anak-anak. (Pixabay.com/FrancineS0321)

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek, Abdul Khak menyatakan, pelaksanaan program Gerakan Literasi Nasional (GLN) selama 5 tahun terakhir yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan keluarga menjadi cerminan jika peningkatan kualitas literasi menjadi tanggung jawab bersama. Baginya, dukungan dari sektor swasta dan mitra lain berperan penting untuk mencapai tujuan nasional bersama.

Pada kesempatan yang sama, Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris berpandangan, orangtua berperan vital dalam tumbuh kembang dan minat baca anak sejak dini.

“Masa kanak-kanak adalah saat yang tepat untuk menanamkan kebiasaan membaca. Kuncinya adalah orangtua harus menyediakan akses membaca di rumah. Aplikasi itu menjadi titik masuk yang baik karena dibuat seperti permainan. Kemudian orangtua bisa mulai menambahkan majalah, cerita pendek, dongeng, atau apa pun yang ditujukan untuk menstimulasi imajinasi anak-anak,” aku Heri.

5. Pembelajaran guru lebih bervariasi

Aplikasi Gratis Tanpa Iklan untuk Peningkatan Belajar dan Membaca Anak

Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah, Sofie Dewayani menguraikan, gaya bercerita yang menarik dan sederhana diperlukan untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap kebiasaan membaca.

“Guru dapat membiasakan anak-anak untuk membaca buku cerita selama 15 menit sebelum mulai belajar. Pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) guru dapat memanfaatkan buku-buku cerita yang relevan. Aplikasi Sekolah Enuma: Bahasa Indonesia menginspirasi guru menggunakan cerita dan permainan agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan,” ungkap Sofie.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku dari Sherina, Hobi Baca Wajib Masuk List!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya