[FOTO] CCUS Pertamina, Menjaga Negeri dengan Dekarbonisasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PT Pertamina (Persero) mulai menerapkan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di sumur JTB-161 Lapangan Jatibarang PT Pertamina EP Zona 7, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022). Tahap awal penerapan teknologi tersebut dimulai dengan proses injeksi CO2 ke ladang minyak yang sudah habis (terminasi) dengan menggunakan metode Perolehan Minyak Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery/ EOR).
CCUS bekerja untuk mengoptimasi sumur-sumur di ladang minyak supaya minyak yang kental, berat, low-permeability (permeabilitas rendah), dan irregular fault lines (garis patahan yang tidak beraturan) dapat diangkat lagi ke permukaan dan diproduksi lagi.
Pada proyek di JTB-161, Pertamina berkolaborasi dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) yang mana mereka sebelumnya telah menandatangani kerja sama saat Parallel Event G20 di Nusa Dua, Bali pada Selasa, (30/8/2022).
Dalam laporan Sustainable Development Scenario (SDS) sebagaimana dilansir Agensi Energi Internasional (IEA) menyebutkan jika CCUS menjadi satu-satunya teknologi yang mampu menangkap CO2 yang sudah dilepaskan ke atmosfer.
Pertamina menggunakan teknologi CCUS sebagai usaha dalam upaya dekarbonisasi sehingga bisa mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menjadi penyebab Pemanasan Global (Global Warming). Implementasi itu menjadi dukungan nyata untuk memenuhi target Net-Zero Emission (Nol Emisi Karbon) pada tahun 2060.
Lapangan Jatibarang merupakan salah satu lapangan minyak terbesar di Indonesia dengan total produksi sudah mencapai 101,8 juta barel minyak (MMMbls)
Potensi produksi minyak masih ada dan besar meskipun terdapat beberapa sumur sudah terminasi
Optimasi untuk meningkatkan produksi minyak sebagai bagian subsurface carbon utilization dari teknologi CCUS di JTB-161 oleh Pertamina
Injeksi CO2 per hari ke sumur JTB-161 mencapai 80 ton dengan volume injeksi mencapai 200 ton
Baca Juga: [FOTO] Indonesia Sehat dari Bright Gas Pertamina
Editor’s picks
Sumber CO2 berasal dari pengolahan gas alam di Subang milik Pertamina yang didatangkan menggunakan isotank
Injeksi CO2 dilaksanakan selama 4 hari, sejak tanggal 25--29 Oktober 2022 dengan menggunakan metode huff and puff
Pada metode tersebut, CO2 diinjeksikan ke dalam sumur selama beberapa hari, lalu ditutup selama sepekan
Peran CO2 untuk meningkatkan misibiliti minyak agar lebih mudah terangkat ke permukaan bumi
Produksi minyak pada sumur diharapkan naik 30--40 persen setelah tujuh hari proses injeksi CO2
Potensi reduksi emisi karbon dengan teknologi CCUS di JTB-161 mencapai 14.600 ton CO2 per tahun
Injeksi CO2 pada penerapan teknologi CCUS menjadi sejarah bagi Pertamina--sejak perusahaan tersebut berdiri 64 tahun lalu, tepatnya pada 10 Desember 1957--dan Indonesia karena pertama kali dilakukan di lapangan minyak dalam negeri.
Implementasi CCUS merupakan akselerasi Pertamina untuk mendukung target produksi minyak menjadi 1 juta barel per hari (BPOD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. Karena, dengan teknologi CCUS dapat mendorong peningkatan produksi dari cadangan minyak di Lapangan Jatibarang.
Baca Juga: [FOTO] Penjaga Mutu Avtur Pertamina untuk Keamanan Dunia Penerbangan