Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Daftar 8 Gereja di Semarang, Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya

ilustrasi salib (Pexels.com/pixabay)
Intinya sih...
  • Gereja Blenduk, dibangun tahun 1753, adalah gereja tertua di Jawa Tengah dengan kubah besar berlapis perunggu.
  • Gereja Katedral Semarang, resmi pada 1927, menjadi pusat kegiatan keuskupan dan simbol toleransi beragama.
  • GPIB Immanuel Semarang, dibangun tahun 1753, awalnya desain joglo khas Jawa sebelum direnovasi dengan gaya arsitektur Eropa.

Kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan, tetapi juga kaya akan warisan sejarah dan budaya. Salah satu aspek yang menonjol adalah keberadaan gereja-gereja tua yang menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan perkembangan masyarakat kota itu.

Simak, beberapa gereja bersejarah di Semarang yang wajib kamu ketahui.

1. Gereja Blenduk (GPIB Immanuel Semarang)

Dibangun pada tahun 1753, Gereja Blenduk merupakan gereja tertua di Jawa Tengah. Nama "Blenduk" berasal dari bentuk kubahnya yang unik dan besar, yang dalam bahasa Jawa berarti "kubah". Awalnya, gereja ini dibangun oleh komunitas Belanda dengan desain oktagonal dan kubah besar berlapis perunggu.

Pada tahun 1894, arsitek W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde melakukan renovasi dengan menambahkan dua menara di bagian depan gereja. Hingga kini, Gereja Blenduk masih aktif digunakan untuk kebaktian dan menjadi salah satu ikon wisata di Kota Lama Semarang.

2. Gereja Katedral Semarang atau Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari

Terletak di kawasan Randusari, Gereja Katedral Semarang diresmikan pada tahun 1927 untuk mengakomodasi jumlah umat Katolik yang terus bertambah di Semarang. Pada tahun 1940, gereja ini ditetapkan sebagai katedral dengan Monsinyur Albertus Soegijapranata sebagai uskup pribumi pertama.

Selama masa pendudukan Jepang, Mgr. Soegijapranata berhasil mempertahankan gereja ini dari penyitaan oleh tentara Jepang. Kini, Gereja Katedral Semarang tetap menjadi pusat kegiatan keuskupan dan simbol toleransi beragama di kota Semarang.

3. Gereja Santo Yusuf Gedangan

Dikenal juga sebagai Gereja Gedangan, gereja ini merupakan gereja Katolik pertama di Semarang. Pembangunannya dimulai pada 1 Oktober 1870 oleh Pastor Joseph Lijnen dan selesai pada 12 Desember 1875. Arsitekturnya bergaya Neogotik dengan menara tunggal yang menjulang.

Gereja ini memiliki kapasitas sekitar 800 jemaat dan dilengkapi dengan 19 jendela kaca patri yang indah. Selain sebagai tempat ibadah, Gereja Gedangan juga menjadi saksi bisu perkembangan komunitas Katolik di Semarang sejak abad ke-19.

4. GPIB Immanuel Semarang atau Gereja Blenduk

GPIB Immanuel Semarang, yang lebih dikenal sebagai Gereja Blenduk, adalah gereja Protestan tertua di Jawa Tengah. Dibangun pada tahun 1753, gereja ini awalnya memiliki desain joglo khas Jawa sebelum direnovasi dengan gaya arsitektur Eropa pada tahun 1894 oleh arsitek W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde.

Ciri khasnya adalah kubah besar berlapis perunggu dan dua menara di bagian depan. Gereja ini masih aktif digunakan untuk kebaktian dan menjadi destinasi wisata sejarah di Kota Lama Semarang.

5. Gereja Kristen Indonesia (GKI) Stadion Semarang

GKI Stadion Semarang didirikan sekitar tahun 1936 untuk melayani kebutuhan rohani komunitas Tionghoa Kristen di Semarang. Pada masa itu, kebaktian di kota ini umumnya dilaksanakan dalam bahasa Belanda, Melayu, atau Jawa, sementara komunitas Tionghoa membutuhkan kebaktian dalam bahasa mereka sendiri. Atas prakarsa Sdr. Phoa Oen Hoo, terbentuklah jemaat yang kemudian berkembang menjadi GKI Stadion seperti yang dikenal saat ini.

6. Gereja Santo Athanasius Agung

Terletak di Jalan Dr. Wahidin No. 108, Gereja Santo Athanasius Agung melayani umat Katolik di Semarang dan sekitarnya. Gereja ini memiliki jadwal misa rutin setiap hari Sabtu dan Minggu, serta berbagai kegiatan rohani lainnya.

Bangunannya yang megah dan suasana yang khusyuk menjadikannya tempat yang nyaman untuk beribadah dan merenung.

7. Holy Stadium

Holy Stadium adalah gereja modern yang dikelola oleh JKI Injil Kerajaan. Terletak di kawasan Grand Marina Bay, gereja ini dikenal dengan fasilitasnya yang luas dan modern, mampu menampung ribuan jemaat dalam satu kali kebaktian.

Selain sebagai tempat ibadah, Holy Stadium juga sering digunakan untuk berbagai acara rohani dan konferensi berskala besar.

8. Gereja Gereformeerd

Bangunan tua peninggalan zaman Belanda ini bernama Gereja Gereformeerd, masih sangat terawat dan mampu menampung hingga 400 jemaat. Terletak di Jalan Dr. Sutomo, gereja ini merupakan saksi bisu sejarah perkembangan komunitas Kristen di Semarang.

Arsitekturnya yang khas dengan nuansa klasik menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan jemaat.

Mengunjungi gereja-gereja bersejarah di Semarang bukan hanya sekadar wisata religi, tetapi juga perjalanan menelusuri jejak sejarah dan budaya yang membentuk wajah kota ini.

Setiap bangunan menyimpan cerita dan nilai-nilai yang berharga, mencerminkan keragaman dan toleransi yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Semarang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us