Marak Poster dan Tulisan Nyeleneh di Aksi RKUHP, Ganjar Mengaku Sedih

Tak sesuai adat ketimuran Indonesia

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyayangkan viralnya sejumlah poster yang digunakan saat aksi unjuk rasa terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Poster-poster yang bermunculan tidak sedikit yang justru melenceng dari adat ketimuran budaya Indonesia.

Baca Juga: Marak Demo RKUHP, Para Rektor Minta Pemerintah Jangan Memprovokasi

1. Poster yang disuarakan tidak sesuai norma dan etika

Marak Poster dan Tulisan Nyeleneh di Aksi RKUHP, Ganjar Mengaku SedihANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan pembekalan kepada puluhan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan sekolah yang ada di seluruh Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang, Selasa (1/10).

Menurutnya, poster dan tulisan yang disuarakan oleh para mahasiswa sudah tidak sesuai norma dan etika yang ada di Indonesia.

"Saya sedih melihatnya. Seperti Selangkangan kami bukan urusan negara atau kami yang ngewe anda yang repot. Bahasanya sangat kasar. Itu sudah tidak lagi membawa etika dan moral," tegas Ganjar.

2. Ganjar sedih atas poster dan tulisan itu

Marak Poster dan Tulisan Nyeleneh di Aksi RKUHP, Ganjar Mengaku SedihIDN Times/Dhana Kencana

Dirinya prihatin atas terhadap hasil atau outcame pendidikan Indonesia yang malah melenceng dari tujuan utama Undang-Undang Dasar 1945, alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan berbangsa.

"Pendidikan ini yang perlu kita dorong. Mereka yang membawa poster-poster itu pasti akan terekam jejak digitalnya dan tidak akan hilang. Sedih saya. Bayangkan itu anak-anak kita, mantu jenengan (red: Anda). Budi pekerti, norma dan etika perlu kita sampaikan," kata Ganjar.

3. Ganjar tetap meminta pelajar tidak ikut aksi

Marak Poster dan Tulisan Nyeleneh di Aksi RKUHP, Ganjar Mengaku SedihDok. Humas Pemprov Jateng

Sementara itu, Ganjar turut menyampaikan kepada para Wakasek agar senantiasa menjaga para muridnya, supaya tidak ikut dalam aksi demonstrasi.

Mereka juga diimbau untuk segera mengadakan pertemuan bersama para wali murid, didampingi guru Bimbingan dan Konseling (BK) serta komite sekolah.

"Kita semua tetap jernih berfikir, menyampaikan hal-hal yang baik. Sampaikan ke siswa, ke komite, ada chit-chat langsung dengan mereka. Agar dibimbing ada di jalan yang benar," tutupnya.

Baca Juga: 16 Pelajar Magelang jadi Tersangka saat Aksi RUU KUHP dan UU KPK

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya