Jalan baru untuk urai kemacetan

Jalan tol Solo-Yogyakarta (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi daerah terbanyak tujuan pemudik selain Jawa Tengah. Jalan Prambanan bakal menjadi pintu utama pemudik saat libur Lebaran 2023. Salah satu alasannya adalah pembukaan ruas jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta.

Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arif Pramana mengungkapkan, dari jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 5,9 juta, sebagian besar berasal dari Jalan Prambanan.

"Sekitar 40--45 persen kendaraan yang masuk ke DIY lewat Prambanan. Sisanya lewat Jalan Magelang dan Jalan Wates," ujarnya, Jumat (14/4/2023).

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyiapkan sejumlah jalur alternatif di wilayahnya untuk mengantisipasi kemungkinan potensi kemacetan. Jalur tersebut antara lain:

• Ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan
• Ruas Klangon-Godean-Tempel
• Ruas Mlati – Balangan – Dekso
• Ruas Denggung – Besi – Koroulon – Joholanang.

"Pemudik bisa juga memanfaatkan ruas Prambanan-Piyungan untuk menuju Bantul atau Kota Yogyakarta, kemudian ruas Jogja-Godean-Nanggulan menuju Kulon Progo," ucapnya.

Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Gunungkidul yang membentang dari Kapanewon Purwosari hingga Kapanewon Rongkop ikut dibuka untuk mudik Lebaran 2023. Jalan baru tersebut diharapkan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik maupun wisatawan yang akan berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Bumi Handayani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanta menjelaskan, keberadaan JJLS Gunungkidul akan mengurangi secara signifikan kemacetan lalu-lintas di wilayahnya. Pasalnya, jalur baru itu bisa menjadi jalan alternatif sehingga konsentrasi arus lalu-lintas tidak hanya menumpuk di satu titik saja.

Pak Sarmono saat mengarahkan warga agar menghindari lubang jalan. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Kemantapan jalan nasional di Jateng dan DIY mencapai 94,31 persen. Kepala BBPJN Jateng dan DI Yogyakarta, Wida Nurfaida mengatakan, dari total jalan sepanjang 1.769,14 km di Jateng dan DIY, sepanjang 1.668.383 km atau 94,31 persen masuk kategori mantap. Sisanya atau sepanjang 100,72 km masih dalam kategori tidak mantap atau rusak.

"Dari 100,72 km jalan rusak di Jateng dan DIY itu terdiri dari 93,82 km jalan rusak ringan dan 6,9 km rusak berat," ungkapnya saat ditemui di Semarang.

Untuk menyambut pemudik yang memasuki Jateng dan DIY, BBPJN juga melakukan penambalan lubang di jalan. Hingga Kamis (6/4/2023), sebanyak 29.308 lubang telah tertangani dari jumlah lubang yang tercatat sebanyak 30.108 buah.

"Sebanyak 423 lubang jalan. Namun, setelah penambalan muncul kembali lubang baru sebanyak 411 buah, tepat di samping lubang lama yang berjumlah 411 buah itu," ujar Wida.

Baca Juga: Daftar Lokasi SPBU Pertamina di Tol Trans Jawa Jateng, Mudik Tenang!

Pemudik motor tidak lagi di Pelabuhan Merak

IDN Times/Mahendra

Jalur darat masih menjadi pilihan utama bahkan favorit para pemudik. Tak terkecuali bagi mereka yang akan mudik ke Sumatera.

Pada Lebaran 2023, pemudik sepeda motor yang akan mudik ke Pulau Sumatra dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan, tidak lagi melalui Pelabuhan Merak. Pelabuhan Merak difokuskan untuk mengangkut penumpang pejalan kaki, kendaraan roda empat, dan angkutan umum selama Lebaran 2023.

Hal itu dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan di Pelabuhan Merak yang terjadi setiap musim mudik Lebaran.

Pelabuhan milik PT Pelindo II Regional Banten itu menyiapkan tiga dermaga berkapasitas 800 unit sepeda motor dan 100 truk. Tiga dermaga yang disiapkan, meliputi dermaga 5A untuk truk logistik, serta dermaga 3 dan dermaga 7 untuk pemudik motor.

Sejumlah sarana dan prasana pendukung ikut disiapkan. Mulai dari pemasangan rambu-rambu lalu lintas, petunjuk arah, dan perbaikan akses Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon, yang menjadi akses utama menuju Pelabuhan Ciwandan.

Sayang, perbaikan jalan di JLS masih bersifat sementara. Hal itu yang membuat Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten, Kombes Pol Firman Darmansyah secara khusus meminta kepada para pemudik motor yang akan menuju ke Pelabuhan Ciwandan tidak melewati JLS.

"Selain dikhususkan untuk truk, JLS itu rawan kecelakaan karena kondisi jalan yang masih buruk. Pemudik motor dari arah Jabodetabek dan sekitarnya bisa melalui jalan protokol dalam Kota Cilegon, lalu memilih Jalan Raya Cilegon-Anyer menuju Pelabuhan Ciwandan," katanya Kamis (13/4/2023).

Baca Juga: Catat! 42 Titik Jalur Mudik Rawan Macet, Kecelakaan dan Longsor di NTB

Bersiap dari tol sampai jalan alternatif

Ilustrasi pembangunan pelebaran jalan (IDN Times/Dhana Kencana)

Menjadi pintu masuk, Provinsi Lampung mengebut pemeliharaan infrastruktur jalan yang digunakan para pemudik. Mulai dari perbaikan kerusakan kecil, penambalan lubang, perawatan bahu jalan, pembabatan rumput, hingga perawatan saluran samping dan drainase, untuk jalan tol, jalan nasional, dan jalan alternatif.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana mengeklaim, rata-rata tingkat kemantapan ruas jalan tol hingga gerbang tol di wilayahnya mencapai 70--100 persen.

PT Hutama Karya selaku pengelola jalan tol di Provinsi Lampung berbenah soal kesiapan menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2023. Mengingat, sebanyak 2.878.203 kendaraan akan melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.

Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menyatakan, pembenahan kesiapan jalan tol tersebut meliputi peningkatan kualitas jalan tol, dengan pemeliharaan di beberapa titik khususnya pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).

"Pemeliharaan rutin dilakukan seperti scraping, filling, dan overlay (SFO) atau pengelupasan dan pelapisan kembali, hingga peningkatan kualitas jalan tol bersifat jangka panjang pada rekonstruksi. Ini agar dampak pemeliharaan bukan hanya bersifat sementara, tapi permanen hingga kualitas jalan tol meningkat lebih baik lagi," lanjutnya.

Koentjoro memastikan, kegiatan tersebut ditargetkan rampung sebelum memasuki masa arus mudik Lebaran, sehingga tidak mengganggu para pengguna jalan tol.

Meski demikian, di provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai itu masih terdapat tujuh jalan alternatif yang kondisi kemantapannya di bawah 80 persen. Bahkan kondisi kemantapan ruas jalan Kalirejo-Bangunrejo hanya 40,3 persen.

Levi mengaku, jalan-jalan tersebut masih dalam tahap perbaikan dan diusahakan dapat selesai sebelum mudik Lebaran 2023. Ia pun tidak merinci secara detail kapan jalan-jalan tersebut bisa laik digunakan pemudik.

Padahal, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung memperkirakan, pada Lebaran 2023 sebanyak 3,8 juta orang akan menggunakan jalan-jalan tersebut untuk mudik dan balik dari Lampung ke Pulau Jawa.

Ilustrasi - Jalan Tol Seksi 1 Tebing Tinggi - Indrapura (20,40 Km) yang merupakan bagian dari Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat (Dok. PT Hutama Karya (Persero) Tbk)

Sementara itu, dua ruas tol baru di Sumatra Utara ikut difungsikan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. Kedua ruas tol itu adalah Tebing Tinggi-Indrapura (28,5 km) dan Dolok Merawan-Sinaksak. (15,6 km). Pemfungsian dua tol itu dilakukan untuk meretas kepadatan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.

Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita, Dindin Solakhuddin menjelaskan, dua ruas tol itu akan dibuka mulai 15 April 2023 hingga 2 Mei 2023. Keduanya dapat digunakan untuk kedua lajurnya.

"Ini diperuntukkan hanya untuk kendaraan golongan 1 (mobil, mini bus) dengan batas kecepatan kendaraan 40--60 km per jam," ujar Dindin.

Kondisi tol Tebing Tinggi-Indrapura sudah dilengkapi dengan perambuan, marka, guardrail, dan penerangan yang memadai. Namun, pada area gate Indrapura yang masuk scope pekerjaan Seksi 2, masih terdapat tahap pekerjaan finishing konstruksi.

Sedangkan untuk ruas gate Dolok Merawan hingga gate Sinaksak masih terdapat titik-titik pekerjaan konstruksi. Didin meminta pemudik harus lebih waspada saat melintasi kedua ruas tersebut.

Ruas tol lain yang ikut dibuka secara fungsional adalah Indralaya-Prabumulih (Indraprabu). Jalan tol untuk pemudik secara cuma-cuma itu buka mulai 15--30 April 2023 mulai pukul 07.00--16.00 WIB.

Baca Juga: Sambut Pemudik di Jateng, Kemantapan Jalan Nasional Capai 94,31 Persen

Pemudik dan wisatawan bercampur

suasana di Pantai Selong Belanak, salah satu potensi wisata yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Unsplash.com/Surya Prakosa)

Jika wilayah lain berjibaku dengan pemudik, berbeda di Nusa Tenggara Barat (NTB). Perkiraan jumlah pemudik pada Lebaran 2023 mencapai 3,5 juta orang. Pasalnya, selain masyarakat yang mudik, diperkirakan banyak wisatawan yang akan berlibur ke NTB saat momen libur Lebaran 2023.

Ihwal infrastruktur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Ridwan Syah menyebutkan, tingkat kemantapan jalan nasional untuk arus mudik di NTB mencapai 98 persen. Sedangkan tingkat kemantapan jalan provinsi mencapai 85 persen.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, jalan nasional di NTB sepanjang 601,83 km, dengan rincian di Pulau Lombok sepanjang 120,39 km dan Pulau Sumbawa mencapai 481,44 km.

Dari jumlah itu, terdapat 11 titik rawan macet, 14 titik rawan kecelakaan dan 17 titik rawan longsor pada jalur mudik Lebaran 2023 di NTB.

Beberapa titik ruas jalan nasional di Pulau Sumbawa yang rawan terjadi tanah longsor terdapat di Jalan Lintas Sumbawa-Dompu yang berada di Nangatumpu. Sedangkan di Pulau Lombok, daerah rawan longsor berada di ruas jalan Suela-Sembalun Lombok Timur dan ruas jalan Rembiga-Pemenang tepatnya di Pusuk Lombok Utara dan jalan provinsi di Lunyuk Sumbawa.

Ridwan menyiagakan alat berat di kawasan rawan bencana tersebut sebagai antisipasi untuk pembersihan ketika terjadi longsoran saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.

"Makanya kita terus koordinasi dengan BMKG untuk informasi tentang cuaca, terus kita update dan koordinasi. Sejauh ini kita terus mencatat beberapa lokasi yang kemungkinan terjadi longsor. Tapi sampai hari ini masih aman," katanya.

Selain bencana, lanjut Ridwan, pihaknya ikut mewaspadai adanya aktivitas pasar tumpah mulai dari Lombok Barat sampai Lombok Timur di sejumlah titik. Pasalnya, keberadaan pasar tumpah berpotensi menimbulkan kemacetan. Antara lain di pasar tumpah Keru, Narmada di Lombok Barat dan pasar tumpah di Kopang dan Jelojok di Lombok Tengah.

Sedangkan di Lombok Timur, terdapat pasar tumpah di Sikur, Paok Motong, Masbagik dan Aikmel.

Baca Juga: JJLS Gunungkidul Dibuka untuk Arus Mudik Lebaran

Standar keamanan moda transportasi darat

Ilustrasi Bus Antar Kota Antar Provinsi (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Selain jalan, infrastruktur pendukung lain berupa moda transportasi jalur darat ikut dicek untuk mendukung kelancaran dan menjamin keselamatan masyarakat saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.

Dinas Perhubungan (Dishub) Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar ramp check atau pemeriksaan kendaraan transportasi umum darat.

“Kami mulai uji kelaikan moda armada darat, yang akan dijadikan transportasi umum arus mudik maupun balik Idul Fitri 2023. Pengujiannya meliputi surat izin pengemudi, izin operasi atau trayek, hingga kondisi fisik mesin kendaraan,” Kepala Dishub PPU Andi Singkerru kepada IDN Times, Rabu (12/4/2023).

Adapun, pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kelayakan ban, sistem pengereman, kondisi mesin, lampu, klakson hingga kelengkapan berkas dan surat-surat pengemudi.

“Apabila kami temukan ada angkutan transportasi umum yang tidak layak jalan, maka secara tegas kami larang beroperasi sampai sesuai standar keselamatan,” pungkasnya.

Artikel kolaborasi ini disusun oleh:

• Dhana Kencana
• Bandot Arywono
• Anggun Puspitoningrum
• Fariz Fardianto
• Larasati Rey
• Tama Wiguna
• Ervan Masbanjar
• Prayugo Utomo
• Daru Waskita
• Herlambang Jati Kusumo
• Yuliani
• Muhammad Nasir

Baca Juga: Tol Indralaya-Prabumulih Gratis Selama Arus Mudik dan Balik