Banjir Bandang Picu Penurunan Produksi Beras di Tiga Daerah Jateng

Brebes, Demak, Grobogan dilanda banjir bandang

Semarang, IDN Times - Bencana banjir bandang yang melanda tiga sentra penghasil padi akan mempengaruhi produktivitas beras yang dihasilkan di Jawa Tengah

Berdasarkan pengakuan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan), banjir yang melanda Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak dan Kabupaten Brebes belum lama ini berpotensi menyebabkan produksi beras menurun. 



Baca Juga: 191 Hektare Ladang Bawang Merah Kebanjiran di Brebes, Sulit Diselamatkan

1. Produksi padi di Demak dan Grobogan menurun

Banjir Bandang Picu Penurunan Produksi Beras di Tiga Daerah JatengPetani sedang menjemur gabah hasil panen.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari mengatakan dari tiga daerah tersebut, dampak banjir di Demak dan Grobogan yang paling dirasakan efeknya karena kemungkinan besar membuat produksi beras menjadi menurun. 

"Yang kemarin banjir di Grobogan dan Demak memang tanaman padinya di umur-umur jelang panen. Kalau Demak karena agak lama kejadiannya bisa jadi puso. Dampak produksi pasti ada karena produktivitasnya turun. Kalau yang Brebes gak separah Demak karena ini cepat surutnya. Kemungkinan dampak produksi padi gak separah di Demak," kata Dyah kepada IDN Times, Kamis (29/2/2024). 

2. Dishanpan belum hitung luasan sawah yang terdampak banjir

Banjir Bandang Picu Penurunan Produksi Beras di Tiga Daerah Jatengilustrasi memupuk padi (pexels.com/Nirjon Nakib)

Walau begitu, menurut Dyah sampai saat ini pihaknya belum menghitung luasan hektare lahan persawahan yang terendam banjir. Kajian teknis akan dilakukan secara serentak dan rinci dengan mencermati estimasi kerugian para petani yang berkaitan dengan modal awal menanam. 

"Hanya berapa hektare yang kena dampak sawahnya kita belum hitung. Cuman pastinya kalau produksi turun atau berkurang tentunya mempengaruhi ketersediaan pangan di Jawa Tengah," ungkap Dyah. 


Imbas lainnya yang dirasakan di Brebes, katanya juga dialami para petani bawang merah. Ia menyarankan kepada para petani untuk lebih cepat memanen bawang merah yang terendam banjir. Karena jika telat memanen maka kerugian yang ditimbulkan menjadi semakin besar. 


"Kalau Brebes kan termasuk daerah sentra pangan bawang merah beras juga. Dampak riilnya tentu ada. Berbagai saran sudah kita sampaikan ke mereka. Utamanya bagaimana caranya bisa dipanen lebih cepat. Tidak perlu menunggu airnya surut," terangnya. 

3. Pemain beras sering berburu pasokan ke daerah lain

Banjir Bandang Picu Penurunan Produksi Beras di Tiga Daerah JatengIlustrasi stok beras Perum Bulog. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lebih jauh, ia mengutarakan bahwa untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat Jawa Tengah pihaknya tidak semata bekerja sendirian. Dibutuhkan koordinasi lintas sektoral dan sinergitas dengan para pemain beras masing-masing daerah untuk menjaga ketersediaan produksi beras. 


Selain dapat menghasilkan produksi beras sendiri, pihaknya juga kerap melibatkan pemain beras untuk mencari pasokan ke daerah lainnya. 


Skema mencari pasokan itu bisa dengan cara bussiness to bussiness. Mekanismenya melalui lobi ke daerah atau provinsi lain dengan melihat jumlah hasil panen mereka. 


"Kalau untuk ketersediaan pangan itu kan kita tidak semata dari kita. Selain dari produksi sendiri juga bisa masuk ke daerah lain. Lewat bussiness to bussiness. Pelaku beras seringnya berburu atau ambil ke daerah lain yang sudah panen. Kalaupun misalnya ada pengurangan produksi, pelaku bisnis ini mencari barang ke lintas batas produksi. Maka dampaknya di wilayah kita tidak signifikan," ujar Dyah. 

4. Bulog juga benarkan dampak banjir ke produksi beras

Banjir Bandang Picu Penurunan Produksi Beras di Tiga Daerah JatengPengecekan beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Sedangkan, Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Tengah, Akhmad Kholisun membenarkan jika banjir bandang yang melanda Brebes tetap mempengaruhi ketersediaan beras bagi masyarakat. "Pengaruhnya pasti ada dan sangat terasa karena kan produksi beras juga dihasilkan dari sana," paparnya. 

Baca Juga: Lhadalah! 31 Kabupaten/Kota Jateng Kekurangan Cadangan Pangan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya