Deteksi Sesar Aktif, BMKG Pasang Seismograf di 4 Kabupaten Jateng

Pemasangan seismograf kelar akhir bulan ini

Intinya Sih...

  • BMKG Geofisika Banjarnegara memasang 4 seismograf di Jawa Tengah untuk mitigasi gempa bumi dan pemetaan wilayah rawan gempa.
  • Seismograf difungsikan untuk memonitor pergerakan kegempaan, mendukung pemetaan wilayah rawan gempa, dan mendeteksi getaran gempa dari sesar aktif.
  • Pemasangan seismograf di 4 kabupaten akan selesai akhir bulan ini, disertai imbauan kepada masyarakat setempat untuk merawat dan menjaga alat tersebut.

Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara tahun ini memasang empat peralatan seismograf untuk melakukan mitigasi pergerakan gempa bumi yang ditimbulkan dari sesar aktif. Pemasangan seismograf juga dimanfaatkan untuk merapatkan jaringan alat pemantau getaran gempa bumi di Jawa Tengah

Baca Juga: Warga 4 Kabupaten di Jateng Diminta Berdoa Biar Gak Muncul Megathrust

1. Dipasang di Sragen, Ambarawa, Karimunjawa dan Purbalingga

Deteksi Sesar Aktif, BMKG Pasang Seismograf di 4 Kabupaten Jatengilustrasi gempa (IDN Times/Esti Suryani)

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo mengatakan keempat seismograf tersebut dipasang di Kabupaten Semarang, Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Purbalingga. 

Alat seismograf itu untuk melengkapi jumlah peralatan yang selama ini sudah dipasang sebanyak 23 alat. 

"Selama ini kita punya 23 seismograf. Nah, tahun ini kita akan memasang kembali empat lokaksi peralatan di Purbalingga, Sragen, kemudian Semarang, kemudian di Karimunjawa," kata Heri kepada IDN Times, Senin (23/9/2024). 

2. Mendukung pemetaan area rawan gempa

Deteksi Sesar Aktif, BMKG Pasang Seismograf di 4 Kabupaten JatengIlustrasi reruntuhan bangunan akibat gempa (Pexels.com/Ahmed akacha)

Heri berkata keberadaan peralatan seismograf untuk memonitoring pergerakan kegempaan wilayah Jawa Tengah. Selain melakukan pemantauan, fungsi seismograf juga untuk mendukung proses pemetaan wilayah rawan gempa di tiap kabupaten/kota.

"Tentunya dengan semakin rapatnya pemasangan jaringan pemantauan kegempaann tersebut ke depan bisa merekamnya atau memonitornya. Sehingga bisa memetakan atau mengetahui daerah yang aktif pergerakan gempa," tutur Heri.

3. Berfungsi untuk pantau gempa utara Jawa

Deteksi Sesar Aktif, BMKG Pasang Seismograf di 4 Kabupaten JatengPLN memasok listrik di tiga pulau di Kepulauan Karimunjawa dengan energi baru terbarukan (EBT) dari tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total daya 182 Kilo Watt Peak (KWP). (dok. PLN)

Alat seismograf di Karimunjawa, katanya akan difungsikan sebagai pendeteksi gempa wilayah utara Laut Jawa dan sebagian Pulau Kalimantan. 

Untuk seismograf di Kabupaten Semarang, peralatannya akan dipasang di sekitar Kecamatan Ambarawa untuk mendeteksi getaran gempa dari sesar aktif Salatiga dan sesar aktif Rawa Pening. 

"Di Karimunjawa untuk memantau aktivitas sesar utara Jawa dan sebagian Kalimantan. Untuk Semarang lokasinya di sekitar Ambarawa, karena ada sesar Rawa Pening dan Salatiga," tuturnya. 

4. Warga di pusat gempa jangan gampang panik

Deteksi Sesar Aktif, BMKG Pasang Seismograf di 4 Kabupaten JatengIlustrasi tanah retak karena gempa bumi (freepik.com/chandlervid85)

Pemasangan seismograf di empat kabupaten tersebut dikerjakan akhir bulan ini. Saat ini pihaknya sedang membangun sarana tempat peralatan seismograf.

"Targetnya selesai akhir bulan ini. Yang dipasang komponennya seismometer dan alat pendeteksi gempa darat," terangnya.

Pihaknya pun menyarankan kepada masyarakat setempat Untuk ikut merawat dan menjaga alat seismograf mengingat manfaatnya yang penting untuk memitigasi aktivitas kegempaana. Oleh karenanya masyarakat perlu saling menjaga keamanan lantaran peralatannya sangat sensitif terhadap getaran. 

"Kami imbau masyarakat tidak perlu panik apabila tinggal di sumber gempa terutama resiko megathrust. Meski potensi ancamannya ada, tetapi kita tidak tahu kapan akan terjadi. Jangan diartikan akan terjadi dalam waktu dekat. Karena gempa megathrust sudah ada sejak dahulu. Kalau gak salah pembentukan megathrust sejak 40 juta tahun lalu proses. Maka perlu dilakukan mitigasi pengurangan bencana gempa bumi," pungkasnya. 

Baca Juga: 5 Alasan Gempa Megathrust yang Menghantui Indonesia Sulit Diprediksi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya