Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Bantul Gegara Lempeng Eurasia Menyusut, BMKG: Bukan Megatrust

Pansela jadi titik rawan gempa bumi

Semarang, IDN Times - Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo yang berpusat di perairan selatan Kabupaten Bantul disebabkan adanya penyusutan dua lempeng eurasia yang bertemu dengan lempeng Indo-Australia. 

 

1. Lempeng zona eurasia dan Indo-Australia mengalami penyusutan

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Bantul Gegara Lempeng Eurasia Menyusut, BMKG: Bukan MegatrustIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto menyatakan penyusutan lempeng eurasia dan Indo-Australia di perairan Bantul dengan titik kedalamannya 67.

"Faktor gempa semalam ada penyusutan lempeng zona eurasia dengan kedalaman menengah atau sedalam 67. Dan energinya menyebar hampir seluruh Jawa karena ada pertemuan lempeng Indo-Australia dan eurasia," kata Heri saat dihubungi IDN Times, Sabtu (1/7/2023).

 

Baca Juga: Belasan Bangunan di Jateng Rusak Akibat Gempa Bantul, 1 Warga Tegal Terluka

2. Bersifat gempa intraslab

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Bantul Gegara Lempeng Eurasia Menyusut, BMKG: Bukan MegatrustIlustrasi gempa bumi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut lagi, menurut Heri karakteristik gempa bumi yang dirasakan di semua daerah Pulau Jawa pada Jumat malam merupakan gempa intraslab. 

Walau begitu, ia menegaskan gempa intraslab bukanlah gempa megatrust karena sifat karakteristiknya yang berbeda. Gempa megatrust, katanya merupakan guncangan yang berpusat dari perut bumi dengan kedalaman gempa 0-50. 

"Kalau gempa kedalaman 67 bukan megatrust. Walaupun ini sumbernya dari penyusutan lempeng. Kalau kategori megatrust sumber kekuatannya sekitar 0-50 kedalaman," tuturnya. 

 

3. Pantai selatan Jateng rawan gempa bumi

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Bantul Gegara Lempeng Eurasia Menyusut, BMKG: Bukan MegatrustIDN Times/Dhana Kencana

Ia pun mewanti-wanti kepada masyarakat pesisir selatan Jawa Tengah guna berhati-hati terhadap kemunculan gempa bumi. Musababnya, wilayah pesisir selatan sesuai pengamatan Stasiun Geofisika memang memiliki potensi besar terjadinya gempa bahkan masuk kategori rawan dilanda gempa bumi. 

"Untuk wilayah selatan Jawa punya potensi gempa bumi dan rawan kejadian gempa bumi," akunya. 

 

4. Rumah warga rusak karena cuma pakai bata bertumpuk

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Bantul Gegara Lempeng Eurasia Menyusut, BMKG: Bukan MegatrustBata Merah AJ Super Garut

Pihaknya siang ini sedang meninjau kondisi warga yang terdampak gempa bumi di beberapa desa Kabupaten Kebumen. Ada lima tim BMKG Geofisika yang menyisir lokasi kejadian untuk memastikan validasi data kerusakan dan korban gempa area tersebut. 

Dari pemantauan secara real time, Heri menemukan banyaknya rumah warga Kebumen yang retak karena struktur bangunannya yang tidak tahan gempa. Sejumlah rumah yang rusak parah dipicu kondisi batu bata hanya sebatas ditumpuk. 

"Saat ini kami sedang di Kebumen. Kami pantau kerusakan rumah warga. Mayoritas karena struktur bangunan yang tidak tahan gempa. Hanya ada bata yang ditumpuk," tegasnya. 

 

5. Sudah ada 44 gempa susulan

Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Bantul Gegara Lempeng Eurasia Menyusut, BMKG: Bukan MegatrustIlustrasi pendataan gempa bumi oleh BMKG. IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Berdasarkan data monitoring gempa, katanya pihaknya mencatat muncul 44 gempa susulan di sekitar Bantul. 

"Sampai jam 8 tadi sudah ada 44 gempa susulan dengan kekuatan terkecil magnitudo. Yang terbesar magnitudo. Titik gempa susulannya masih di dekat lokasi episentrum atau area Bantul. Untuk di Jawa Tengah belum ada laporan gempa susulannya," tuturnya. 

Adapun rumah-rumah yang rusak akibat getaran gempa dari Bantul, sebarannya ada di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal. 

 

Baca Juga: Bangunan Rusak Akibat Gempa Bumi di Bantul Mencapai 57 Titik

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya