[FOTO] Putri Solo Raden Ajoe Tjokrokoesoemo Menikahi Bangsawan Belanda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times – Keraton Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan terbesar pada zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Kerajaan yang berlokasi di Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta ini memiliki sederet cerita dan saksi bisu kejayaan dan perjuangan.
Melalui dokumetasi yang diambil oleh Keraton Kasunanan Surakarta pada masa Raja Pakoe Buwono (PB) X tempo dulu tergambar jelas potret kehidupan kaum bangsawan pada saat itu.
Salah satu deretan foto yang menarik adalah, kehidupan adik Raja Pakoe Buwono IX yang menikah dengan bangsawan Belanda pada saat itu.
Raden Ajoe Tjokrokoesoemo, adik dari Susuhunan Paku Buwono IX yang menikah dengan Tinus Dezentjé warga Belanda pada tahun 1819.
Pernikahan megah diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta. Raden Ajoe Tjokrokoesoemo kemudian mendapat nama Belanda Sophia Magdalena Engel Dezentjé.
Foto yang didapat dari KRT. Sulistyo Wartonagoro, Minggu (22/9) menampilkan kehidupan Keraton tempo dulu dan juga makam Raja- Raja Mataram pada tahun 1915.
Baca Juga: Konflik Keraton Solo, Masing-masing Kubu Gelar Tradisi Malam Selikuran
1. S.I.S.K.Susuhunan Pakubuwono X berbusana militer bersama tantara KNIL di depan Pesanggrahan Mudisita Wsdari.
2. Raden Ajoe Tjokrokoesoemo, adik dari Susuhunan Paku Buwono IX yang menikah dengan Tinus Dezentjé warga Belanda pada tahun 1819.
Editor’s picks
3. Lukisan Johannes Augustinus (Tinus) Dezentjé (1797- 1839), dilukis oleh J.C.Muller Kruseman pada tahun 1835. Tinus Dezentje adalah seorang putra dari pengawal Eropa sekigus tuan tanah perkebunan di Ampel, August Jan Caspar Dezentjé .
4. Pesanggrahan Madusita Wedari, rumah tinggal Tinus Dezentjé & Raden Ajoe Tjokrokoesoemo di Ampél.
5. Kunjungan dari Kraton Kasunanan di Pesanggrahan Madusita Wedari, Ampél.
6. S.I.S.K.Susuhunan Paku Buwono X saat beliau berumur 31 tahun.
7. Loji Gandrung, rumah Dezentjé: Ch.E.Dezentjé yang saat ini digunakan untuk rumah dinas Walikota Surakarta.
8. Makam Raja-Raja Mataram Islam Imogiri, tahun 1915.
Baca Juga: Gibran Masuk Bursa Calon Wali Kota, Ganjar: Solo Paling Seksi