Mengenal Sragen, Pesona Kota Purbakala di Jateng Jelang Pilkada 2020

Sejarah dan geogratis Kabupaten Sragen.

Sragen, IDN Times - Kabupaten Sragen merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan di sebelah utara, Kabupaten Ngawi di sebelah timur, Kabupaten Karanganyar di sebelah selatan dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat. Kabupaten ini menjadi salah satu kabupaten terluas di wilayah Eks Karesidenan Surakarta.

Baca Juga: Mengenal Sukoharjo, Kota Gadis yang Akan Melangsungkan Pilkada 2020

1. Kondisi geografis Kabupaten Sragen

Mengenal Sragen, Pesona Kota Purbakala di Jateng Jelang Pilkada 2020google.maps

Memiliki luas wilayah 941,55 km persegi yang terbagi dalam 20 Kecamatan, 12 Keluarahan, dan 196 desa. Luas wilayah Kabupaten Sragen terbagi atas lahan basah (sawah) 40.037,93 Ha atau sekitar 42,52 persen. Dan lahan kering seluas 54.117,88 Ha atau sekitar 57,48 persen. Hal ini diartikan Kabupaten Sragen memiliki ladang pertanian yang luas.

Secara geografis, Kabupaten Sragen berada di lembah aliran Sungai Bengawan Solo, yang mengalir ke arah timur. Sragen sendiri terletak di jalur utama Solo-Surabaya, dan sebagai gerbang utama sebelah timur Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

2. Kawasan sejarah lokasi penemuan manusia purba

Mengenal Sragen, Pesona Kota Purbakala di Jateng Jelang Pilkada 2020google street view

Jumlah penduduk Sragen berdasarkan data tahun 2005 sebanyak 865.417 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk sekitar 919 jiwa/km2.

Kabupaten ini menjadi salah satu lokasi penemuan fosil manusia purba jenis Homo Sapiens yang hidup di kawasan Sragen ribuan tahun lalu. Tak heran jika lokasi ini memiliki museum manusia purba terlengkap di Indonesia, yakni Museum Purbakala Sangiran.

Museum Purbakala Sangiran adalah museum arkeologi yang terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

3. Sejarah Kabupaten Sragen

Mengenal Sragen, Pesona Kota Purbakala di Jateng Jelang Pilkada 2020google street view

Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan Perda Nomor : 4 Tahun 1987, yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746. tanggal dan waktu tersebut adalah dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah.

Dalam kajian tersebut menyebutkan Pangeran Mangkubumi yang kelak menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke- I menancapkan tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang berdaulat dengan membentuk suatu Pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk tlatah Sukowati sebelah timur.

Hingga pada 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan persetujuan Residen Surakarta baron de Geer ditambah kekuasaan yaitu melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen. Dan sejak tahun 1869, daerah Kabupaten Pulisi Sragen memiliki 4 ( empat ) Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan dan Distrik Majenang.

Selanjutnya sejak Sunan Paku Buwono VIII dan seterusnya diadakan reformasi terus menerus dibidang Pemerintahan, dimana pada akhirnya Kabupaten Gunung Pulisi Sragen disempurnakan menjadi Kabupaten Pangreh Praja. Perubahan ini ditetapkan pada jaman Pemerintahan Paku Buwono X, Rijkblaad No. 23 Tahun 1918, dimana Kabupaten Pangreh Praja sebagai Daerah Otonom yang melaksanakan kekuasaan hukum dan Pemerintahan. Memasuki Zaman Kemerdekaan Pemerintah Republik Indonesia , Kabupaten Pangreh Praja Sragen menjadi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

4. Konsidi pemerintahan Kabupaten Sragen

Mengenal Sragen, Pesona Kota Purbakala di Jateng Jelang Pilkada 2020google street view

Sejak berdiri hingga sekarang, Kabupaten Sragen telah dipimpin sebagak 17 Bupati. Bupati yang pertama adalah KRT Sastropuro yang menjabat pada tahun 1861 hingga 1871. Hingga Bupati yang sekarang yakni dr.Hj.Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang mulai menjabat pada tahun 2016.

Yuni saat ini menjadi bakal calon bupati petahana yang akan maju kembali dalam Pikada 2020 mendatang. Yuni merupakan anak dari H.Untung Wiyono yang merupakan Bupati Sragen ke 15 yang menjabat dua periode dari tahun 2001 hingga 2011.

Yuni Resmi mendaftarkan diri kembali sebagai bakal calon bupati Sragen lewat kendaraan PDI Perjuangan. Sementara itu, dari kubu lawan sunter dibicarakan yakni mantan bupati ke 16 Agus Fatcurrahman (2011-2016) diberitakan akan menjadi lawan petahana. Agus nantinya akan dipasangkan dengan Dodok Sartono (Gus Dok), keduanya akan diusung oleh lima partai koalisi yakni artai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasdem.

 

Baca Juga: Mengenal Kota Solo, Kampung Jokowi Mulai Meniti Karir Politik

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya