Mbah Min Perajin Biola Bambu Dari Kudus, Karyanya Sampai ke Hongkong 

Terinspirasi angklung dan suling

Kudus, IDN Times - Seorang pria bernama Ngatmin warga Desa Japan Kecamatan Dawe, Kudus membuat alat musik gesek, biola. Uniknya biola yang dibuat dari tangannya berbahan bambu.

Baca Juga: Kuliner Khas Kudus, Nikmatnya Getuk Nyimut Ditemani Secangkir Kopi

1. Mbah Min tampak sibuk membuat biola dari bambu

Mbah Min Perajin Biola Bambu Dari Kudus, Karyanya Sampai ke Hongkong IDN Times/Aji

Pada Sabtu (8/2) berkesempatan untuk datang kediamannya yang berada di lereng pegunungan Muria. Sekitar setengah jam dari jantung Kudus untuk sampai di Desa Japan.

Sesampainya di rumahnya, tampak Ngatmin sedang sibuk membuat biola. Tampak ia juga mengenakan pakaian khas jawa saat membuat biola itu.

Ngatmin bapak dua anak itu juga tampak terampil membuat biola yang terbuat dari bambu. Tangannya terlihat lincah satu demi satu membuat biola yang sudah dijual hingga Hongkong.

2. Biola bambu terinspirasi dari angklung dan suling

Mbah Min Perajin Biola Bambu Dari Kudus, Karyanya Sampai ke Hongkong IDN Times/Aji

Pria kelahiran Pati ini, mengatakan awalnya ia membuat biola sejak tahun 2009 silam. Dari yang memang dirinya sebagai tukang kayu kemudian bertekad membuat biola.

"Mungkin orang agak tahu namanya biola. Kemudian saya berawal dari tukang kayu. Kemudian membuat biola dari kayu pada umumnya," kata dia, Sabtu (8/2).

Setelah sukses dengan membuat biola dengan kayu. Kemudian Mbah Min sapaan akrabnya membuat biola yang terbuat dari bambu.

Bukan tanpa sebab ia membuat biola dari bambu. Itu karena, terinspirasi dari sejumlah alat musik yang dari bambu. Seperti suling dan angklung.

"Ternyata bagus, untuk dibuat rensonasi suara," jelasnya. Tidak hanya bambu, saat ini ia juga membuat biola elektrik.

3. Biola bambu sudah pernah ada yang beli hingga ke Hongkong

Mbah Min Perajin Biola Bambu Dari Kudus, Karyanya Sampai ke Hongkong IDN Times/Aji

Biola buatannya, kata dia sudah merambah ke pasaran Internasional. Seperti ke Hongkong dan Malaysia. Untuk di Jawa Tengah, kota Semarang paling banyak pesanan. Selain itu juga dari Kudus, Pati dan sekitarnya.

"Kebetulan dulu ada yang kerja di Hongkong itu pesen biola dari saya dan saya kirim kesana," terangnya.

Untuk pembutannya, dalam dua hari bisa menyelesaikan satu biola. Itu jenis biola kayu. Sedangkan untuk biola terbuat bambu membutuhkan waktu lama. Karena harus mengeringkan bambu terlebih dahulu.

4. Biola bambu dipatok harga Rp 3 juta

Mbah Min Perajin Biola Bambu Dari Kudus, Karyanya Sampai ke Hongkong IDN Times/Aji

"Pertama kita siapkan bahanya. Kita sambung. Kemudian bikin pola. Kemudian kita gergaji sesuai dengan. Setekah itu pengerjaan cekungan dan resonasi suara, terakhir finishing," terangnya.

Ada beberapa ukuran biola buatannya. Ukuran anak-anak hingga ukuran dewasa. "Paling banyak saya buat yang dewasa," ungkap dia.

Untuk harga, Mbah Min mematok harga Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta jenis biola dari kayu. Sedangkan biola dari bambu dipatok harga Rp 3 juta.

"Biolanya buatan saya juga beda. Karena ada ukiran wayang dan garudanyan," pungkas dia.

Baca Juga: 10 Potret Wisata Air Terjun Kali Banteng di Lereng Gunung Muria Kudus

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya