TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Ponpes di Tegal, Gegara Nekat Keluar, 11 Santri Kena COVID-19

Kemenag larang santri mudik saat Lebaran 2021

Ilustrasi santri di pondok pesantren. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Tegal, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal meluruskan kabar munculnya klaster baru penyebaran COVID-19 di salah satu pondok pesantren (ponpes).

Baca Juga: Belajar Tatap Muka di Ponpes Tegal Berbuah Klaster Corona, 13 Positif 

1. Sebanyak 13 orang santri dan guru di ponpes Tegal sedang lakukan isolasi mandiri

Ilustrasi santri di pondok pesantren. ANTARA FOTO/Fauzan

Klaster tersebut bermula bukan dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) melainkan dari seorang santri yang bepergian ke luar asrama lantaran ada kepentingan. 

“Kenapa tertular? Karena saat itu satu santri harus keluar karena ada kebutuhan mendesak, lalu setelah kembali ke pondok kemudian dia mengeluh sakit. Memang diperbolehkan keluar, meski selama ini kan tidak boleh,” ungkap Kepala Kemenag Kota Tegal, Ahmad Farhan melansir Pantura Post, Kamis (29/4/2021).

Santri tersebut sakit kemudian dilakukan tes swab dan hasilnya positif COVID-19. Kemudian, kontak erat ditelusuri dan ditemukan belasan santri turut terpapar virus corona. 

“Satu santri isolasi mandiri di rumah, sekarang sudah negatif COVID-19. Sedangkan, 11 santri lainnya isolasi mandiri di rusunawa. Kondisi terakhir sehat bugar. Mudahan cepat sirna corona-nya. Ustaznya ada dua positif juga semoga cepat sembuh,” kata Farhan.

2. Pembelajaran di MTs di kompleks ponpes masih secara daring

Pondok pesantren Al Hidayah (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Adapun, pembelajaran di MTs dalam kompleks ponpes tersebut masih berjalan dengan sistem daring. Farhan menyebut, tidak ada pembelajaran tatap muka, karena memang belum diperbolehkan.

“Disitu ada dua lembaga, MTs dan Ponpes. Kalau MTs tidak ada izin PTM. Jadi kegiatannya ya di pondok pesantrennya, karena memang ada kebijakan khusus,” ujarnya.

Hingga sekarang baru dua sekolah madrasah dibawah naungan Kemenag yang mendapat izin pembelajaran tatap muka. Yaitu MAN dan MTs Negeri. Kemenag Kota Tegal mengingatkan agar madrasah maupun ponpes tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

“Virus corona tidak boleh diremehkan, masih ada di sekitar kita, dan siapa pun masih bisa terpapar. Semoga kita semua terus bisa berusaha dan menaati 5M,” tandasnya.

3. Menag tidak beri izin khusus untuk santri mudik

ANTARA FOTO/Aji Styawan

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah tidak memberikan dispensasi khusus kepada santri dalam kebijakan pelarangan mudik lebaran tahun ini.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa bersama dari bahaya dan ancaman COVID-19. Pihaknya mengakui bahwa kebijakan larangan mudik tidak mudah diterima oleh kalangan pesantren. Apalagi, biasanya jelang Hari Raya Idul Fitri rata-rata pondok pesantren telah mengakhiri masa pembelajarannya.

“Untuk itu kami meminta dengan sangat hormat kepada para pengasuh, santri maupun orang tua santri, untuk bisa memahami aturan ini demi menjaga keselamatan jiwa kita bersama dari ancaman paparan virus COVID-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Muncul Klaster Ponpes dan Asrama di Semarang Barat 19 Positif COVID-19

https://www.youtube.com/embed/_9YZ7KxkDys
Berita Terkini Lainnya