TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jualan Beras Murah, Pemprov Jateng Dapat Untung Rp27,5 M

Beras murah yang dijual dalam bentuk program GPM

Bantuan sosial (bansos) beras. (dok. Bulog)

Semarang, IDN Times - Pelaksanaan program Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilakukan di Jawa Tengah sampai 409 kali. Adanya program tersebut membuat Pemprov bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp27,5 miliar. 

Untuk kegiatan yang dilaksanakan tahun ini, menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Karena tahun 2022, GPM hanya ada 180 kali dengan omzet Rp8,6 miliar. 

"Jawa Tengah kan salah satu lumbung pangan nasional. Produksi padinya melimpah. Sumber pangan lokal juga melimpah. Ini yang terus kami genjot produktivitasnya sebagai langkah mendukung upaya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," kata Nana, Kamis (19/10/2023). 

Baca Juga: Jadi Bupati Pemalang, Nana Sudjana Beri Tugas Berat ke Mansur Hidayat

1. GPM menjadi bagian pelaksanaan SPHP

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memerintahkan semua unsur BPBD, para bupati dan walikota bersiaga menghadapi efek El Nino selama kemarau panjang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

GPM sebagai salah satu wujud implementasi dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 


Upaya ini untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. SPHP ini dilakukan melalui beberapa intervensi, yaitu GPM, Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), dan Subsidi Harga Pangan. 


GPM dilakukan untuk menyediakan pangan dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar. 

2. Dishanpan kolaborasi dengan Bulog dan BUMP

Tampak stok beras di gudang Bulog Mimika, Papua Tengah, Selasa (26/9/2023). (IDN Times/Endy Langobelen)

Pelaksanaan dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah bersama dinas yang menangani urusan pangan di 35 Kabupaten/Kota. 


Gerakan ini juga berkolaborasi dengan BUMN seperti Bulog, RNI, PPI, BUMD PT JTAB, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Poktan, Gapoktan dan pelaku usaha lainnya. 


"Ini akan kami lakukan secara berkelanjutan secara bersama untuk memberikan akses pangan yang dapat dijangkau oleh masyarakat," kata Nana.

3. Gelontorkan 196 ton bahan pangan

Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Terkait fasilitas pembiayaan distribusi (FDP), Pemprov Jateng berkomitmen untuk mendistribusikan komoditas pangan secara merata baik dari produsen kepada konsumen, maupun dari wilayah surplus ke wilayah minus. 


Harapannya, adalah masyarakat dapat memperoleh harga sama dengan harga di tingkat produsen. 


Pada September 2023 ini, telah terdistribusi sebanyak 196 ton bahan pangan. Selain itu melalui alokasi tambahan anggaran sebesar Rp650 juta juga akan didistribusikan bahan pangan sebanyak 420 ton melalui Kios Pangan Murah di daerah miskin.

Baca Juga: Nana Sudjana Petakan Konflik Pemilu 2024, Larang ASN Jateng Bermain Politik Praktis

Berita Terkini Lainnya