TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada Hujan Es! 12 Daerah di Jateng Masuki Penghujan pada Oktober

Waspadai bencana musiman

Ilustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 12 kabupaten/kota di Jawa Tengah berpeluang memasuki awal musim penghujan pada awal Oktober 2020. Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, Tuban Wiyoso mengungkapkan dengan kondisi yang terjadi saat ini, awal musim penghujan akan terjadi di wilayahnya mulai Oktober dan November nanti.

"Untuk musim hujannya nanti diperkirakan bersifat normal. Dengan situasi fisis dan dinamika atmosfer, nantinya ada potensi penambahan curah hujan. Yang perlu diwaspadai sekarang yaitu munculnya peluang potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan genangan," kata Tuban, Sabtu (12/9/2020).

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi saat Musim Kemarau, Ini Penyebabnya

1. Awal musim hujan akan terjadi di 12 kabupaten/kota

pixabay.com/ diego_torres

Menurut Tuban, awal musim hujan akan mengguyur 12 daerah atau memasuki dasarian I meliputi sebagian besar Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga dan Wonosobo, sebagian Kabupaten Banyumas dan Magelang, sebagian sisi selatan Pemalang, Pekalongan dan Cilacap, kemudian Kebumen bagian utara, sebagian kecil sisi utara Purworejo, sebagian kecil wilayah Brebes dan Tegal.

2. Area Pantura Timur mengalami musim hujan terpendek

Ilustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Beberapa daerah yang mengalami musim hujan terpendek, lanjutnya berada di Rembang bagian timur, sebagian wilayah utara Pati dan sebagian kecil  Kabupaten Jepara. Tak cuma itu saja, katanya, daerah yang paling terakhir memasuki musim hujan di akhir November 2020 yakni Kabupaten Rembang bagian timur.

3. Musim hujan terlama melanda Pekalongan, Purbalingga, Banjarnegara

Ilustrasi Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Untuk musim hujan terlama ada di Kabupaten Pekalongan bagian selatan, sebagian Purbalingga, sebagian kecil Banjarnegara serta Pemalang.

"Tahun ini, musim hujannya mengalami kemunduran atau lebih lambat dari kondisi normal," jelasnya. 

Baca Juga: Waspada Ombak 2,5 Meter! Nelayan Jateng Diminta Hindari 2 Perairan Ini

Berita Terkini Lainnya