Setengah Abad Warga Gunakan Perahu Eretan Seberangi Sungai Wulan
Tidak ada jembatan penghubung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kudus, IDN Times - Perahu eretan menjadi modal utama warga di perbatasan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak dalam aktivitas sehari-hari.
Sebab, hingga saat ini tidak ada jembatan penyeberangan sungai Wulan yang menghubungkan Desa Undaan Kidul Kecamatan Undaan, Kudus dengan warga Desa Undaan Kidul Kecamatan Karanganyar, Demak.
Dari pantauan di lapangan sejumlah warga yang hendak menuju pasar di Undaan Kidul Kecamatan Undaan harus menyeberangi Sungai Wulan dengan menggunakan perahu. Tak hanya warga yang berjalan kaki, melainkan juga warga yang mengendarai sepeda motor.
Untuk mencapai lokasi penyeberangan, warga harus menuju lokasi dengan melewati jalan setapak. Jalan tersebut bisa dilewati satu kendaraan. Setibanya di sungai, kemudian warga bisa menaiki perahu eretan yang sudah ada petugas penarik perahu eretan.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun di Kudus Dianiaya Bapak Tiri, Lebam di Wajah dan Tubuh
1. Lewat jalan darat lebih jauh
Salah satu warga Sri Musa asal Desa Undaan Kidul Kecamatan Karanganyar, Demak sering melintasi sungai Wulan dengan menaiki perahu eretan. Karena saat melintas jalan darat lebih jauh. Bahkan mencapai puluhan kilo meter.
“Sehari bisa dua kali nyeberang. Ini tujuannya menuju ke Undaan Kidul Kudus,” kata dia saat ditemui pada Rabu (4/3).
Senada juga diungkapkan warga lainnya, Partoyo. Dia adalah seorang petani yang berasal dari Kecamatan Karanganyar Demak. Ia setiap hari menyeberangi sungai Wulan dengan perahu eretan.
“Karena lahannya ada di Undaan Kudus. Setiap hari harus nyeberang ke sini,” ujar pria yang sudah berusia sekitar 60 tahun itu.
Baca Juga: Stok Masker di Kudus Ludes Diborong Warga, Harganya Juga Naik