Ada Kasus Positif COVID-19, Satu Swalayan di Semarang Ditutup

Untuk memutus mata rantai virus corona

Semarang, IDN Times - Setelah menutup Pasar Karangayu dan Pasar Mangkang, Pemerintah Kota Semarang akan menutup paksa salah satu swalayan di Ibu Kota Jawa Tengah. Penutupan tersebut dilakukan karena ada temuan kasus positif virus corona (COVID-19) yang terkonfirmasi dari hasil tes swab di lokasi tersebut.

1. Pengelola masih enggan melakukan penutupan swalayan

Ada Kasus Positif COVID-19, Satu Swalayan di Semarang DitutupWali Kota Semarang Hendrar Prihadi Dok. Pemkot Semarang

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya belum mau menyebutkan secara detail swalayan yang dimaksud. Tapi ia memastikan penutupan akan dilakukan pada Selasa (9/6).

"Kami menekankan jika pihak pengelola swalayan masih enggan melakukan penutupan meski sudah ditemukan kasus positif COVID-19 di sana, maka Pemerintah Kota Semarang akan mengambil tindakan untuk menutup paksa," ungkapnya melalui keterangan resmi, Senin (8/6). 

Upaya penutupan dilakukan demi menjaga komitmen dalam memutus mata rantai COVID-19 di Kota Semarang.

Baca Juga: Lagi, 2 Klaster Baru Ada di Semarang, 9 Pedagang Pasar Positif Corona

2. Penutupan paksa swalayan akan dilakukan Selasa (9/6)

Ada Kasus Positif COVID-19, Satu Swalayan di Semarang Ditutup(ANTARA FOTO/Fauzan)

Menurutnya, dengan adanya penutupan tersebut, tidak ada alasan untuk condong ke pihak manapun dalam mengambil kebijakan. 

"Jadi ada satu swalayan yang akan kita tutup besok, saya belum bisa menyebutkan namanya. Namun, dalam rapat saya putuskan, kalau yang bersangkutan pengunjungnya ada positif, kemudian tidak mau menutup, besok segera tutup paksa. Saya sampaikan dalam rapat, jangan sampai kemudian pemikiran kok berat sebelah," tuturnya.

Sementara itu, Hendi mengungkapkan, akan terus melakukan tes massal COVID-19 pada sejumlah titik keramaian di Ibu Kota Jawa Tengah. Baginya dengan didapatkannya hasil dari tes massal, maka upaya Pemkot Semarang untuk memutus mata rantai akan semakin tepat. 

3. Tes massal masih terus dilakukan untuk memutus rantai COVID-19

Ada Kasus Positif COVID-19, Satu Swalayan di Semarang DitutupIlustrasi pengunjung mal di Kota Semarang jalani swab test. Dok. Pemkot Semarang

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi tak menampik jika di Semarang saat ini tren kasus virus corona melonjak dan ditemukan klaster-klaster baru COVID-19. Tes massal diklaimnya bisa memutus rantai penyebaran virus corona di Semarang.

"Untuk itu saya tegaskan bahwa tes massal perlu terus dilakukan, walaupun kemudian grafik penderita positif di Kota Semarang menjadi melonjak karena ditemukan klaster-klaster baru. Strategi PKM jilid II kemudian dan kita teruskan di jilid III adalah melakukan swab secara massal. Masuk mal, masuk pasar, anak muda nongkrong di mana kita swab, ada juga ormas, ada PKK, ada Pemkot. Harapannya ketika ditemukan klaster-klaster baru, mempermudah melakukan sekat-sekat untuk memutus mata rantai," jelasnya. 

Dengan penderita COVID-19 terdeteksi lebih awal, imbuhnya, maka tingkat kesembuhannya juga akan lebih besar. Sebab, kalau identifikasinya terlambat, umumnya kalau sakit dulu, demam dulu, virusnya masuk ke paru-paru, susah penyembuhannya. 

Baca Juga: Tren Kasus Corona Naik, Pemkot Semarang Longgarkan Kegiatan di PKM III

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya