Belajar Tatap Muka di Semarang Mulai Juli, Ortu Siswa Minta Simulasi 

Guru harus dipastikan sudah divaksin

Semarang, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mewacanakan bahwa pembelajaran tatap muka bagi siswa akan dimulai bulan Juli 2021. Sejumlah orang tua di Kota Semarang bereaksi terhadap kebijakan yang akan dilaksanakan di tengah pandemik COVID-19 itu.

1. Ortu siswa masih keberatan mengizinkan anaknya belajar tatap muka

Belajar Tatap Muka di Semarang Mulai Juli, Ortu Siswa Minta Simulasi Ilustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Salah satu orang tua siswa, Dea Ayu menuturkan, dia masih khawatir dan keberatan jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan pada tahun ajaran baru Juli mendatang. ‘’Namun jika tetap harus berjalan, sebaiknya lama waktu belajar tidak seperti sebelum pandemik atau tidak full time dululah,’’ ungkapnya saat dihubungi, Jumat (12/3/2021).

Ibu yang anaknya kini duduk di kelas 4 SD dan PAUD itu memberi masukan dan saran kepada pemerintah agar pembelajaran tatap muka di sekolah maksimal 2 jam per hari. Selain itu, jangan ada kegiatan selain belajar di kelas. 

‘’Ya, dibuat seperti les saja, dua jam kemudian pulang. Lalu, jangan ada upacara, senam bersama atau kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, sebaiknya kantin sekolah juga tetap ditutup selama pandemik,’’ kata warga Panggung Lor itu. 

2. Klaster COVID-19 di daerah lain menjadi alasan keberatan tatap muka

Belajar Tatap Muka di Semarang Mulai Juli, Ortu Siswa Minta Simulasi Ilustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Masukan tersebut disampaikan Dea sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 di antara siswa, sehingga tidak memunculkan klaster baru di sekolah. ‘’Jangan sampai terjadi seperti di Tasikmalaya, yakni memaksakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah kemudian puluhan siswa terinfeksi COVID-19. Sehingga, jika tetap dilaksanakan protokol kesehatan harus lebih ketat,’’ imbuh

Senada dengan Dea, Mariana juga masih merasa keberatan dengan rencana dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah pada Juli mendatang. Warga Sendangguwo Semarang ini belum ini belum rela melepas putri sulungnya yang duduk di kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu belajar di sekolah.

‘’Sebenarnya praktek belajar tatap muka di sekolah anak saya ini sudah mulai dilakukan. Hanya saja memang belum maksimal efektif, artinya siswa yang masuk kelas bergiliran setiap hari. Waktu belajar juga hanya Senin sampai Kamis. Jam belajar hanya sekitar dua jam per hari, dan pihak sekolah tidak memaksa bagi orang tua yang masih keberatan jika anaknya masuk sekolah,’’ ungkapnya saat dihubungi, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka Juli 2021, Pemkot Solo Vaksinasi Guru

3. Ortu siswa meminta sekolah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka dulu

Belajar Tatap Muka di Semarang Mulai Juli, Ortu Siswa Minta Simulasi Ilustrasi sekolah dengan sarana protokol kesehatan COVID-19 (Dok. KPAI)

Kendati demikian, Mariana tetap memilih tidak membawa anaknya ke sekolah. ‘’Saya tetap memilih belajar daring. Anak saya pun juga bertanya kenapa teman-temannya sudah masuk sekolah, sedangkan dia tidak. Ya, kemudian saya jelaskan dan beri pengertian terkait virus corona, akhirnya dia mau mengerti,’’ jelasnya.

Terkait wacana pemerintah yang akan melaksanakan belajar tatap muka mulai Juli mendatang, jika memang harus seperti Mariana meminta agar sekolah melakukan simulasi untuk pembelajaran tersebut.

‘’Harus ada simulasi seperti apa tempat duduk siswa saat di kelas, bagaimana pembelajarannya, seperti apa penerapan jaga jarak saat anak bermain dengan temannya, hingga bagaimana aturan saat orang tua mengantar dan menjemput siswa,’’ katanya.

4. Pemkot Semarang sedang mempersiapkan mekanisme sekolah tatap muka

Belajar Tatap Muka di Semarang Mulai Juli, Ortu Siswa Minta Simulasi Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Selain itu, lanjut Mariana, sekolah harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Guru harus selalu mengingatkan siswa jika mereka lengah dan dipastikan guru juga harus divaksin agar pembelajaran tatap muka lebih aman.

Sementara itu, Pemerintah Kota Semarang tengah mempersiapkan pelaksanaan sekolah tatap muka di era pandemik COVID-19 seperti wacana dari Kemendikbud pada Juli 2021 mendatang.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan prosedur dan mekanisme dari sekolah tatap muka tersebut.

“Ya, kami pedomannya pasti pada hal-hal yang telah digariskan oleh pemerintah pusat. Kalau pusat sudah mengisyaratkan sekolah tatap muka bulan Juli ya kita akan mempersiapkan hal itu,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (12/3/2021).

5. Semua guru harus divaksinasi COVID-19 sebelum sekolah tatap muka mulai

Belajar Tatap Muka di Semarang Mulai Juli, Ortu Siswa Minta Simulasi Ilustrasi vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Dalam rangka persiapan belajar tatap muka tersebut, Hendi meminta agar para guru yang ada di Kota Semarang segera divaksinasi. “Jadi kawan-kawan guru juga sudah mulai dipersiapkan vaksinasinya. Kalau siswa belum bisa vaksinasi ya, karena batas usia minimal vaksin adalah 18 tahun ke atas,” katanya.

Selain itu, protokol kesehatan dan tata kelola sekolah sesuai dengan pedoman kebiasaan baru COVID-19 juga perlu dirapikan.

“Artinya kita perlu memikirkan protokol kesehatan hingga tata kelola sekolahnya untuk mempersiapkan wastafel portable, gurunya harus dipastikan sudah divaksin atau mungkin juga ruangannya tidak berjubel, sehingga harus dikurangi kapasitasnya,” jelasnya.

Sedangkan terkait durasi pembelajaran tatap muka, Pemkot Semarang menggagas siswa bisa masuk sekolah secara bergiliran seperti separuh berangkat pagi separuh berangkat siang atau sehari masuk sehari libur.

Baca Juga: Gratis! RS Swasta di Semarang Layani Vaksinasi Lansia, Ini Alurnya  

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya