Catat Warga Semarang! Ini Manfaat Donor Plasma Darah Konvalesen

Dinkes lakukan pendataan masif pada penyintas COVID-19

Semarang, IDN Times - Permintaan plasma darah konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Semarang marak beredar di media sosial.  Kondisi itu seiring dengan meningkatnya jumlah kasus aktif virus corona, akhir-akhir ini.

1. Pemkot Semarang meluncurkan program Basoka

Catat Warga Semarang! Ini Manfaat Donor Plasma Darah KonvalesenSpesialis pengambil darah memeriksa tekanan darah pasien terinfeksi virus corona yang sembuh Monica Jacobs sebelum ia mendonasikan plasma convalescent di Pusat Donor Darah Central Seattle Barat Laut ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Rabu (2/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lindsey Wasson)

Melihat kondisi itu Pemerintah Kota Semarang meluncurkan program Bantu Sesama Donor Plasma Konvalesen (Basoka) sebagai bagian dari upaya penanganan COVID-19. Program tersebut mendorong para penyintas COVID-19 untuk dapat berpartisipasi dalam penyembuhan pasien positif virus corona.

Salah satu yang sudah melakukan donor plasma darah konvalesen adalah Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Sebagai penyintas COVID-19 yang kini memiliki titer antibodi tinggi dia telah aktif mendonorkan plasma konvalesen sejak akhir Desember lalu.

‘’Saya berharap hal yang sama juga dapat dilakukan oleh para penyintas untuk menjadi bagian dari upaya pengobatan dan penyembuhan pasien COVID-19 lainnya. Gerak bersama ini jika dilakukan secara masif dengan kesadaran meringankan sesama, saya yakin akan membawa kemanfaatan dan meringankan beban pasien yang saat ini sedang berjuang melawan COVID-19,” ungkap lelaki yang akrab disapa Hendi melalui keterangan resmi, Senin (18/1/2020).

Baca Juga: Penyintas COVID-19 dari Pertamina di Jateng Donorkan Plasma Darah

2. Permintaan plasma darah meningkat sehingga Basoka digaungkan

Catat Warga Semarang! Ini Manfaat Donor Plasma Darah Konvalesengoogle

Program Basoka menggandeng PMI Kota Semarang sebagai tempat, pelaksana uji dan pengambilan donor plasma konvalesen. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, sebenarnya program ini sudah dimulai sejak awal pandemik bersamaan dengan berdirinya Rumah Isolasi di Rumah Dinas Wali kota.

‘’Namun seiring dengan permintaan yang meningkat dan jumlah donor yang tidak sebanding, maka kami gaungkan lebih luas pada para penyintas COVID-19. Tidak hanya bagi para ‘lulusan’ rumah dinas, melainkan dari berbagai rumah sakit dan mereka yang telah dinyatakan sembuh usai menjalani isolasi mandiri,’’ katanya.

Untuk diketahui, penyintas dengan gejala sedang hingga tinggi yang dirawat di rumah sakit dipercaya memiliki titer antibodi yang lebih tinggi. Sehingga, Dinkes menjalin komunikasi dan pendataan penyintas COVID-19 dari rumah sakit negeri maupun swasta di Kota Semarang.

3. Pasien COVID-19 akan menerima donor plasma darah secara gratis

Catat Warga Semarang! Ini Manfaat Donor Plasma Darah KonvalesenIlustrasi donor darah (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

“Kedepan, kami harap akan ada informed consent dan pernyataan persetujuan melakukan pendonoran plasma usai pasien sembuh sebagaimana telah dilakukan di Rumah Isolasi Rumdin,” tutur Hakam.

Kemudian, sebagai bagian dari proses pengobatan COVID-19 yang dibiayai dengan skema pembiayaan Kemenkes, Dinkes Kota Semarang memastikan penerima donor akan mendapatkan donor plasma ini secara gratis.

4. Dinkes lakukan pendataan masif kepada penyintas COVID-19

Catat Warga Semarang! Ini Manfaat Donor Plasma Darah KonvalesenPekerja Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah yang juga penyintas COVID-19 mendonorkan plasma darah konvalesen di PMI Kota Semarang. Dok. Pertamina Regional JBT

Hakam menambahkan, dengan adanya program Basoka ini pihaknya akan melakukan pendataan lebih masif kepada para penyintas. Selanjutnya, akan dilakukan screening antibodi dan pengambilan plasma di PMI Kota Semarang. Bagi pendonor, akan difasilitasi proses antar jemput ke PMI Kota Semarang.

‘’Ada beberapa kriteria seseorang bisa menjadi pendonor plasma antara lain, sehat, umur 18-60 tahun, berat badan lebih dari 55 kg, pernah positif terinfeksi COVID-19, dan ada hasil negatif PCR setelah 14 hari sembuh,’’ tandasnya.

Baca Juga: 3 RS di Jateng Butuh Plasma Konvalesen, Golongan Darah B dan O Paling Dinutuhkan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya