Cerita Pengguna Kendaraan Listrik di Semarang, Makin Nyaman di Jalanan

Pemkot Semarang gandeng perusahaan untuk hadirkan kendaraan

Semarang, IDN Times - Perilaku masyarakat menggunakan kendaraan listrik di ibu kota tumbuh positif. Kondisi itu juga terjadi di Kota Semarang sebagaimana para warga Ibu Kota Jawa Tengah sudah mulai sadar dan merasakan manfaat menggunakan kendaraan listrik.

1. Warga manfaatkan sepeda listrik sewa untuk keliling kota

Cerita Pengguna Kendaraan Listrik di Semarang, Makin Nyaman di JalananSejumlah warga Kota Semarang menjajal sepeda listrik Beam Rover, Sabtu (24/9/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Seperti Anwar Fauzi, warga Semarang itu tak segan-segan mengunggah foto dirinya di media sosial Instagram saat menggunakan sepeda listrik sewa untuk keliling kota. Tampak ia mengambil gambar dengan sepeda listrik di depan Balai Kota Semarang dan di Kawasan Kota Lama.

Setelah menjajal sepeda listrik sewa Beam Rover yang tersedia di sudut-sudut kota itu ia merasakan pengalaman baru yang seru. Bahkan, secara tidak langsung apa yang dilakukan pria berusia 27 tahun itu bisa memengaruhi teman-temannya untuk mencoba kendaraan dengan energi baterai itu.

‘’Awalnya saya penasaran pengen coba naik sepeda listrik ini. Setelah coba dari Jalan Pemuda kemudian keliling kota dan berakhir di Stadion Tri Lomba Juang saya jadi tahu manfaatnya. Kehadiran Beam Rover ini bisa menjadi alternatif kalau kita mau pindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain di Kota Semarang,’’ ungkapnya kepada IDN Times, Sabtu (29/10/2022).

Dari sisi harga, menurut Anwar yang bekerja sebagai karyawan swasta itu menyewa sepeda listrik dengan harga Rp 700 per menit ini relatif cukup terjangkau. Selain itu, untuk menyewa juga mudah karena menggunakan aplikasi dan membayar dengan dompet digital.

Baca Juga: Si Molis Wara-Wiri Bantu Jemput Rezeki, Bikin Senyum Ojol dan UKM Makin Berseri

2. Pengemudi ojol rasakan lebih irit pakai motor listrik

Cerita Pengguna Kendaraan Listrik di Semarang, Makin Nyaman di JalananPengemudi ojek online mitra Grab, Irwan Septiadi memanfaatkan motor listrik (molis) untuk menjemput rezeki sehari-hari. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

‘’Untuk coverage area saat ini sudah cukup, namun perlu ditambah lagi. Tidak hanya di area Segitiga Emas Semarang dan Kota Lama saja tapi juga kawasan lainnya. Namun, secara umum dengan kehadiran sepeda listrik ini sangat mengedukasi masyarakat agar beralih ke kendaraan elektrik yang juga ramah lingkungan dan minim emisi karbon ya,’’ jelasnya.

Tidak hanya Anwar, pengemudi ojek online (ojol), Irwan Setiadi juga merasakan manfaat menggunakan motor listrik untuk aktivitas sehari-hari mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lain dalam satu tahun terakhir ini. Selama memakai motor listrik, kendaraan tersebut kerap menarik perhatian penumpang dan pelanggan yang menggunakan jasanya, karena tidak ada suara mesin maupun mengeluarkan emisi gas karbon.
‘’Banyak keuntungan menggunakan motor listrik dibandingkan kendaraan konvensional. Setiap hari saya melakukan perjalanan 25 kilometer dari rumah di Kaliwungu, Kabupaten Kendal ke Kota Semarang untuk bekerja mengantar penumpang atau mengirim makanan dan barang ke pelanggan. Seharian muter-muter di Kota Semarang dan sekitarnya untuk melakukan pekerjaan ini saya bisa menempuh perjalanan 100--150 kilometer,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (28/10/2022).

Ia menjelaskan, selama mengendarai motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) banyak sekali risiko yang harus ditanggung ayah dari tiga anak ini. Mulai dari mengeluarkan biaya BBM minimal Rp30 ribu per hari hingga harus rutin ke bengkel untuk ganti oli dan ganti suku cadang.

3. Ingin produksi kendaraan listrik semakin banyak

Cerita Pengguna Kendaraan Listrik di Semarang, Makin Nyaman di JalananIlustrasi pengemudi Grab (IDN Times)

‘’Kondisi itu berbeda setelah menggunakan motor listrik. Untuk mengisi daya dua baterai, saya hanya mengeluarkan biaya Rp3 ribu per baterai, itu untuk beli token listrik,’’ ujarnya. 

Irwan pun berharap semoga produksi kendaraan listrik semakin banyak, sehingga masyarakat dan teman-teman seprofesinya juga ikut menggunakan. Sebab, polusi udara saat ini benar-benar makin parah.

"Karena saya merasakan sendiri saat naik motor, jalanan macet sungguh bikin pengap dan sesak nafas. Tentu ini kan nggak bagus buat kesehatan karena kena polusi udara dari asap knalpot kendaraan bermotor. Sehingga, ke depan dibutuhkan makin banyak kendaraan yang ramah lingkungan seperti molis," tandasnya. 

Sementara itu, penggunaan kendaraan listrik ini sejalan dengan misi Pemerintah Kota Semarang dalam mengembangkan smart city. 

4. Kendaraan listrik dukung tercapainya smart city

Cerita Pengguna Kendaraan Listrik di Semarang, Makin Nyaman di JalananIlustrasi sepeda listrik Beam Rover. (dok. Beam Mobility)

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, pihaknya menginisiasi terciptanya smart city dengan kota yang bersih dan hijau atau green city.

‘’Hingga saat ini Semarang terus dihadapi dengan permasalahan kualitas udara yang kurang baik. Maka, kami berupaya mengatasi masalah itu dengan solusi menerapkan opsi mobilitas mikro elektrik yang sudah terbukti di berbagai negara lain. Transportasi mobilitas mikro ini menjadi opsi untuk transportasi yang efisien dan rendah emisi,’’ katanya. 

Sejumlah perusahaan hadir dan mendukung upaya Pemkot Semarang mewujudkan smart city melalui penggunaan kendaraan elektrik. Misalnya, Grab yang menghadirkan armada ojek online dengan kendaraan listrik dan Beam yang menyewakan sepeda listrik untuk masyarakat. 

‘’Kami berharap secara perlahan masyarakat dapat meninggalkan gaya hidup berkendara singkat dan mulai menggunakan transportasi mobilitas mikro elektrik untuk melengkapi perjalanan mereka,” tandasnya.

Baca Juga: 6 Cara Sewa Sepeda Listrik Beam di Semarang, Tarif Rp750 per Menit 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya