COVID-19, Penduduk Miskin Perkotaan di Jawa Tengah Tambah 17.800 Orang

Pertumbuhan ekonomi gak dampak terhadap kesejahteraan warga

Semarang, IDN Times - Jumlah penduduk miskin di kota-kota di Provinsi Jawa Tengah meningkat selama enam bulan terakhir atau periode September 2020--Maret 2021. Kenaikannya mencapai 10,58 persen atau bertambah 17,8 ribu orang. 

1. Jumlah penduduk perdesaan turun 13,20 persen

COVID-19, Penduduk Miskin Perkotaan di Jawa Tengah Tambah 17.800 OrangIlustrasi warga miskin. Dok. IDN Times

Sebaliknya, jumlah penduduk miskin di perdesaan justru turun dari 13,20 persen pada September 2020 menjadi 13,07 persen pada Maret 2021 atau berkurang sebanyak 28,0 ribu orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan I/2021 yang sedikit membaik ditengah pandemik COVID-19 rupanya belum banyak mengangkat tingkat kesejahteraan masyarakat.

‘’Ekonomi Jateng selama triwulan IV/2020 sampai dengan triwulan I/2021 mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 1,69 persen (q to q). Akan tetapi pertumbuhan ekonomi secara tahunan (y on y) masih mengalami kontraksi minus 0,87 persen. Dampak pandemik yang disebabkan oleh COVID-19 masih terasa sampai awal tahun 2021,’’ ungkapnya dalam siaran pers secara daring, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Pandemik COVID-19, Orang Miskin di Jateng Bertambah 139 Ribu Jiwa

2. Penduduk miskin di Jateng berkurang 10,2 ribu orang

COVID-19, Penduduk Miskin Perkotaan di Jawa Tengah Tambah 17.800 OrangIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati demikian, secara umum jumlah penduduk miskin provinsi Jawa Tengah pada Maret 2021 mengalami penurunan sebesar 10,2 ribu orang dibanding periode September 2020.

Sentot menjelaskan, jumlah penduduk miskin hingga triwulan I/2021 itu tercatat sebanyak 4,11 juta jiwa atau sekitar 11,79 persen dari jumlah penduduk provinsi ini. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode September 2020 yang mencapai 4,12 juta jiwa atau sekitar 11,84 persen dari total penduduk Jateng.

"Penurunan terjadi pada kelompok yang mendekati miskin. Adapun, besaran garis kemiskinan pada periode Maret 2021 ini tercatat mencapai Rp 409.193 per kapita per bulan,’’ katanya.

3. Bansos COVID-19 membantu masyarakat bawah

COVID-19, Penduduk Miskin Perkotaan di Jawa Tengah Tambah 17.800 OrangPenyaluran bansos (Dok. Kemenko PMK)

Penurunan penduduk miskin di Jateng didorong faktor penyaluran bantuan sosial terhadap warga yang terdampak COVID-19 sangat membantu masyarakat, khususnya penduduk di lapisan terbawah.

‘’Bansos pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah membantu penduduk pada masa pandemik, terutama penduduk pada lapisan bawah,’’ tandasnya.

Baca Juga: Masih Resesi! Pertumbuhan Ekonomi Jateng Minus 0,87 Persen 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya