Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19

Yohana berbagi ilmu mendulang rezeki

Semarang, IDN Times - Lebaran tahun ini memang tidak seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Republik Indonesia mengimbau agar masyarakat tetap di rumah saja, beribadah di rumah dan bersilaturahmi secara virtual. 

Imbauan ini tak lain dan tak bukan, karena pandemik virus corona (COVID-19) yang sedang singgah di segala penjuru dunia, termasuk Indonesia. Virus bernama lain severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS CoV2) ini telah menyebar dan mudah menular ke sesama manusia. Sehingga, pemerintah berupaya untuk mencegah penularan melalui berbagai kebijakan antara lain meminta warganya melakukan pembatasan jarak sosial (social distancing) dan pembatasan fisik (physical distancing).

1. Makeup Artist (MUA), Yohana Lestari membuat video tutorial merias wajah untuk lebaran di rumah saja

https://www.youtube.com/embed/AFL3Q_d4u44

Ihwal tradisi hari raya, meski situasi pandemik tetap tidak bisa menghalangi para perempuan untuk tetap tampil cantik dan menarik saat merayakan Idul Fitri. Yohana Lestari (49 tahun), seorang makeup artist (MUA) melihat kondisi ini sebagai peluang untuk berbagi. Melalui saluran YouTube miliknya, Yohana berbagi video tutorial bagaimana merias wajah saat Lebaran di rumah saja. 

Dalam saluran yang diberi nama ‘’Yohana Lestari MUA’’ itu, perempuan asal Salatiga Jawa Tengah ini menyapa bak Youtuber kepada pemirsanya. ‘’Halo teman-teman, ketemu lagi dengan aku Yohana Lestari. Tanpa disadari sebentar lagi kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Nah, untuk video kali ini aku mau berbagi tips makeup lebaran di rumah saja. Mau kan teman-teman, meskipun di rumah saja kalian pasti kan tetap ingin cantik karena mau zoom meeting atau video call, jadi harus tetap cantik,’’ sapanya.

Dalam video berdurasi 6 menit 25 detik itu, Yohana merekam tahap-tahap cara merias wajah yang dapat diikuti oleh para pemirsanya. Seperangkat peralatan dan produk-produk untuk merias wajah ada di atas meja yang diletakkan di depannya. Sambil melihat kamera yang tengah merekam aktivitasnya Yohana menuturkan, yang paling utama dalam ber-makeup adalah merias mata. ‘’Agar mata kelihatan ekspresif, maka aku saranin agar pemirsa memilih eyeliner yang tepat,’’ tuturnya.

2. Yohana rutin memproduksi konten digital dan diunggah ke YouTube selama pandemik

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Konten video yang diproduksi MUA, Yohana Lestari di Youtube. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Pada video tutorial makeup itu Yohana juga merekomendasikan merek dan jenis eyeliner sesuai budget serta kebutuhan pemirsa. Sehingga, video itu bisa bermanfaat bagi siapapun dan kalangan manapun. 

Tidak hanya video tutorial makeup saat lebaran di rumah saja, perempuan yang sudah menggeluti profesi MUA sejak tahun 2005 ini juga berbagi ilmu dengan membuat konten video lainnya. Misalnya, mengenai tips kecantikan merawat wajah dengan bahan-bahan yang ada dirumah, tutorial makeup wedding online, tutorial makeup maternity photoshoot saat pandemik, make over pengemudi ojek online perempuan, hingga les makeup privat dibuat dan dibagikan. 

Kegiatan membuat konten video tentang kecantikan untuk diunggah di YouTube ini makin rutin dilakukan semenjak pandemik menyerang. ‘’Bisa buat satu sampai dua video per minggu untuk kemudian saya unggah ke YouTube,’’ tuturnya saat ditemui IDN Times di Semarang.

Baca Juga: Menumbuhkan Semangat Lansia untuk Melestarikan Karawitan saat Pandemik

3. Pembuatan konten kreatif ini dilakukan karena profesi MUA terimbas COVID-19

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Makeup artist (MUA), Yohana Lestari sedang merias wajah salah satu klien pada masa adaptasi kebiasaan baru di Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Syuting dan membuat konten-konten kreatif ini dilakukan alih-alih sebagai rutinitas baru semenjak terjadi pandemik. Sebab, penyebaran wabah virus corona ini sangat berimbas pada pekerjaannya yang sehari-hari sebagai perias wajah atau bahasa kekiniannya disebut MUA. 

‘’Ya, pandemik ini memang masa yang sulit. Jika biasanya rutin ketemu orang yang memanfaatkan jasa saya untuk merias mereka, sekarang ini sepi karena ada pembatasan jarak sosial atau kalau di Jakarta disebut PSBB. Orang karantina di rumah, jarang ada acara di luar, pesta pernikahan, ulang tahun, sampai les makeup dengan mengumpulkan banyak peserta jadi ditunda atau dibatalkan, akhirnya ya nganggur nggak ada pekerjaan dan pemasukan,’’ ceritanya.

Namun, bagi Yohana tak ada pekerjaan bukan berarti tidak bisa produktif dan kreatif. Melalui konten video yang dia buat ada misi yang hendak dijalankan, yaitu berbagi ilmu yang dimilikinya dan mengajak masyarakat, khususnya kaum hawa agar tetap produktif di masa pandemik.

4. Misi berbagi video tutorial dan tips kecantikan di YouTube justru buat makin cuan

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Makeup artist (MUA), Yohana Lestari tetap produktif pada masa pandemik COVID-19 di Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

‘’Misi berbagi ini sudah saya pegang sejak pertama terjun ke bidang kecantikan dan tata rias 15 tahun lalu. Saya bertekad saya mau berbagi ilmu sama orang-orang, terutama yang kurang mampu. Sepanjang menjalani profesi ini saya pernah berbagi ilmu dengan ibu-ibu yang tinggal di kolong jembatan untuk merawat diri, mengajari memotong rambut bagi pekerja di panti asuhan dan panti jompo, bahkan di Semarang saya juga memberikan pelatihan merias wajah kepada siswa SMK Bagimu Negeri,’’ katanya yang sudah belajar makeup dan bridal ke Singapura, Taiwan, hingga Amerika itu.

Seiring waktu sambil terus berbagi tips dan tutorial melalui video secara gratis, sepanjang masa pandemik ini channel Yohana sudah memiliki 578 subscriber atau pelanggan. Bahkan, di masa adaptasi kebiasaan baru ini dia juga sudah mampu mendulang cuan buah dari berbagi yang dilakukannya.

‘’Rezeki itu datang dari masyarakat kalangan menengah atas yang ingin belajar makeup. Sebab, saat pandemik COVID-19 mereka takut keluar rumah dan setelah melihat video makeup tutorial saya di YouTube mereka jadi ingin belajar merias wajah secara privat. Sehingga, ini menjadi berkah buat saya saat kondisi susah seperti sekarang,’’ tutur pemilik Yohana Lestari Bridal and Makeup School itu.

5. Pemanfaatan teknologi digital dan pembuatan konten video kreatif mampu membangun optimisme untuk bangkit dari COVID-19

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Pixabay/lukasbieri

Pandemik COVID-19 yang terjadi lebih dari setengah tahun di Indonesia ini telah mendorong perubahan besar. Tidak hanya pada perubahan perilaku masyarakat melalui adaptasi kebiasaan baru dalam menjaga kesehatan, tapi secara khusus juga terjadi transformasi digital melalui pemanfaatan internet. 

Yohana adalah salah satu yang berupaya memanfaatkan teknologi dan bertransformasi dari konvensional ke digital untuk bangkit dari dampak COVID-19 yang mengimbas pekerjaannya sebagai MUA. Dia juga mereguk rezeki dan memulai usahanya kembali melalui konten-konten video yang positif, menginspirasi dan membangun optimisme kepada masyarakat saat berlangsungnya wabah virus corona ini.

Adapun, YouTube sebagai platform video streaming yang menampung konten dari para kreator ini juga mendulang pertumbuhan positif dan signifikan saat pandemik. Merilis data dari ComScore VMX yang disampaikan oleh Google Indonesia, selama 12 bulan hingga Juni 2020, YouTube telah mencapai target kreator baru di Indonesia. Apabila dibandingkan tahun lalu hanya dua kreator yang mendapat diamond button, pada tahun 2020 ini ada lebih dari 10 kreator yang meraih penghargaan tersebut. 

Baca Juga: Kuota Nonstop, Pilihan Buat Millennial dan Konten Kreator Masa Kini

6. Selama pandemik muncul kreator-kreator baru dengan konten yang kaya dan beragam dari Indonesia

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Makeup artist (MUA), Yohana Lestari sedang merias wajah salah satu klien pada masa adaptasi kebiasaan baru di Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Selain itu, jika tahun lalu hanya ada 300 kreator yang memiliki gold button, tahun ini ada 600 channel di Indonesia yang berhasil memperoleh lebih dari satu juta subscriber. Pertumbuhan channel YouTube ini terjadi, karena makin banyak konten yang kaya dan beragam dari para kreator yang berasal tidak hanya dari kota-kota besar, tapi dari seluruh penjuru negeri. 

Sementara, pada masa pandemik COVID-19 masyarakat mau tidak mau harus bertransformasi digital. Kondisi itu berdampak pada perubahan perilaku pengguna internet.

Ketua Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza mengatakan, masa pandemik mengubah pola perilaku masyarakat dalam mengakses dunia internet. Mereka yang sebelumnya mengakses dunia maya di perkantoran ataupun area publik berpindah ke rumah. 

7. APJII mencatat saat pandemik perilaku pengguna internet berubah seiring transformasi digital

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Ketua Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

"Perubahan perilaku dari kantor ke rumah dalam berselancar di dunia maya ini, ditambah adanya pembelajaran jarak jauh bagi siswa dan mahasiswa berdampak pada kenaikan trafik sekitar 25 persen sampai 30 persen,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times. 

Selain itu, selama pandemik juga ada peningkatan instalasi baru. ‘’Hanya saja jika biasanya instalasi baru didominasi oleh segmen corporate, saat pandemik ini ada peningkatan untuk segmen pengguna ritel atau broadband perumahan. Adapun, peningkatan jumlah pelanggan baru ini mencapai 25 persen,’’ tuturnya.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei APJII pada tahun 2018 hingga 2019, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8 persen dari total populasi penduduk sebanyak 264,16 juta jiwa. 

8. Selama pandemik masyarakat banyak pengguna internet banyak mengakses platform video streaming dan situs conference selama di rumah saja

Dari MUA Mendadak Youtuber, Siasat Makin Cuan di Masa Pandemik COVID-19Ilustrasi Bekerja Redaksi (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Jamal menuturkan, pihaknya memprediksi pada hasil survei APJII tahun 2019 hingga 2020 ini akan ada kenaikan jumlah pengguna internet mengingat lebih dari setengah tahun ini terjadi pandemik COVID-19 di Indonesia. ‘’Hasil survei APJII tahun 2019 hingga 2020 ini akan kami sampaikan pada 9 November mendatang. Pasti ada kenaikan jumlah pengguna internet saat masa pandemik,’’ katanya.

Sedangkan, menurut pengamatan APJII, untuk tetap produktif di rumah selama pandemik masyarakat paling banyak mengakses platform video streaming seperti YouTube, kemudian disusul dengan situs conference seperti Zoom dan Google Meet. 

‘’Hal ini karena pada masa pandemik masyarakat banyak berada di rumah dan mencari hiburan dengan nonton video dan film streaming. Sedangkan, situs conference ini digunakan bagi mereka yang sedang bekerja atau sekolah dari rumah, karena tidak bisa bertatap muka,’’ tandasnya. 

Baca Juga: 10 Potret Social Distancing ala Ayu Ting Ting, Makin Dekat Dengan Anak

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya