Ekspansi Kredit Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng  

Sasar debitur terdampak COVID-19

Semarang, IDN Times - Perekonomian Jawa Tengah yang pada triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi sampai minus 5,94 persen. Mengatasi masalah tersebuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY bersama pemerintah dan perbankan berupaya mencari solusi untuk memperbaiki perekonomian.

1. Perbankan didorong mempercepat ekspansi kredit ke debitur

Ekspansi Kredit  Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng  (Ilustrasi Bank DKI Jakarta) ANTARA FOTO/Gunawan

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa, mengatakan salah satu upaya yang akan dilakukan oleh perbankan adalah percepatan ekspansi kredit pada sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

‘’Kami berupaya mendorong perbankan untuk mempercepat ekspansi kredit ke debitur. Selain itu, percepatan ekspansi juga dilakukan ke sektor yang sangat berperan menggerakan ekonomi Jawa Tengah agar tumbuh positif,’’ ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (16/9/2020). 

Empat sektor terbesar yang dibidik untuk menangani masalah ekonomi di Jateng, yaitu sektor perdagangan, industri pengolahan, pertanian dan konstruksi. ‘’Perbankan berkomitmen melakukan ekspansi kredit secara masif terhadap sektor tersebut dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Sampai saat ini pertumbuhan ekspansi kredit perbankan di Jateng terhadap sektor tersebut masih terjaga positif,’’ tutur Aman.

Baca Juga: Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat Pandemik

2. Debitur terdampak COVID-19 juga akan mendapat tambahan modal dan likuiditas dari perbankan

Ekspansi Kredit  Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng  Suasana Dapur GoFood Medan yang resmi dibuka hari ini. Dapur GoFood merupakan inovasi baru dari Gojek, untuk mengakselerasi pertumbuhan skala usaha UMKM kuliner. (Dok. IDN Times)

OJK bersama pemerintah dan perbankan juga menyepakati beberapa hal di antaranya, Pemprov Jateng akan menyediakan data calon debitur potensial dan terdampak COVID-19 kepada perbankan.

Tujuannya, dengan adanya tambahan modal atau likuiditas dari perbankan, calon debitur tersebut diharapkan menjadi lebih produktif, sehingga turut memberikan andil positif pada PDRB Jawa Tengah. 

Kemudian, seluruh pihak juga akan bersinergi melalui wadah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk melakukan business matching/roadshow potensi ekonomi daerah di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Lalu, proses perizinan sebagai dukungan dalam pemulihan ekonomi di Jateng juga akan dipercepat. 

3. Restrukturisasi kredit perbankan di Jawa Tengah telah mencapai angka Rp58,34 triliun

Ekspansi Kredit  Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng  Kepala OJK Regional 3 Jateng, Aman Santosa. Dok. OJK Kanreg 3 Jawa Tengah

Sementara itu, OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY mencatat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan perbankan di Jateng. Per 2 September 2020, restrukturisasi kredit perbankan di Jawa Tengah telah mencapai angka Rp58,34 triliun dengan debitur yang telah direstrukturisasi sebanyak 1.143.714 akun.

Komposisi restrukturisasi terhadap mikro mendominasi restrukturisasi yang dilakukan perbankan, yaitu sebesar Rp20,57 triliun atau 35,27 persen dari total restrukturisasi. 

Kemudian terkait dengan Penempatan Uang Negara yang telah ditempatkan di Bank Himbara dan Bank Jateng telah disalurkan sebesar Rp9,11 triliun naik sebesar 240,80% (mtm) dengan 191.893 debitur naik sebesar 249,07% (mtm) dengan sektor yang mendominasi ekspansi kredit adalah sektor perdagangan besar eceran, pertanian dan industri pengolahan.

Program PEN lainnya yaitu pemberian subsidi bunga, dengan realisasi subsidi bunga di Jawa Tengah per 7 September 2020 sebesar Rp221,82 miliar dengan total debitur sebanyak 946.458 debitur.

4. Program PEN telah menjamin kredit senilai Rp656,87 miliar dengan total 1.204 debitur

Ekspansi Kredit  Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng  Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Aman menambahkan, selain sektor perbankan, program PEN lainnya yang telah direalisasikan di Jateng adalah penjaminan kredit oleh Askrindo dan Jamkrindo yang hingga 4 September 2020 telah mencapai Rp656,87 miliar dengan total debitur sebanyak 1.204 terdiri dari debitur UMKM dan Komersial.

‘’Hasil koordinasi dan kesepakatan yang dihasilkan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh seluruh pihak khususnya pelaku jasa keuangan di Jateng. Sehingga, dapat mendorong kembali perkembangan usaha masyarakat dan UMKM di masa pandemik yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng,’’ tandasnya 

Baca Juga: Kredit Bunga Rendah 3 Persen Untuk UMKM Kota Semarang, Cek Syaratnya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya