Jadi Rujukan Pasien 9 Daerah, Ruang Isolasi dan ICU di Semarang Penuh

Dinkes Semarang klaim sudah menambah kapasitas tempat tidur

Semarang, IDN Times - Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Semarang melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi itu berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur pasien virus corona yang penuh baik di rumah sakit rujukan, ruang isolasi maupun ruang ICU di Ibu Kota Jawa Tengah.

1. Dinkes Semarang klaim kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 bertambah sejak September 2020

Jadi Rujukan Pasien 9 Daerah, Ruang Isolasi dan ICU di Semarang PenuhIlustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Terkait hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, dokter Abdul Hakam menjelaskan kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (5/1/2020).

‘’Dalam lima bulan belakangan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di 18 rumah sakit rujukan, ruang isolasi, dan ruang ICU di Kota Semarang jumlahnya selalu bertambah. Kami selalu menambah kapasitasnya mulai bulan September 700 tempat tidur, Oktober 800 tempat tidur, November 900 tempat tidur, Desember 1.000 tempat tidur, dan Januari ini sudah mencapai 1.116 tempat tidur,’’ ungkapnya.

Hakam menuturkan, bertambahnya tempat tidur itu seiring dengan peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di Kota Semarang.

‘’Kenapa kok selalu penuh terus? Ini karena orang yang datang ke rumah sakit dalam kondisi terkonfirmasi positif COVID-19 itu tidak hanya dari Kota Semarang, tapi juga dari luar kota,’’ tuturnya.

Baca Juga: 657 Warga Kota Semarang Masih Jalani Perawatan Akibat Infeksi COVID-19

2. Banyak pasien positif virus corona dari luar kota dirujuk ke Kota Semarang

Jadi Rujukan Pasien 9 Daerah, Ruang Isolasi dan ICU di Semarang PenuhANTARA FOTO/Fauzan

Untuk diketahui, pasien positif COVID-19 yang dirujuk ke Kota Semarang antara lain dari Kabupaten Kendal, Batang, Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Rembang, Grobogan, sampai Blora. Kondisi itu berdampak pada penambahan tempat tidur yang jumlahnya tidak realistis.

‘’Dengan jumlah tempat tidur di rumah sakit, ruang isolasi, dan ruang ICU yang ada sebelumnya kalau hanya untuk merawat warga Kota Semarang tidak mungkin kurang,’’ ujar Hakam.

Sekarang ini, imbuhnya, kapasitas tempat isolasi dan karantina terpusat di Kota Semarang seperti di rumah dinas walikota ada 170 tempat tidur. Setiap hari pasien positif yang perlu dirawat dan isolasi datang pergi silih berganti.

3. Ada empat parameter untuk menyatakan pasien sembuh dari COVID-19

Jadi Rujukan Pasien 9 Daerah, Ruang Isolasi dan ICU di Semarang PenuhIlustrasi pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Hakam menjelaskan, setiap hari pihaknya selalu melakukan pemeriksaan dan penelitian kepada pasien hingga dinyatakan sembuh. 

‘’Ada empat parameter. Tidak hanya dari tes swab, tapi klinis pasien juga diperiksa apakah ditemukan gejala atau tidak. Kemudian, pemeriksaan fisik pasien sebagai pengganti pemeriksaan radiologi, apakah ditemukan bercak di paru-paru atau tidak. Terakhir adalah skor depresi,’’ jelas Hakam yang juga dokter penyakit dalam ini.

Setiap hari ada sekitar 50-60 orang yang pulang. Kendati demikian, pasien positif yang masuk juga juga banyak.

‘’Moving-nya memang luar biasa di tempat isolasi di rumah dinas wali kota ini,’’ ujarnya. 

4. Dinkes Semarang minta rumah sakit swasta sediakan tempat karantina virus corona

Jadi Rujukan Pasien 9 Daerah, Ruang Isolasi dan ICU di Semarang PenuhPara pasien COVID-19 di Rumdin Semarang diberi terapi. Dok. IDN Times/bt

Melihat kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Semarang berupaya untuk bekerja sama dengan sejumlah pihak baik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah maupun rumah sakit swasta yang ada di Kota Semarang. 

‘’Kami sudah mencoba meminta kepada beberapa rumah sakit untuk menyediakan tempat karantina atau isolasi bagi pasien positif yang kondisinya mulai stabil meski masih butuh perawatan. Sehingga, tidak ada antrean pasien positif di IGD untuk mendapat kamar di rumah sakit,’’ katanya. 

Kemudian, lanjut Hakam, pihaknya berharap RSUD di sejumlah kabupaten yang masih merujuk ke rumah sakit di Kota Semarang juga melakukan upaya yang sama. Yakni, dengan membangun dan membuka rumah isolasi di daerah masing-masing, sehingga masalah dan penanganan COVID-19 di Semarang tidak terus bertambah. 

Sementara itu, melansir laman siagacorona.semarangkota.go.id per Selasa (5/1/2020), pukul 14.00 WIB, jumlah pasien positif COVID-19 yang masih dirawat di Kota Semarang mencapai 978 kasus. Jumlah itu terdiri atas 702 pasien ber-KTP Semarang dan 276 pasien dari luar kota. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Tinggi, Pembelajaran Tatap Muka di Semarang Ditunda 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya