Jual Beli Panen Urban Farming di Semarang Bakal Pakai Aplikasi Warak Semar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang akan memfasilitasi aktivitas jual beli hasil panen urban farming warga secara digital. Upaya itu dilakukan dengan meluncurkan aplikasi Warung Rakyat Kota Semarang (Warak Semar).
1. Turunan dari Pandawa Kita
Inovasi digital ini merupakan turunan dari Toko Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita) yang didirikan untuk menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
“Jadi warung rakyat Kota semarang yang tadi adalah turunan Pandawa Kita, namanya Warak Semar. Aplikasi ini akan segera dilaunching dan diresmikan bapak Pj Gubernur Jateng,’’ ungkapnya, Kamis (23/11/2023).
Melalui aplikasi Warak Semarang, warga yang ingin belanja hasil panen urban farming tidak harus datang ke lokasi tetapi bisa membeli secara online.
Baca Juga: Cuan Emak-emak Semarang dari Urban Farming di Green House Bensor BRI
2. Sekolah diminta kembangkan urban farming
Editor’s picks
‘’Dengan aplikasi ini, transaksi tidak harus datang tetapi bisa membeli secara online, karena apapun ini kan digitalisasi. Warak Semar akan menampung hasil urban farming warga Kota Semarang,” ujarnya.
Keberadaan aplikasi Warak Semar ini dapat dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat umum. Selain itu, juga bisa digunakan oleh para peserta didik atau siswa di Kota Semarang untuk menjual hasil urban farming yang dikerjakan di sekolah.
Melalui aplikasi ini sekolah-sekolah akan didorong untuk mengembangkan urban farming, karena memiliki lahan yang luas. Sehingga, hal ini juga bisa memutus panjangnya rantai distribusi yang berdampak pada penurunan harga kebutuhan pokok.
3. Memotong rantai distribusi pangan
“Akan memotong rantai distribusi yang banyak, sehingga orang bisa langsung membeli atau menjual. Semuanya KWT (Kelompok Wanita Tani-red) dan masyarakat, bisa menggunakannya. Jika ini bisa dilakukan, Kota Semarang bisa mandiri pangan,” jelas Ita.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menjelaskan, tak hanya para petani atau yang konsen pada budi daya tanaman produktif, Warak Semar nanti juga bisa dimanfaatkan untuk paguyuban peternak. Bahkan, aplikasi itu juga bisa digunakan untuk modal atau pendapatan tambahan para siswa sekolah, dengan menjual hasil urban farming yang dilaksanakan di sekolah-sekolah.
“Nanti ketika masyarakat banyak download produk, mereka bisa menjual dan produknya dikelola paguyuban yang dibentuk sekolah. Hasilnya, bisa digunakan untuk operasional anak-anak jika misal mau tanding olahraga ke Jakarta, bisa digunakan untuk itu. Lalu anak-anak mau tampil seni, operasional diambilkan dari situ. Sehingga ada motivasi sekolah untuk melakukan urban farming,” imbuhnya.
Baca Juga: Urban Farming Bakal Masuk ke Kurikulum Merdeka Belajar di Semarang