Jual Beli Panen Urban Farming di Semarang Bakal Pakai Aplikasi Warak Semar

Para petani hingga siswa bisa jualan secara digital

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang akan memfasilitasi aktivitas jual beli hasil panen urban farming warga secara digital. Upaya itu dilakukan dengan meluncurkan aplikasi Warung Rakyat Kota Semarang (Warak Semar). 

1. Turunan dari Pandawa Kita

Jual Beli Panen Urban Farming di Semarang Bakal Pakai Aplikasi Warak SemarKonsumen berbelanja di Kios Pandawa Kita di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Inovasi digital ini merupakan turunan dari Toko Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita) yang didirikan untuk menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.

“Jadi warung rakyat Kota semarang yang tadi adalah turunan Pandawa Kita, namanya Warak Semar. Aplikasi ini akan segera dilaunching dan diresmikan bapak Pj Gubernur Jateng,’’ ungkapnya, Kamis (23/11/2023).

Melalui aplikasi Warak Semarang, warga yang ingin belanja hasil panen urban farming tidak harus datang ke lokasi tetapi bisa membeli secara online.

Baca Juga: Cuan Emak-emak Semarang dari Urban Farming di Green House Bensor BRI

2. Sekolah diminta kembangkan urban farming

Jual Beli Panen Urban Farming di Semarang Bakal Pakai Aplikasi Warak SemarWarga Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang melakukan kegiatan bercocok tanam atau urban farming di lokasi proyek SPAM Semarang Barat. (dok. Tiga Langkah)

‘’Dengan aplikasi ini, transaksi tidak harus datang tetapi bisa membeli secara online, karena apapun ini kan digitalisasi. Warak Semar akan menampung hasil urban farming warga Kota Semarang,” ujarnya. 

Keberadaan aplikasi Warak Semar ini dapat dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat umum. Selain itu, juga bisa digunakan oleh para peserta didik atau siswa di Kota Semarang untuk menjual hasil urban farming yang dikerjakan di sekolah. 

Melalui aplikasi ini sekolah-sekolah akan didorong untuk mengembangkan urban farming, karena memiliki lahan yang luas. Sehingga, hal ini juga bisa memutus panjangnya rantai distribusi yang berdampak pada penurunan harga kebutuhan pokok. 

3. Memotong rantai distribusi pangan

Jual Beli Panen Urban Farming di Semarang Bakal Pakai Aplikasi Warak SemarWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu didampingi Regional CEO BRI RO Semarang, Handaru Sakti dan Ikatan Wanita BRI memanen sayur di green house dari Gapoktan Bensor di Kelurahan Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (31/5/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

“Akan memotong rantai distribusi yang banyak, sehingga orang bisa langsung membeli atau menjual. Semuanya KWT (Kelompok Wanita Tani-red) dan masyarakat, bisa menggunakannya. Jika ini bisa dilakukan, Kota Semarang bisa mandiri pangan,” jelas Ita.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menjelaskan, tak hanya para petani atau yang konsen pada budi daya tanaman produktif, Warak Semar nanti juga bisa dimanfaatkan untuk paguyuban peternak. Bahkan, aplikasi itu juga bisa digunakan untuk modal atau pendapatan tambahan para siswa sekolah, dengan menjual hasil urban farming yang dilaksanakan di sekolah-sekolah.

“Nanti ketika masyarakat banyak download produk, mereka bisa menjual dan produknya dikelola paguyuban yang dibentuk sekolah. Hasilnya, bisa digunakan untuk operasional anak-anak jika misal mau tanding olahraga ke Jakarta, bisa digunakan untuk itu. Lalu anak-anak mau tampil seni, operasional diambilkan dari situ. Sehingga ada motivasi sekolah untuk melakukan urban farming,” imbuhnya.

Baca Juga: Urban Farming Bakal Masuk ke Kurikulum Merdeka Belajar di Semarang 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya