Merayakan Sumpah Pemuda Melalui Seikat Kidung Buat Negeri

Musikalisasi puisi di Taman Indonesia Kaya

Semarang, IDN Times - Peringatan Hari Sumpah Pemuda menggugah para seniman dan masyarakat Kota Semarang untuk merayakan di Taman Indonesia Kaya, Sabtu (28/10/2023) malam. Musikalisasi puisi bertajuk ‘’Seikat Kidung buat Negeri’’ yang dibawakan RedaWibi dan Teater Lingkar mengajak masyarakat untuk mengenal serta mencintai budaya. 

1. Mendekatkan puisi melalui musik ke masyarakat

Merayakan Sumpah Pemuda Melalui Seikat Kidung Buat NegeriPertunjukkan musikalisasi puisi Seikat Kidung buat Negeri untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda di Taman Indonesia Kaya Semarang, Sabtu (28/10/2023). (dok. Taman Indonesia Kaya)

Selama kurang lebih 60 menit, RedaWibi membawakan serangkaian puisi dari para penyair Indonesia seperti Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar dan masih banyak lagi. Menyanyikan puisi atau musikalisasi puisi merupakan sebuah upaya untuk lebih mendekatkan puisi kepada masyarakat melalui musik.

Pertunjukan juga semakin meriah dengan penampilan dari kelompok seni teater di Kota Semarang, Teater Lingkar yang menampilkan visualisasi dari musikalisasi puisi di antaranya Serumpun Padi (R. Maladi), Doa (Chairil Anwar), Tentang Kemerdekaan (Toto Sudarto Bachtiar), Di Restoran dan Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono).

Untuk diketahui, Reda Gaudiamo dikenal melalui sejumlah karya pertunjukannya bersama Ari Malibu (almarhum) dalam bentuk musik puisi yang melahirkan beberapa album. Aku Ingin dan Hujan Bulan Juni adalah dua puisi karya Sapardi Djoko Damono yang dinyanyikannya. Selain bermusik, Reda Gaudiamo juga seorang penulis.

Baca Juga: Penyanyi Cilik Quinn Salman Ajak Anak-Anak Nyanyi Lagu Sesuai Usia

2. Kolaborasi RedaWibi dan Teater Lingkar

Merayakan Sumpah Pemuda Melalui Seikat Kidung Buat NegeriPertunjukkan musikalisasi puisi Seikat Kidung buat Negeri untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda di Taman Indonesia Kaya Semarang, Sabtu (28/10/2023). (dok. Taman Indonesia Kaya)

Sedangkan, Ganesha Wibisana adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang memulai karirnya di Bandung, dan menyanyikan lagu-lagu balada. Ia pernah membentuk grup Curly and Me, yang tampil berkeliling di Bandung dan Jakarta. Pertemuannya dengan Reda terjadi pada tahun 2017, dan mereka baru sempat tampil dua tahun kemudian. Selain bergerak di dunia musik, Wibi adalah seorang seorang desainer interior yang juga mengajar penuh waktu di Fakultas Industri Kreatif di salah satu Universitas di Tanah Air.

Sementara, Teater Lingkar adalah sebuah kelompok seni teater yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Teater ini dirintis oleh Mas Ton, dan mulai mempertunjukkan karyanya 4 Maret 1980. Nama Teater Lingkar sendiri sarat dengan nilai-nilai filosofis yang menjadi dasar setiap anggotanya yaitu “Lingkar” mempunyai satu titik pusat dengan jari-jari yang sama yang dapat dijabarkan bahwa semua anggota mempunyai tujuan yang sama dengan hak serta kewajiban yang sama yaitu menjaga estetika.

Sejak berdiri sampai sekarang, Teater Lingkar telah memproduksi puluhan pertunjukan, baik naskah sendiri maupun naskah dari penulis luar negeri, dan memenangi sejumlah kompetisi.

“Kolaborasi bersama Teater Lingkar di malam hari ini merupakan perayaan atas kekayaan budaya Indonesia dan kekuatan dari bahasa Indonesia yang mempersatukan kita semua. Pertunjukan ini juga menyajikan perpaduan inovatif antara puisi dan teater. Keahlian Teater Lingkar dalam bidangnya juga menambah kedinamisan dan memberikan pertunjukan ini warna tersendiri. Semoga pertunjukan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat di Semarang dan sekitar,” ujar Reda Gaudiamo.

3. Semarakkan peringatan Sumpah Pemuda

Merayakan Sumpah Pemuda Melalui Seikat Kidung Buat NegeriPertunjukkan musikalisasi puisi Seikat Kidung buat Negeri untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda di Taman Indonesia Kaya Semarang, Sabtu (28/10/2023). (dok. Taman Indonesia Kaya)

Kemudian, Maston dari Teater Lingkar menambahkan, sajian malam ini merupakan cara untuk merayakan semangat Sumpah Pemuda.

‘’Hari ini diperingati sebagai Sumpah Pemuda karena para pemuda berikrar untuk bersatu dalam satu bangsa, tanah air, dan bahasa yang sama, Indonesia. Semoga pesan persatuan dalam pertunjukan Musikalisasi Puisi ini, dapat mewarnai akhir pekan masyarakat kota Semarang,’’ katanya.

Sementara, Program Director www.indonesiakaya.com, Renitasari Adrian menyampaikan, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Taman Indonesia Kaya ingin mendekatkan masyarakat kota Semarang, terutama generasi muda dengan puisi, dan keindahan yang terkandung di dalam bahasa Indonesia.

‘’Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah dan bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia, seperti yang tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928. Semoga selain dapat menyemarakkan peringatan Sumpah Pemuda, suguhan ini juga dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap puisi dan juga Bahasa Indonesia,” tandasnya.

Baca Juga: Sastra Dalam Keroncong Hibur Warga Semarang di Taman Indonesia Kaya

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya