Mulai Didata, Nakes di Semarang Tak Sabar Divaksinasi Booster Kedua

Capaian vaksin booster untuk masyarakat baru 52,82 persen

Semarang, IDN Times - Vaksinasi booster dosis kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) di Kota Semarang segera dimulai. Meski masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tenis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mulai mendata nakes penerima vaksin COVID-19 dosis keempat itu. 

1. Pendataan untuk mengetahui kebutuhan vaksin COVID-19

Mulai Didata, Nakes di Semarang Tak Sabar Divaksinasi Booster KeduaTenaga kesehatan (nakes) mendapatkan suntikan vaksin Moderna di Puskesmas Gang Sehat, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang.

Pendataan jumlah nakes di masing-masing fasilitas kesehatan (faskes) itu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan vaksin bagi penerima vaksinasi. 

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kemenkes soal pemberian booster kedua bagi para nakes. 

"Prinsipnya, dari kemarin kami sudah mengumpulkan list dari masing-masing rumah sakit. Faskes di Semarang kami list kebutuhannya berapa, itu yang jadi pedoman kami untuk meminta kuota vaksin," ungkapnya, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Sebelum Masuk Semarang, Jamaah Haji Wajib Skrining COVID-19 

2. Membutuhkan 25 ribu vaksin booster untuk nakes

Mulai Didata, Nakes di Semarang Tak Sabar Divaksinasi Booster KeduaIlustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Untuk diketahui, jumlah nakes di lingkup Dinkes Kota Semarang mencapai 2.500 orang. Kemudian, ditambah data nakes di rumah sakit dan faskes lainnya, diperkirakan kebutuhan vaksinasi booster kedua bagi nakes sekitar 25 ribu. 

"Itu berdasarkan data vaksinasi yang dulu, sekitar di bawah 25 ribu nakes. Mudah-mudahan kami bisa siapkan sejumlah itu," ujarnya.

Sesuai yang disampaikan Menteri Kesehatan, vaksinasi booster kedua untuk nakes dapat menggunakan semua jenis vaksin yang telah mengantongi izin edar dari BPOM. 

3. Nakes butuh booster sebagai antisipasi gelombang COVID-19

Mulai Didata, Nakes di Semarang Tak Sabar Divaksinasi Booster KeduaIlustrasi tenaga nakes memeriksa pasien (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Terpisah, dokter RSUD Tugurejo Semarang, Ade Dhani mengaku setuju dengan pemberian vaksinasi booster kedua bagi tenaga kesehatan. 

“Sangat perlu sih kalau nakes disuntik vaksin COVID-19 lagi karena untuk Omicron varian baru ini kita gak akan tahu Semarang kena gelombangnya kapan,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, saat ini rumah sakit sudah mulai ada pasien COVID-19. Mereka yang datang ke rumah sakit mayoritas adalah pelaku perjalanan. 

Mereka datang dengan gejala batuk dan demam. Adapun, pasien positif itu rata-rata belum melakukan vaksinasi virus corona.

“Kemudian, selain pasien positif yang kami waspadai adalah orang-orang yang tidak memakai masker. Maka itu, sebagai nakes kami perlu membentengi diri sendiri, salah satunya ya dengan vaksinasi booster,” tuturnya.

4. Dinkes kejar capaian booster untuk masyarakat

Mulai Didata, Nakes di Semarang Tak Sabar Divaksinasi Booster Keduailustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Di sisi lain, Kota Semarang masih mengejar capaian vaksinasi booster untuk masyarakat. Hakam menyebutkan, capaian booster saat ini mencapai 52,82 persen. Pelajar yang berusia di atas 18 tahun didorong segera mengikuti vaksinasi booster, termasuk para mahasiswa baru dari seluruh universitas di Semarang yang sebentar lagi bakal mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). 

"Kami ini mulai roadshow ke beberapa perguruan tinggi. Kami berharap, vaksinasi booster di Kota Semarang ini bisa segera menyentuh angka 80 persen,” katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, kasus COVID-19 dapat ditekan saat ada libur panjang atau momentum lain yang membuat tingkat mobilitas masyarakat tinggi. Pasalnya, dari angka prediksi kasus yang dihitung oleh Dinkes Kota Semarang, kenaikan COVID-19 bisa terjadi hingga akhir Agustus 2022.  

Baca Juga: Positif COVID-19 di Semarang Melonjak, Capai 15–20 Kasus Per Hari 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya