Permintaan Vaksinasi COVID-19 Booster di Semarang Jelang Lebaran Naik

Serapan vaksinasi booster per hari capai 5.000–6.000 dosis

Semarang, IDN Times - Serapan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster menjelang mudik Lebaran di Kota Semarang meningkat. Per hari ada 5.000–6.000 orang yang disuntik vaksin dosis ketiga tersebut.

1. Vaksinasi booster jadi syarat mudik Lebaran

Permintaan Vaksinasi COVID-19 Booster di Semarang Jelang Lebaran NaikIlustrasi mudik. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, permintaan vaksinasi meningkat menjelang mudik Lebaran 2022. Meski demikian, jumlahnya tidak sebanyak seperti pada hari biasa atau sebelum bulan puas. Namun, hal itu bisa mendorong percepatan serapan vaksinasi COVID-19.

"Kalau hari biasa permintaan bisa mencapai 10 ribu dosis. Kemudian, pada awal Ramadan kemarin turun menjadi 2.000–3.000 dosis per hari. Ini mendekati Lebaran dan karena vaksinasi booster menjadi syarat mudik permintaan vaksinasi booster mencapai 6.000–5.000 per hari,’’ ungkapnya dalam rekaman resmi yang diterima IDN Times, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga: Booster Jadi Syarat Mudik, Warga Semarang Ikut Vaksinasi di Alun-alun Kauman 

2. Serapan vaksinasi booster capai 43 persen

Permintaan Vaksinasi COVID-19 Booster di Semarang Jelang Lebaran NaikIlustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dinkes menargetkan serapan vaksinasi booster atau dosis ketiga bisa terus meningkat dan mencapai 50 persen sebelum Lebaran tiba.

Adapun, saat ini capaian vaksinasi booster mencapai 43 persen.

3. Serapan vaksinasi booster lambat karena masyarakat jenuh

Permintaan Vaksinasi COVID-19 Booster di Semarang Jelang Lebaran NaikIlustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Hakam menjelaskan, berbagai upaya terus dilakukan oleh pihaknya untuk menarik masyarakat melakukan vaksinasi booster. Misalnya, dengan mendatangi langsung rumah warga atau door to door, mendatangi tempat ibadah mushola, masjid hingga balai RW selama Ramadan.

‘’Namun, memang capaian vaksinasi booster ini memang cenderung lambat dibandingkan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sebab, mayoritas masyarakat merasa jenuh dengan kondisi pandemik. Kemudian, menganggap COVID-19 kini tidak se-infeksius atau gejalanya tidak separah pada tahun 2020 maupun 2021 lalu saat terjadi varian Delta,’’ jelasnya.

Hakam mengaku, kenaikan kasus gelombang ketiga atau varian Omicron yang terjadi pada awal tahun 2022 tinggi, yakni mencapai 8.600 kasus di Kota Semarang. Hanya saja, pasien yang dirawat di rumah sakit dan yang meninggal dunia cenderung lebih sedikit jika dibanding ledakan kasus sebelumnya. 

Baca Juga: Dimulai! Syarat dan Cara Daftar Vaksinasi Booster COVID-19 di Semarang

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya