Pos Indonesia Distribusikan Bantuan ke 355.551 Keluarga Risiko Stunting

Petugas pos lakukan screening ke calon penerima

Karanganyar, IDN Times - Sebanyak 355.551 keluarga risiko stunting (KRS) di Jawa Tengah menerima bantuan stunting tahap 2. Pos Indonesia mendapat tugas mendistribusikan bantuan tersebut dimulai di Kantor Pos Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jumat (13/10/2023). 

1. KRS menerima bantuan ayam dan telur

Pos Indonesia Distribusikan Bantuan ke 355.551 Keluarga Risiko StuntingIlustrasi daging ayam segar (unsplash.com/jksloan)

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun, Senior Vice President (SVP) Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis, beserta jajaran Pos Indonesia lainnya menyerahkan secara simbolis kepada warga. Setiap KRS aman menerima ayam utuh seberat 0,9 sampai 1,1 kg dan satu tray telur berisi 10 butir selama tiga bulan.

Raut muka bahagia tampak terlihat dari masyarakat yang menerima bantuan tersebut. Tercatat sebanyak 1.053 KRS dari 12 desa menerima bantuan ayam dan telur itu di Kecamatan Karanganyar. Adapun, total KRS di Kabupaten Karanganyar diproyeksikan sebanyak 9.919 paket. Selain Kabupaten Karanganyar, ada 34 kabupaten dan kota lainnya di Jateng yang bakal mendapat bantuan pengentasan stunting.

"Hari ini kami mulai melakukan distribusi BPPS (bantuan pangan pengentasan stunting) tahap dua di Kecamatan Karanganyar. Total terdapat 1.053 KRS yang akan menerima bantuan berupa satu ekor ayam dan 1 tray telur selama tiga bulan," kata Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Tonggo Marbun dalam keterangan resmi, Sabtu (14/10/2023).

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memastikan distribusi bantuan stunting berjalan lancar tanpa kendala. KRS melakukan pengambilan paket bantuan di Kantor Pos sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bantuan juga diberikan sesuai dengan nama dan alamat yang tertera.

Baca Juga: Pos Indonesia Akselerasi Industri Kurir dan Logistik hingga Pelosok

2. Penerima bantuan stunting sesuai data BKKBN

Pos Indonesia Distribusikan Bantuan ke 355.551 Keluarga Risiko StuntingDirektur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun dan Senior Vice President (SVP) Enterprise Business Pos Indonesia Arifin Muchlis saat memberikan secara simbolis bantuan stunting di Kantor Pos Karanganyar, Jumat (13/10/2023). (dok. Pos Indonesia)

"Penerima bantuan terlebih dahulu di screening oleh petugas pos. Dengan begitu, penerima bantuan tersebut adalah mereka yang berhak sesuai dengan data yang dikeluarkan BKKBN," jelas Tonggo.

Menurut dia, Pos Indonesia dipercaya untuk mendistribusikan BPPS tahap dua kepada jutaan KPM di Indonesia. Sebelumnya, Pos Indonesia telah sukses melakukan pendistribusian bantuan pangan tahap pertama hingga 100 persen. Selanjutnya, Pos juga melakukan distribusi pangan tahap dua dan tiga.

Sementara, Senior Vice President Enterprise Business Pos Indonesia, Arifin Muchlis menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung agar pendistribusian lancar dan diterima langsung oleh yang berhak.

"Total ada 15.315 sumber daya manusia dan 6.410 sarana yang terlibat pada pendistribusian bantuan pangan pengentasan stunting ini. SDM dan sarana tersebut tersebar di tujuh provinsi, memastikan agar bantuan ini sampai kepada penerimanya," katanya.

3. Bantuan didistribusikan secara real time

Pos Indonesia Distribusikan Bantuan ke 355.551 Keluarga Risiko StuntingIlustrasi kegiatan posyandu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Pos Indonesia melakukan pendistribusian bantuan pangan di monitoring secara real time. Pendistribusian jumlah paket hingga KPM akan terdeteksi secara berkala hingga tingkat kelurahan.

‘’Kami berkomitmen penuh mendistribusikan bantuan ini sesuai jadwal yang telah ditentukan,’’ ujarnya.

Untuk diketahui, jumlah KRS di Indonesia yang direncanakan menerima bantuan pemerintah tersebut sebanyak 1.446.089 KRS. Mereka berada di tujuh provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

Program bantuan pangan ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pangan bagi warga dengan risiko stunting, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga KRS di Indonesia. Bantuan telur dan ayam ini adalah bagian dari program cadangan pangan pemerintah (CPP) tahun 2023.

Program ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mengentaskan penduduk rawan pangan dan stunting. Setiap KPM akan menerima daging ayam dalam bentuk karkas utuh seberat 0,9 sampai 1,1 kg dan satu tray telur berisi 10 butir.

Baca Juga: 1.666 Buruh Pabrik Rokok di Semarang Terima BLT Dana Bagi Hasil Cukai 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya