RS di Semarang Tutup Ruang Perawatan: COVID-19 Naik saat Libur Panjang

''Ada libur panjang kenaikan pasien positif tidak terkendali.''

Semarang, IDN Times - Sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Semarang, Jawa Tengah menutup ruang perawatan untuk pasien COVID-19. Mereka mengklaim jumlah kasus positif virus corona mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan. 

1. Dua ruang perawatan pasien COVID-19 di RSUP Dr Kariadi ditutup

RS di Semarang Tutup Ruang Perawatan: COVID-19 Naik saat Libur PanjangSeorang perawat saat berjalan masuk ke ruang Rajawali RS Dr Kariadi Semarang tempat isolasi pasien suspek virus corona. IDN Times/Fariz Fardianto

Salah satu yang melakukan penutupan ruang perawatan bagi pasien COVID-19 adalah RSUP Dr Kariadi Semarang. Kini hanya ada empat ruangan yang digunakan untuk merawat pasien positif dari sebelumnya ada enam ruangan.

Kepala Bidang Perawatan RSUP Dr Kariadi, Eko Sadono mengatakan, pihaknya telah menutup dua ruang isolasi.

‘’Saat ini hanya empat ruangan yang berfungsi untuk perawatan pasien positif COVID-19. Adapun, satu ruangan rata-rata memiliki 20 tempat tidur,’’ ungkapnya saat ditemui, Kamis (25/3/2021).

Baca Juga: Profesor Undip Semarang Meninggal Akibat COVID-19, Sempat Pamit Rektor

2. Pasien di ruang ICU COVID-19 turun drastis

RS di Semarang Tutup Ruang Perawatan: COVID-19 Naik saat Libur PanjangTempat tidur ICU Jerman sudah mulai hampir penuh karena lonjakan infeksi COVID-19. Ilustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dari sekitar 80 tempat tidur di ruang perawatan tersebut, tingkat keterisiannya (BOR) di angka 60-70 persen. Sedangkan untuk ruang ICU pasien COVID-19, okupansinya juga mengalami penurunan.

‘’Kami ada 40 tempat tidur di ruang ICU COVID-19. Masing-masing ruang ada 20 tempat tidur. Kini di satu ruang ICU tinggal dua pasien positif yang sedang dirawat, sedangkan satu ruang lagi ada lima tempat tidur yang kosong,’’ kata Eko. 

Menurut dia, perkembangan kasus positif COVID-19 saat ini sudah mengalami penurunan. Peningkatan jumlah kasus positif per harinya pun juga sudah terkendali. Kondisi tersebut berbeda dengan beberapa bulan lalu atau tepatnya pada akhir tahun lalu. 

‘’Apabila ada libur panjang kenaikan pasien positif tidak terkendali. Naiknya selalu cepat, tapi kemudian turunnya perlahan atau bisa sampai satu bulanan baru kasus landai. Namun, ya itu yang selalu dikhawatirkan kalau ada libur panjang,’’ tuturnya.

3. Ruang perawatan COVID-19 difungsikan kembali untuk pasien umum

RS di Semarang Tutup Ruang Perawatan: COVID-19 Naik saat Libur PanjangDua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Hanya saja, lanjut dia, pada libur panjang akhir pekan beberapa minggu lalu sudah terkendali. Sepertinya masyarakat semakin sadar dengan protokol kesehatan. Piknik tentu saja boleh atau tidak dilarang, tapi harus menjaga protokol kesehatan dengan menghindari keramaian, menjaga jarak, jangan lupa memakai masker, hingga rajin mencuci tangan.

Sementara itu, ruang perawatan pasien COVID-19 yang sudah ditutup itu kembali difungsikan untuk perawatan pasien biasa. Kendati demikian, sebelum digunakan pasien umum pihak RSUP Dr Kariadi melakukan sterilisasi secara general. Ruangan tersebut di-swab, kemudian sampel swab dibawa laboratorium untuk diperiksa. Kalau hasil laboratorium sudah tidak ada kuman atau virus, maka ruang tersebut siap ditempati.

4. RSUD KRMT Wongsonegoro menutup 6 ruang perawatan COVID-19

RS di Semarang Tutup Ruang Perawatan: COVID-19 Naik saat Libur Panjangilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Tidak hanya di RSUP Dr Kariadi, di RSUD KRMT Wongsonegoro juga menutup ruang perawatan pasien COVID-19.

Direktur RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, saat ini di rumah sakit tersebut hanya merawat 34 pasien COVID-19 yang terdiri atas 28 pasien dirawat di tempat isolasi dan enam pasien berada di ruang ICU.

Tren penurunan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit milik Pemkot Semarang itu mendorong RSUD Wongsonegoro menutup enam ruang dari sembilan ruang isolasi COVID-19. Ruang tersebut kemudian difungsikan untuk perawatan pasien umum.

‘’Penurunan ini sudah sejak awal Februari 2021 lalu hingga sekarang. Tidak hanya pasien yang dirawat di ruang perawatan yang turun, kini jumlah pasien COVID-19 di ruang ICU juga turun sekali. Dulu ada 50 pasien, sekarang tinggal enam pasien,’’ tandasnya.

Baca Juga: 107 Masjid Jami dan 16 Masjid Besar di Semarang Siap Dipakai Vaksinasi COVID-19

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya