Solo Murup, Gerakan Millennial Bantu Pasien COVID-19 Isoman, Keren!

Verifikasi langsung ke lapangan biar bantuan tepat sasaran

Surakarta, IDN Times - Gerakan warga bantu warga menggema di mana-mana saat kasus COVID-19 melonjak tajam, akhir-akhir ini. Kalangan millennial di Kota Solo, Jawa Tengah pun ikut turun ke jalan melakukan aksi solidaritas menggalang donasi untuk membantu pasien positif virus corona yang sedang isolasi mandiri.

1. Para mahasiswa membentuk komunitas Solo Murup di tengah pandemik

Solo Murup, Gerakan Millennial Bantu Pasien COVID-19 Isoman, Keren!Komunitas Solo Murup menyalurkan bantuan ke pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di Kota Surakarta. (dok. Solo Murup)

Gerakan itu dilakukan oleh sekelompok anak muda yang mayoritas mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) dan IAIN Raden Mas Said Surakarta. Mereka tergabung dalam komunitas Solo Murup.

Komunitas itu berdiri sejak tahun 2020 lalu di awal pandemik COVID-19. Adapun, munculnya Solo Murup berangkat dari kegelisahan generasi milenial terhadap kondisi masyarakat yang terdampak pandemik.

Koordinator Solo Murup, Cyva Ardian Pradhika mengatakan, gerakan dengan menggalang donasi dan memberikan bantuan sosial ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terimbas pandemik COVID-19 secara ekonomi.

‘’Berawal dari diskusi terkait pandemik yang membuat aktivitas ekonomi lumpuh dan banyak masyarakat mengeluh karena kena dampak COVID-19, kami memutuskan untuk turun tangan mengatasi krisis ini. Caranya dengan menggalang donasi kemudian untuk membantu masyarakat yang terdampak dari sisi sosial dan ekonomi,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (31/7/2021).

Baca Juga: Ayah Meninggal Terpapar COVID-19, 3 Anak di Solo Ini Kini Yatim Piatu

2. Galang donasi dilakukan melalui media sosial

Kini, gerakan Solo Murup fokus menggalang donasi melalui media sosial Instagram @solomurup untuk membantu pasien COVID-19 yang sedang isoman di wilayah Solo Raya. Upaya itu dilakukan seiring dengan lonjakan kasus virus corona di daerah tersebut, sementara fasilitas kesehatan di sana tidak mampu menampung pasien positif. Akhirnya, banyak dari warga melakukan isoman di rumah.

‘’Peningkatan angka kasus COVID-19 pertengahan tahun ini ternyata dampaknya lebih parah. Banyak warga yang kena imbas. Tidak hanya tidak bisa menjalankan aktivitas ekonomi, mereka juga harus isoman karena terpapar virus corona. Saat terjun ke lapangan banyak kami temukan kasus dalam situasi seperti sekarang warga benar-benar tidak bisa kerja. Mereka sebagai keluarga harus isoman karena kena COVID-19, mereka tidak boleh keluar dari rumah. Kemudian, bantuan yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan mereka,’’ jelas lelaki berusia 24 tahun itu.

3. Relawan mendata pasien isoman dan buka pendaftaran online

Solo Murup, Gerakan Millennial Bantu Pasien COVID-19 Isoman, Keren!Komunitas Solo Murup menyalurkan bantuan ke pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di Kota Surakarta. (dok. Solo Murup)

Akhirnya, komunitas yang beranggotakan 40 anggota itu membagi tugas untuk menangani kasus pasien COVID-19 isoman itu. Ada tiga tim yang terdiri atas pencari data, logistik, dan distribusi. Alurnya, tim pencari data mencatat warga isoman di lapangan, lalu data itu diverifikasi. Jika sudah memenuhi syarat, maka tim logistik belanja barang untuk bantuan yang akan diberikan, selanjutnya didistribusikan oleh penerima bantuan yang juga pasien isoman.

‘’Kami juga membuka pendaftaran lewat media sosial Instagram dan Twitter melalui link bit.ly/SoloSalingBantu. Kami juga akan memverifikasi data yang masuk apakah memenuhi syarat atau tidak, seperti bukti swab positif, alamat, alasan kenapa butuh bantuan, dan sebagainya. Jika lolos kami akan mengirimkan bantuan ke alamat penerima. Cara ini kami lakukan agar bantuan tepat sasaran,’’ kata alumni UNS itu.

4. Per hari salurkan bantuan ke 15--20 pasien COVID-19 yang isoman

Solo Murup, Gerakan Millennial Bantu Pasien COVID-19 Isoman, Keren!Komunitas Solo Murup menyalurkan bantuan ke pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di Kota Surakarta. (dok. Solo Murup)

Adapun, Solo Murup membagi tiga kategori bantuan, yakni untuk pasien isoman COVID-19 umum, ibu hamil dan menyusui, dan mahasiswa. Setiap paket bantuan berisi sembako, makanan, dan vitamin senilai Rp250 ribu. Per hari saat kasus COVID-19 tinggi, Solo Murup bisa menyalurkan 15--20 bantuan ke warga yang terdampak.

‘’Mungkin kami tidak bisa bantu secara materi, tapi kami bisa bantu secara tenaga. Semua ini kami lakukan atas dasar kemanusiaan. Membantu saudara kita yang kesusahan. Sebab, dalam kondisi seperti ini di tengah banyak yang mengeluh karena pemerintah tidak sigap dan tenaga medis kewalahan, daripada saling menyalahkan lebih baik membantu yang kami mampu,’’ ujar Cyva.

Baca Juga: Tutupi Defisit Rp92 M, Pemkot Solo Potong Tunjangan Penghasilan ASN

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya