Stok Pangan Lumbung Kelurahan di Semarang Menipis, Butuh Bantuan! 

Warga miskin melonjak 4 kali lipat

Semarang, IDN Times - Stok pangan di lumbung kelurahan mulai menipis. Kondisi itu seiring dengan berkurangnya jumlah bantuan dari pemerintah kepada warga di Kota Semarang. 

1. Seminggu dua kali Kelurahan Jangli bagikan sembako ke warga miskin

Stok Pangan Lumbung Kelurahan di Semarang Menipis, Butuh Bantuan! Warga mengantre pembagian bantuan jogo tonggo dari Kelurahan Jangli. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Hal itu ditemui di Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Semarang. Lumbung pangan yang disediakan kelurahan melalui program jogo tonggo itu dihimpun dari donatur dan dibagikan kepada warga sebanyak seminggu dua kali. 

"Kami bekerja sama dengan donatur salah satunya Grow In Care (GIC) Semarang untuk menghimpun dana bagi warga yang tidak mampu dan terkena dampak COVID-19. Dari dana yang terkumpul kami belanjakan sembako di antaranya mie instan, beras, minyak, dan gula. Sementara itu, warga mampu dari beberapa RW juga berpartisipasi menyumbang seperti sayur, lauk pauk dan bumbu masak," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (29/6). 

Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Sosial Tunai ke 52.705 Warga Semarang  

2. Warga miskin penerima bantuan jogo tonggo tidak dapat bantuan dari pemerintah

Stok Pangan Lumbung Kelurahan di Semarang Menipis, Butuh Bantuan! Warga mengambil bantuan jogo tonggo dari Kelurahan Jangli Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Adapun, warga yang mendapatkan bantuan dari lumbung pangan adalah mereka yang tidak mendapatkan bantuan apapun baik dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kota Semarang.

Maria menuturkan, jumlah bantuan dari pemerintah tidak cukup untuk warga miskin yang ada di wilayahnya. "Misalnya, bantuan sembako dari Pemkot Semarang untuk Kelurahan Jangli pada penyaluran tahap pertama sebanyak 297 paket, tahap kedua ada 749 paket dan tahap ketiga sebanyak 392 paket. Jumlah itu semakin menurun, sedangkan warga yang membutuhkan semakin banyak," tuturnya. 

3. Jumlah warga miskin meningkat 4 kali lipat

Stok Pangan Lumbung Kelurahan di Semarang Menipis, Butuh Bantuan! Warga mengambil bantuan jogo tonggo dari Kelurahan Jangli Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Untuk diketahui, jumlah warga miskin sebelum pandemik COVID-19 di Kelurahan Jangli sebanyak 497 Kartu Keluarga (KK). Semenjak virus corona menyebar dan berdampak pada perekonomian warga, jumlah warga miskin menjadi sekitar 1.600 KK dari total 7.611 KK. 

Sehingga, lumbung pangan dari program jogo tonggo merupakan solusi bagi warga yang tidak menerima bantuan pemerintah. Kendati demikian, kini stok di lumbung pangan makin menipis. 

"Stoknya hanya tersedia sampai bulan Juli ini. Kalau ada donatur atau warga mampu di lingkungan Kelurahan Jangli seperti Graha Candi Golf mau membantu kami persilakan dan membuka tangan. Sebab, kami berharap kalau bisa aliran bantuan jangan berhenti, karena hampir setiap hari ada warga yang datang ke kami untuk meminta beras, padahal stok kami terbatas," ujarnya. 

Salah satu warga Jalan Nggabeng RT 07 RW 02 Kelurahan Jangli, Sulasmi mengaku, tidak terdata dalam penerima bantuan dari pemerintah. Akhirnya, mendapat jatah bantuan sembako jogo tonggo dari kelurahan dan sudah lima kali menerima. 

"Sudah 15 tahun tinggal di sini dan pernah didata oleh RT, tapi nggak dapat. Katanya dapat uang tunai, katanya dapat sembako, tapi ternyata tetap nggak dapat. Makanya, saya bingung syarat yang harus dipenuhi apa," tuturnya. 

Padahal, ibu dua anak itu hanya masuk dalam warga tidak mampu. Dia hanya ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan. 

4. Kelurahan galang donasi dari warga mampu

Stok Pangan Lumbung Kelurahan di Semarang Menipis, Butuh Bantuan! Bantuan program jogo tonggo dari donatur akan dibagikan oleh Kelurahan Jangli Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

"Selama ada corona suami terkena dampak dan tidak bekerja, karena proyek berhenti. Padahal, kebutuhan banyak dan tidak bisa ditunda termasuk bayar sekolah anak di SMP swasta," tuturnya. 

Dengan bantuan dari jogo tonggo, Sulasmi tetap bersyukur. "Alhamdulillah, tiap dapat bantuan bisa buat masak sehari," katanya. 

Sementara, Kelurahan Jangli terus mendata warga yang berhak menerima bantuan melalui website jogotonggo.com yang diprakarsai GIC. 

Ketua GIC Kota Semarang, Eko Sujatmiko mengatakan, pihaknya terus menggalang dana untuk disalurkan ke lumbung pangan di kelurahan-kelurahan agar dapat membantu warga yang terdampak COVID-19.

Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai di Semarang Ditambah Jadi 114 Ribu  

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya