Vaksin COVID-19 BUMN Resmi Masuk Uji Klinis Fase 3, Bio Farma Produksi 120 Juta Dosis Per Tahun

Akan diberikan pada 4.050 subjek 

Semarang, IDN Times - Vaksin COVID-19 BUMN akan memasuki uji klinis fase 3. Proses tersebut resmi diumumkan langsung oleh pemerintah bersama PT Bio Farma (Persero) di Laboratorium Sentral Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang, Kamis (9/6/2022). 

1. Proses produksi vaksin dari hulu ke hilir di dalam negeri

Vaksin COVID-19 BUMN Resmi Masuk Uji Klinis Fase 3, Bio Farma Produksi 120 Juta Dosis Per TahunIlustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, proses produksi vaksin BUMN baik hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri. 

"Alhamdulillah, hari ini kita masuk pada malston dan akan melaksanakan uji klinis fase ketiga. Proses ini sangat menentukan bagi industri kesehatan Indonesia," ungkapnya saat ditemui dalam acara Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin BUMN. 

Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Holding BUMN Farmasi dengan Baylor College of Medicine. Uji klinis fase ketiga vaksin BUMN tersebut akan diberikan kepada 4.050 subjek dengan batasan usia 18 tahun sampai 70 tahun.

Baca Juga: Penerima Bansos BPNT di Jateng Harus Sudah Vaksinasi COVID-19, Bukti!

2. Bio Farma siapkan kapasitas produksi 120 juta dosis per tahun

Vaksin COVID-19 BUMN Resmi Masuk Uji Klinis Fase 3, Bio Farma Produksi 120 Juta Dosis Per TahunIlustrasi proses produksi vaksin di Bio Farma. (Dok. Bio Farma)

"Apabila uji klinis itu berjalan lancar dan mendapatkan emergency use authorization, maka Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut pada Juli 2022," tuturnya. 

Dalam proses produksi Bio Farma telah menyiapkan kapasitas produksi yang cukup besar. Adapun, vaksin COVID-19 BUMN  ini akan didistribusikan sebagai booster untuk kalangan dewasa dan anak mengingat cakupan vaksin di Indonesia saat ini sudah sangat besar

"Pada tahap pertama, akan ada 20 juta dosis vaksin BUMN yang diproduksi. Jumlah ini digunakan untuk program vaksinasi nasional. Sedangkan, ini kami telah menyiapkan kapasitas 120 juta dosis per tahun," imbuh Honesti. 

Kemudian, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito mengatakan, Vaksin BUMN tersebut merupakan vaksin pertama yang pengembangannya dilakukan dari hulu sampai hilir di Indonesia.

3. Tak ingin Indonesia tergantung dengan negara lain

Vaksin COVID-19 BUMN Resmi Masuk Uji Klinis Fase 3, Bio Farma Produksi 120 Juta Dosis Per TahunKepala BPOM Penny K. Lukito (IDN Times/Helmi Shemi)

"Meskipun, riset Vaksin COVID-19 BUMN ini didapatkan dari luar negeri, tetapi pengembangannya mulai dari tahap pre-klinis, uji klinis fase pertama, uji klinis fase kedua, dan uji klinis fase terakhir dengan berbagai pernak-pernik hingga menjadi vaksin yang memenuhi berbagai standar produk komersial dilakukan di Indonesia," katanya. 

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang turut hadir dalam Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin BUMN di Semarang menyampaikan, produksi vaksin ini dilakukan karena tak ingin Indonesia terus bergantung pada negara lain, baik dari sisi bahan baku obat (BBO) maupun sektor kesehatan secara menyeluruh.

"Agar masyarakat kita juga percaya pada kesehatan yang dibangun di dalam negeri atau terobosan seperti saat ini, bagaimana kita punya vaksin sendiri, tidak mengimpor vaksin," katanya. 

Baca Juga: Jelang Ramadan, 70 Persen Warga Semarang Belum Vaksin COVID-19 Booster

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya