Jelang Ramadan, 70 Persen Warga Semarang Belum Vaksin COVID-19 Booster

Waspada! Ramadan dan Lebaran ada lonjakan kasus

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mendorong warga untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster menjelang Ramadan dan Lebaran. Sebab, Dinkes memprediksi akan terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 saat Ramadan dan Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya.

1. Kenaikan kasus COVID-19 diprediksi 15–30 hari pasca Lebaran

Jelang Ramadan, 70 Persen Warga Semarang Belum Vaksin COVID-19 Boosterilustrasi saling membantu pada warga isolasi mandiri. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, mobilitas masyarakat saat libur Lebaran akan tinggi. Tingginya mobilitas diprediksi menyebabkan peningkatan kasus COVID-19. 

"Biasanya sebulan atau 15 hari setelah Lebaran akan ada kenaikan kasus virus corona. Prediksi tahun ini meski tidak sebesar Februari lalu, tetap akan ada kenaikan,’’ ungkapnya, Senin (28/3/2022).

Baca Juga: Warga Lansia Semarang Antusias Ikut Vaksinasi Booster dengan Jemput Bola

2. Capaian vaksinasi booster baru 34,15 persen

Jelang Ramadan, 70 Persen Warga Semarang Belum Vaksin COVID-19 BoosterPetugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga yang akan disuntikkan kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Booster. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Berbagai cara, imbuh Hakam, ditempuh untuk mencegah lonjakan kasus pada momen Ramadan dan Lebaran tahun 2022. Selain protokol kesehatan, vaksinasi terus digalakkan di setiap wilayah di Kota Semarang, terutama untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster

‘’Capaian vaksinasi booster masih sekitar 34,51 persen dari total sasaran 1,3 juta jiwa. Jelang Ramadan ini, kami terus genjot vaksinasi mengingat masih sekitar 70 persen sasaran belum mendapatkan vaksin booster,’’ ujarnya.

Hakam menyampaikan, dengan vaksinasi booster diharapkan tidak terjadi ledakan kasus COVID-19. Meskipun nanti ditemukan kasus pasca Lebaran, harapannya pasien tidak mengalami gejala berat ataupun tidak sampai menyebabkan kematian.

‘’Maka, sebelum Ramadan ini kami genjot capaian vaksinasi booster agar angka penularan dan kematian bisa ditekan. Bagi masyarakat yang belum vaksinasi booster tak perlu takut mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Kalau ada gejala demam atau pegal-pegal pascavaksinasi merupakan hal yang lumrah dan tidak perlu ditakutkan karena itu lumrah, artinya vaksin telah bekerja,’’ tuturnya.

3. Dinkes layani vaksinasi selama 24 jam

Jelang Ramadan, 70 Persen Warga Semarang Belum Vaksin COVID-19 BoosterIlustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Untuk mempercepat vaksinasi booster, Dinkes melakukan berbagai upaya seperti jemput bola di tingkat RW dan membuka layanan vaksinasi selama 24 jam di rumah dinas Wali Kota Semarang.

Sementara itu, dari catatan Hakam, capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah mencapai 125 persen. Sedangkan, vaksinasi dosis kedua sebanyak 114 persen. Hingga saat ini Dinkes masih membuka sentra vaksinasi di sejumlah tempat. 

Baca Juga: Hore! Warga Luar Kota dan Negeri Bisa Vaksinasi Booster di Semarang

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya