Kebut Vaksinasi, Ganjar Minta Daerah di Jateng Lakukan Percepatan

Sekolah hadirkan badut hibur siswa

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kabupaten/kota di Jateng kebut vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

"Makanya untuk kabupaten kota yang lain ayo cepat. Sedikit agak balapan (kebut) untuk (vaksinasi) anak-anak karena mengkoordinasikannya gampang. Mereka datang ke sekolah, dicek, disuntik, beres," katanya.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi COVID-19 buat Anak-anak di Semarang, Awas Kelewatan!

1. Ganjar berterima kasih kepada sekolah yang telah melakukan vaksinasi

Kebut Vaksinasi, Ganjar Minta Daerah di Jateng Lakukan PercepatanIDN Times/Dhana Kencana

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berterimakasih kepada sekolah-sekolah di Jateng yang telah mulai menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.

Ganjar Senin (3/1/2022) melakukan peninjauan vaksinasi anak di SD Petra, Jalan Taman Majapahit, Pedurungan Lor, Semarang. Di sana, Gubernur menyapa sejumlah siswa yang sedang antre skrining sebelum divaksin.

“Kamu kalau sudah gede ingin jadi apa? Polisi ya, kayak bapak ini,” ucap Ganjar kepada siswa SD Petra bernama Luis sambil menunjuk seorang polisi yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Perbincangan ini menjadi cara Gubernur mengalihkan perhatian Luis yang terlihat ketakutan menjelang penyuntikan.

2. Sekolah hadirkan badut untuk menghibur siswa peserta vaksinasi

Kebut Vaksinasi, Ganjar Minta Daerah di Jateng Lakukan PercepatanIlustrasi vaksinasi COVID-19 pada anak. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Untuk menghibur siswa-siswa peserta vaksinasi, SD Petra juga menghadirkan badut. Aksi itu memecah tawa bukan hanya para siswa tetapi juga orangtua yang mendampingi mereka.

“Hari ini kalau tidak salah hari pertama mereka masuk (sekolah). Kalau saya melihat antusiasme anak-anak untuk divaksin menyenangkan,” akunya.

Untuk itu Gubernur berharap seluruh kabupaten/ kota juga mengambil inisiatif percepatan vaksinasi anak. Apalagi mengkoordinir mereka jauh lebih mudah.

3. Vaksinasi siswa kelas I belum maksimal karena berbarengan dengan BIAS

Kebut Vaksinasi, Ganjar Minta Daerah di Jateng Lakukan PercepatanSeorang siswa mendapatkan suntikan imunisasi dari tenaga kesehatan. IDN Times/Daruwaskita

Sementara itu untuk update vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kota Surakarta telah mencapai 56,69 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan hingga Senin kemarin sebanyak 25.541 anak yang sudah divaksin.

Menurut Kadinkes untuk siswa kelas III, IV dan V pemberian vaksin tahap pertama telah selesai dilakukan. Sementara untuk siswa kelas I masih banyak yang belum menerima karena berdekatan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan harus berjarak.

"Semua masih dosis satu, hari ini juga sudah mulai pemberian vaksin untuk siswa kelas satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Jawa Tengah, Senin.

"Kalau vaksin untuk siswa kelas III, IV dan V sudah selesai. Tinggal yang kemarin sakit tetap kami sisir. Kalau sekarang ada sebanyak 25.541 anak yang sudah divaksin," katanya.

4. Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun harus perhatikan psikologi anak

Kebut Vaksinasi, Ganjar Minta Daerah di Jateng Lakukan PercepatanIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun sejauh ini menurutnya tidak ditemukan kendala.

Menurutnya saat pemberiaan vaksinasi psikologi anak harus diperhatikan dengan menumbuhkan kesadaran bahwa jika ingin sehat maka harus vaksin. Dengan demikian, diharapkan para siswa tidak terpaksa menjalani program tersebut.

"Nggak apa-apa, mereka sudah biasa di BIAS, makanya jangan sampai takut. Psikologi anak harus diperhatikan, kemarin dapat MR, DT, kelas satu kan suntiknya sudah dua kali, ini nanti ditambah COVID-19 juga dua kali," katanya.

5. Tak ditemukan adanya KIPI

Kebut Vaksinasi, Ganjar Minta Daerah di Jateng Lakukan PercepatanIlustrasi vaksinasi COVID-19 anak. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Untuk pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Solo hingga kemarin belum ditemukan kejadian ikutan pascaraimunasi (KIPI).

"Alhamdulilah di tempat saya (Solo) tidak ada, mudah-mudahan tidak ada terus. Anak-anak ini juga nggak takut. PAUD juga sudah mulai, nyenengke, nggak ada yang nangis," katanya.

Baca Juga: Vaksinasi Anak 6-11 di Solo Jauh Dari Target, Gibran Ungkap Alasannya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya